PK,.Lantamal V, (25/4),---Pemerintah
Provinsi Jawa Timur bekerjasama dengan Pangkalan Utama TNI AL (Lantamal
V) merenovasi sebanyak 1.825 unit rumah tidak layak huni di wilayah
Pesisir Jawa Timur dalam program Operasi Bakthi Renovasi Rumah Tidak
Layak Huni (RTLH) tahun 2017 yang diresmikan Wakil Gubernur Jawa Timur
Drs.H.Saifullah Yusuf di Alun-Alun Kecamanatan Kencong, Kabupaten
Jember, Selasa (25/4).
Hadir
dalam kesempatan tersebut Komandan Lantamal V, Laksaman Pertama TNI Edi
Sucipto, S.E.,M.M, Para Kepala Dinas Terkait Pemprov Jatim, Wakil
Bupati Drs. KH. Muqit Arief beserta jajarannya, Camat Kencong, Camat
Puger, para Kepala Desa di wilayah Kencong dan para tohkoh agama
lainnya.
Menurut Wagub
Jatim Drs.H.Saifullah Yusuf saat menjadi Irup mengatakan bahwa yang
menjadi sasaran renovasi RTLH adalah masyarakat dalam kategori rumah
tangga miskin yang berpedoman pada enam indikator kemiskinan, yaitu
lantai rumah masih berupa tanah, dinding rumah terbuat dari bilik
bambu/sisik/gedek, tidak memiliki jendela dan ventilasi udara, tanah
milik pribadi dan tidak bermasalah, tidak memiliki aset lain selain
rumah, penghasilan tidak tetap (buruh serabutan/di bawah
UMP/Janda/Jompo).
Wagub
Jatim berharap setelah dilaksanakan renovasi RTLH ini, masyarakat miskin
Jawa Timur semakin berkurang dan dapat menikmati rumah layak huni yang
memenuhi kriteria seperti persyaratan keselamatan bangunan, yaitu
struktur bawah pondasi dan struktur kolom-balok. Memenuhi persyaratan
kesehatan, yaitu pencahayaan cukup, penghawaan, dan sanitasi yang baik.
Kemudian persyaratan kecukupan luas minimum 7,2 m2 sampai dengan 12 m2.
“Kami
sangat bersyukur atas pelaksanaan Renovasi Rumah Tidak Layak Huni untuk
masyarakat pesisir ini. di Kabupaten Jember ini, khususnya di
Kecamantan Kencong terdapat beberapa rumaha yang direnovasi. Program ini
merupakan salah satu upaya dalam rangka partisipasi dan sumbangsih TNI
AL dalam hal ini Lantamal V bersama Pemerintah provinsi Jawa timur dalam
memperbaiki tingkat kehidupan masyarakat pesisir,” terang orang nomor
dua di Provisnsi Jatim ini.
Pemberian
bantuan renovasi rumah khusus masyarakat pesisir ini lanjut Gus Ipul,
merupakan bentuk kepedulian pemerintah, khususnya pemerintah Jawa Timur
kepada masyarakat pesisir dalam meningkatkan kehidupan yang lebih layak.
“Kita perlu mewujudkan agar bantuan tersebut dapat dikerjakan dengan
menggunakan bahan material, struktur dan desain sesuai pedoman yang
ada.
Kawasan pesisir
yang rawan terhadap bencana pencemaran limbah dan degradasi pantai. Oleh
sebab itu maka dalam melaksanakan kegiatan ini perlu memenuhi ketentuan
mengenai persyaratan keselamatan, persyaratan sistem sanitasi, dan
pengunaan bahan bangunan yang sesuai,” pungkasnya.
