Rombongan Satgas DPP PATRON bergerak dalam suatu tugas pengamanan. |
. Satgas PATRON Menyambut dan turut melakukan tugas pengamanan Presiden RI Joko Widodo pada suatu acara di Sentul, Bogor. |
PK,.BOGOR,.Perhelatan
Sea Games adalah sebuah acara international yang mana pihak
kepanitiaannya, seharusnya memperhatikan dan mengetahui lambang-lambang
dan bendera masing-masing peserta. Namun, Malaysia sebagai negara tuan
rumah penyelenggaraan event ini membuat kesalahan cetak bendera Nasional
Indonesia yang seharusnya merah putih menjadi putih merah.
"
Ini adalah kesalahan fatal dan panitia tidak bekerja secara
profesional. Apakah kesalahan ini ada unsur kesengajaan atau tidak
ataupun ada skenario tertentu yg ingin mengadu negara serumpun?" Tutur
Marwan J. R komandan satuan tugas LSM Patriot Nasional (PATRON) pusat di
Jakarta (22/08).
Walaupun
negara Malaysia sudah meminta maaf pada pemerintah Indonesia via
menteri Pemuda dan olahraga sebagai pihak yang paling bersentuhan atas
insiden ini. Sebenarnya anggota Satgas PATRON seluruh Indonesia geram
dan ingin turun aksi demonstrasi. Namun Ketua Umum DPP Patron menghimbau
agar anggota Patron menyimpan energi untuk mensikapi persoalan lain
yang juga tidak kalah berbahaya dan ancaman buat Indonesia.
Maka
komandan Satgas PATRON pusat memerintahkan seluruh anggotanya utk tetap
bersikap tenang dan mengalihkan energi untuk persoalan lainnya yang
tidak kalah pentingnya dengan melakukan aksi memprotes insiden di atas.
Menurut
hemat kami, rasa Nasionalisme itu bukan letupan emosional spontanitas
terhadap hal hal yang bersifat tidak menguasai baik dalam jangka pendek
maupun dalam jangka panjang tidak ada unsur dikuasai, dikendalikan
serta dihilangkan oleh Negara lain.
Tapi
yang membuat miris hati kita adalah ketika persoalan bendera yang salah
ini spontan memicu rasa Nasionalisme Bangsa Indonesia untuk bergerak
dan memprotes. Namun mengapa, masyarakat tidak melakukan protes dan
bergerak menentang, ketika nyata telah hadir persoalan yang juga
mengusik jiwa nasionalisme kita, seperti :
a. Hilangnya Frasa Kata Indonesia Asli dalam UUD 45 Asli
b. Penguasaan ekonomi Nasional oleh Aseng dan Asing.
c. Jatuhnya bandara halim ke tangan Aseng.
d. Penguasaan hampir seluruh bidang pertambangan oleh Aseng dan Asing
e.
Project Reklamasi dan project Meikarta (melanggar administratif) yang
menguasai hajat hidup orang banyak, dimiliki dan dikuasai oleh
aseng-asing. kemanakah jiwa nasionalisme kita? ketika nyata persoalan
ini ada kita dapati di kehidupan bangsa NKRI yang kita cintai ini. tutur
Marwan dengan sedih.
.
Dengan
demikian jangan lah salah menempatkan rasa Nasionalisme, padahal
orang-orang aseng itu begitu arogan dan percaya diri, karena mereka
telah menguasai berbagai sektor penting di negara berjuluk Zamrud
Khatulustiwa ini.ucap Marwan.
Saat
ini rakyat sudah lapar. Rakyat sudah amat sangat menderita. Rakyat
sudah sangat marah dengan dominasi Aseng dan Aseng. Rakyat sudah siap
bergerak. ucap Komandan Satgas Patron Pusat ini dengan Geram.(Andi
Siregar)
Posting Komentar