PORTAL-KOMANDO.COM,.(Penkostrad.
Jumat, 24 Februari 2017).Ton Tangkas merupakan tolak ukur bagi
satuan-satuan dalam pembinaan kemampuan dasar prajurit, menguji
keterampilan dan ketangkasan serta sebagai tradisi Korps untuk memupuk
jiwa korsa.
Sistem undian
akan diterapkan dalam memilih peleton yang akan berlomba. Sehingga
seluruh peleton satuan jajaran Divif 2 Kostrad memiliki kesiapan
rata-rata saat terpilih untuk mewakili Divif 2 Kostrad dalam lomba Ton
Tangkas Tingkat AD. Berbagai kesiapan tengah dilakukan satuan, baik
kesiapan fisik, mental dan moril maupun materi yang akan dihadapi,
dengan materi lomba yang meliputi Kesegaran Jasmani, Menembak Pistol dan
Senapan, Navigasi Darat, Lintas Medan, dan Peraturan Militer Dasar
(Permildas). Selain untuk mengukur tingkat kesiapan, hal ini dilakukan
juga untuk memperoleh data kemapuan yang dimiliki peleton-peleton
tersebut.
Kesemua materi
tersebut harus dapat di kuasai oleh masing-masing prajurit. Sehingga
latihan yang dilaksanakan harus tertata dan terkontrol dengan baik tanpa
mengesampingkan tugas pokok satuan dalam mempertahankan kedaulatan
Negara.
Batalyon Infanteri
Para Raider 501/ Bajra Yudha sebagai Batalyon Infanteri jajaran Divisi
Infanteri 2 Kostrad dalam hal ini merupakan satuan yang selalu siap
dalam berbagai kegiatan akan jadi ujung tombak yang apabila di tunjuk
akan mampu berkompetisi dengan baik dan membanggakan, Yonif PR 501/BY
yang berada dibawah Brigade Infanteri 18/ Trisula menjadi satuan pemukul
yang akan selalu siap di samping Batalyon lain di jajaran Brigif
18/Trisula lainya, antara lain Batalyon Infanteri 502/ Ujwala Yudha di
Malang dan Batalyon Infanteri 503/ Mayangkara di Mojosari yang sedang
melaksanakan tugas.
Untuk
itu Batalyon Infanteri Para Raider 501/ Bajra Yudha Kostrad sudah
mempersiapkan diri jauh-jauh hari dalam rangka lomba Ton Tangkas tingkat
AD dengan melaksanakan latihan-latihan, sehingga apabila terpilih
menjadi perwakilan dari Divisi Infanteri 2 Kostrad Yonif Para Raider 501
Kostrad siap memberikan hasil yang terbaik.
Berbagai
latihan sudah dilaksanakan oleh anggota Batalyon Infanteri Para Raider
501/ Bajra Yudha Kostrad, diantaranya dengan membuat materi latihan yang
saling berkaitan satu dengan yang lainnya dengan harapan dapat
meningkatkan kemampuan prajurti.
Sebagai
dasar dari semua latihan adalah kekuatan fisik yang prima yang dapat
dinilai dari kekuatan serta ketahanan lari. Kegiatan ini harus terus
menerus dilatihkan agar tidak menurun dan memiliki grafik yang terus
meningkat, sebagai bahan latihan minimal setiap 2 hari sekali prajurit
harus lari dengan jarak 5 km dan waktu yang ditentukan minimal di bawah
20 menit yang kemudian bertahap hingga mencapai hasil yang lebih baik
tiap minggunya.
Latihan
penguatan fisik tersebut dikombinasikan dengan latihan fisik yang lain
apabila sudah terbentuk otot, diantaranya lari 10 km, lari interval,
lari Parlek dan senam ABC. Dan sebagai tolak ukur keberhasilan
dilaksanakan pengambilan data Garjas yang rutin di ambil seminggu sekali
sabagai bahan evaluasi latihan dan pertimbangan pelatih dalam
melaksanakan latihan, dengan harapan kemampuan tersebut dapat
mendapatkan nilai yang baik dalam pertandingan Lintas Medan, Garjas
serta HTF.
Selanjutnya dalam
kegiatan renang militer upaya yang ditempuh satuan sendiri adalah
dengan merutinkan personil melaksanakan renang , khususnya yang masih
dalam tahap pembelajaran renang militer. Kemampuan renang sendiri adalah
kemampuan tekhis yang harus dilatihkan secara rutin dan bertahap, oleh
karena itu latihan ini sama saja dengan pelaksanaan lari, namun apabila
personil telah mendapatkan tekhnik yang tepat akan sangat mudah
melaksanakan renang dalam kegiatan apapun juga.
Pelaksanaan
latihan menembak di Yonif 501 biasa dilaksanakan di lapangan tembak
dalam maupun di luar atau lapangan tembak Kodam V atau Secata Rindam V.
Upaya yang disiapkan antara lain dengan membentuk tim menembak pistol
dan senapan. Tim ini selain mampu menembak diatas rata-rata juga
memiliki kemampuan lari dan renang yang baik pula sehingga pembinaan
secara menyeluruh pada Tim inti Ton Tangkas.
Terakhir
namun bukan tidak penting adalah kemampuan beladiri dan teknik dasar
militer di antaranya Navigasi dan Permildas. Latihan ini tidak memiliki
waktu khusus seperti latihan lainya, karena pada dasarnya dapat
dilatihakan setiap saat , baik pada saart apel bahkan dalam Latihan
Dalam Satuan , merupakan suatu kewajiban dalam dunia militer yang harus
dimiliki setiap prajurit.
Latihan
Permildas sebagai contoh dapat dilatihkan pada saat apel pagi di
masing-masing kompi. Tinggal bagaimana komandan di satuan terkecil
setingkat kompi saja sudah cukup untuk melatihkan materi ini, hanya
butuh sedikit kreativitas maka sudah jadilah , atau pada saat apel Ijin
Bermalam (IB) prajurit di berikan tugas Navigasi yang akan di kumpulkan
pada apel kembali sudah bisa mengasah kemampuan, namun tetap apabila
dalam kaitannya Ton Tangkas pasti akan di adakan Kolat khusus .
Posting Komentar