Ambon,PK- Indonesia memiliki banyak upaya-upaya melalui Program-Program guna menangkal radikalisme/terorisme.Salah satunya melalui instansi pertahanan negara seperti TNI-Polri.
TNI pada hakikatnya sebagai suatu instansi pertahanan negara di tuntut berperan ganda bukan hanya menangkal ancaman dari luar tetapi juga ancaman dari dalam.Hal ini dapat diwujudkan dengan pendekatan kepada seluruh lapisan masyarakat.
Pasca kerusuhan 1999, Maluku merupakan daerah yang saat ini sedang berkembang. Tetapi dibalik itu, Maluku juga merupakan daerah yang masih rentan terhadap ancaman-ancaman konflik terutama konflik SARA seperti kelompok militan domestik yang bertujuan mendirikian negara islam di semenanjung Melayu yaitu ISIS (Islamic State of Iraq and Syria). Untuk itu perlu adanya upaya-upaya pendekatan guna menangkal gelombang radikalisasi tersebut yang dapat merusak kebhinekaan dan kemanunggalan Indonesia.
Kabintal XVI/Pattimura Kolonel Inf Kosasih didampingi Waka Infolahtadam XVI/Pattimura, Letkol Inf Umar beserta Prajurit Kodam XVI/Pattimura turut menghadiri kegiatan ceramah Deradikalisasi dan Deklarasi Damai Umat Islam Maluku, yang dilaksanakan di kediaman Ustad Jumu Tuani JL.Lorong Pendidikan Gunung Melintang Desa Batu Merah Kec.Sirimau Kota Ambon.
“Menentang Paham Radikalisasi ISIS dan Teroris di Maluku dan Indonesia Pada Umumnya, Demi Terwujudnya Islam Rahmatan Lil Alamin” merupakan tema yang diusung pada kegiatan ini. Dalam rilis resmi yang diterbitkan Pendam Pattimura disebutkan kurang lebih 75 orang Tamu undangan yang terdiri dari Para janda-janda dan para mantan Mujahid Maluku turut hadir di acara tersebut. Para Mujahidin itu merupakan masyarakat yang pernah terlibat dalam konflik Ambon 1999 dan Mantan Kelompok radikal saat kerusuhan yang berasal dari Kebun Cengkeh, Air Salobar, Leihitu, Salahutu dan sekitaran Kota Ambon.
Dalam ceramahnya Wakil Ketua M.U.I. TKT I Maluku Dr.Abdullah Latuapo,M,Pdi sebagai narasumber menyampaikan kelompok radikal ISIS merupakan kelompok radikal yang bertujuan membuat negara Islam di semenanjung melayu/ Asia Tenggara khususnya Indonesia. Maluku juga salah satu daerah yang tidak luput dari ISIS. Kelompok radikal ini bertujuan mempengaruhi masyarakat Maluku yang sudah aman dan tentram guna membuat kembali terjadinya kerusuhan seperti tahun 1999.
Ustad Jumu Tuani mantan Panglima Mujahidin Maluku dalam ceramahnya menyampaikan ISIS pada sejatinya bukanlah Mujahid (Para Pejuang di Jalan ALLAH SWT) tetapi justru perusak agama ALLAH SWT. Mereka pada dasarnya sudah sangat menyimpang dari ajaran Islam dan menganggap Polisi, Tentara, Camat, Lurah dan lain-lain adalah Kafir karena Indonesia tidak menjalankan ajaran islam secara benar. ISIS berorientasi ke Maluku dan Maluku Utara karena Mereka beranggapan Militansi orang Maluku dan Maluku Utara sangat tinggi. Kelompok radikal banyak menggunakan ayat-ayat Al Qur’an untuk mempengaruhi dan banyak merekrut pemuda/pemudi sebagai generasi muda yang rentan untuk dipengaruhi.
“Untuk itu Saya mengadakan kegiatan seperti ceramah deradikalisasi ini sebagai sebuah forum dimana kita dapat menjelaskan kepada bapak-bapak, ibu-ibu dan saudara/i semua bahwa aksi-aksi teror tersebut bukanlah jihad yang sebenarnya”, ujar Mantan Mujahidin Maluku tersebut.
Kabintaldam XVI/Pattimura Kolonel Inf Kosasih dalam sambutannya mengatakan kita harus bangga berada di Maluku khususnya menjadi warga negara indonesia yang mana Indonesia terdiri dari berbagai suku dengan keanekaragaman adat istiadat serta budaya tetapi dapat hidup berdampingan dengan aman dan damai. "Jadi kalau ada ajaran yang menyimpang dari Al Qur’an dan Al Hadist itu adalah ajaran sesat.Islam tidak mengajarkan untuk saling membunuh" ujar Kolonel Inf Kosasih.
Lebih lanjut Kabintaldam menyampaikan kalau banyak negara-negara di Jazirah Arab seperti Libya, Syiria dan lain-lain yang pemerintahannya hancur akibat ulah kelompok radikal yang menghalakan segala cara tersebut. "Untuk itu kita harus meningkatkan rasa ukhuwah kita dengan tidak terlepas dari Pancasila dan UUD 1945" imbuhnya.
Diakhir kegiatan, Pendeklarasian pernyataan sikap untuk menjaga keutuhan Maluku dari ganguan kelompok radikal ISIS dan kelompok radikal lainnya secara bersama-sama yang dipimpin oleh Ustad Jumu Tuani.Ustad Jumu Tuani juga memberikan bantuan berupa sembako kepada Para janda-janda yang berada di sekitar daerah Gunung Melintang Desa Batu Merah.(AD)
Posting Komentar