Sementara
itu Danlantamal V Laksamana Pertama TNI Edi Sucipto, S.E.,M.M.
mengatakan mengatakan bahwa program RTLH Pemprov Jatim ini sangat
sejalan dengan program Lantamal V dalam Tupoksinya yaitu melakukan
pembinaan potensi nasional dibidang maritim yang berupaya meningkatkan
kualitas sumber daya manusia sebagai komponen pendukung kekuatan
pertahanan keamanan negara. Hal tersebut di atas juga menjadi satu
bentuk penyelenggaraan pemberdayaan wilayah pertahanan laut
(Dawilhanla). Pembinaan masyarakat maritim khususnya masyarakat nelayan
sebagai salah satu sasaran tugas pokok dan fungsi TNI AL.
Untuk
pelaksanaan program RTLH tahun 2017 ini, sebanyak 1.825 unit rumah
sejak awal tahun hingga Desember 2017 mendatang secara berkesinambungan
oleh Dinas Potensi Maritim Lantamal V meliputi wilayah desa pesisir
Probolinggo, Pasuruan Lamongan dan Tuban, sebanyak 350 unit, Pangkalan
TNI AL (Lanal) Malang sebanyak 500 unit, Lanal Banyuwangi termasuk
didalamya wilayah Jember sebenyak 650 unit dan Lanal Batuporon, Madura
sebanyak 325 unit meliputi beberapa kabupaten di wilayah Madura.
Kegiatan
Bindesir dan Binpotmar TNI AL terangnya, akan selalu bersinergi dengan
Instansi terkait seperti Pemerintah Daerah Kabupaten, Kota maupun
Propinsi. Dalam rangka menunjang kegiatan Bindesir dan Binpotmar yang
harus diperhatikan adalah meningkatkan kesejahteraan kehidupan
masyarakat desa pesisir/nelayan.
Dalam
pelaksanaannya, Jenderal dengan bintang satu dipundak ini mengucapkan
terimakasih kepada Pimpinan Pemerintah Propinsi Jawa Timur dalam hal ini
Gubernur Jatim Dr.H.Soekarwo, S.H.,M.Hum yang telah bekerjasama dalam
program RTLH serta kepercayaan penuh kepada Lantamal V untuk mengelola
proses kegiatan renovasi sesuai sasaran yang ditentukan.
“Atas
kepercayaannya kepada kami, amanah ini akan kami salurkan sesuai
perjanjian kerja yang dicanangkan bersama yaitu dengan Sasaran utama
adalah rumah-rumah nelayan serta masyarakat desa pesisir yang tidak
layak huni,” terang Edi –sapaan akrab Danlantamal V.
Dalam
kegiatan ini mencakup beberapa tahapan meliputi Rencana kegiatan dan
materi kegiatan Pembangunan RTLH tahun 2016 terdiri dari pendataan
Rumah Tidak Layak Huni. oleh personel Bindesir Dispotmar Lantamal V,
kemudian Pendataan kepada personel Bindesir di wilayah masing-masing
meliputi dokumentasi/pemotretan sasaran RTLH, data pemilik RTLH, data
kepemilikan tanah bangunan dan data kependudukan/domisili. Dan yang
terakhir yaitu koordinasi dengan Instansi yang mendukung kegiatan
pendataan RTLH antara lain perangkat desa/kelurahan, Pemkot/Kabupaten
serta Dinas Kelautan dan Perikanan Propinsi.
Ke
1.825 rumah yang menjadi target program RTLH ini, mulai dari Data fisik
berupa gambar riil hingga status kepemilikan semuanya lengkap terlampir
di kepanitiaan yang ditunjuk. Untuk Materi Kegiatan Pembangunan
meliputi perencanaan renovasi, ketentuan ukuran (5 X 6) m2.
Pada
pelaksanaan renovasi ini Diutamakan pembangunan lantai plesteran semen
pasir. Kemudian Pembangunan dinding semi permanen 1 m dan dinding
papan/kalsiboard, sedangkan Pembangunan tampak depan full permanen
(pintu, jendela). Tambahan Perbaikan atap apabila dibutuhkan serta
dengan finishing pengecatan.
Posting Komentar