PORTAL-KOMANDO.COM,.Kediri- PAC Banser se-Kawedanan Pare (Kecamatan Pare, Badas, Kandangan, Kepung, dan Puncu) berkumpul di Balai Kecamatan Kandangan untuk mendengar secara langsung wawasan kebangsaan yang dibawakan Danramil Kandangan ,Kapten Czi Kustoyo. Sebelumnya Kapten Czi Kustoyo (mewakili Dandim Kediri) mengikuti doa bersama TMMD yang dilangsungkan di Kelurahan Dermo Kecamatan Mojoroto Kota Kediri, dan sudah menjadi kebiasaan anggota Kodim 0809/Kediri untuk estafet kegiatan, Kapten Czi Kustoyo langsung meluncur ke Kecamatan Kandangan, Minggu (16/10/2016)
Balai Kecamatan Kandangan sangat jauh berbeda dari hari-hari biasa, bila malam tiba selalu tampak sepi, tetapi malam ini dipenuhi 80 anggota Banser se-Kawedanan Pare, dan acara ini merupakan penutup dari serangkaian kegiatan pelatihan dan pendidikan Banser, karena esok paginya, upacara penutupan dilangsungkan di lapangan Desa Kandangan. Pada wawasan kebangsaan kali ini, Kapten Czi Kustoyo mengambil tema “Waspadai Komunisme dan Radikalisme”, dan tema ini diangkat berdasarkan perkembangan terkini di tanah air ,dan acara tersebut juga dihadiri Ketua PAC Banser se-Kawedanan Pare, M. Yusron, serta Muspika Kecamatan Kandangan.
“Komunisme tidak mungkin dan mustahil berdampingan dengan Pancasila, karena dalam Pancasila itu sendiri termuat KeTuhanan Yang Maha Esa dan secara spesifik, antara komunisme dengan Pancasila sudah pasti aklan berbenturan, karena ideologi komunisme menentang keras keberadaan kekuasaan selain kekuasan negara atas rakyat. Demikian juga dalam kehidupan berbangsa dan bernegara, sangat tidak relevan bila komunisme menjadi bagian kemajemukan bangsa ini yang cenderung mengangkat nilai-nilai religi berdampingan dengan nilai-nilai kepribadian manusia”.
Diakhir
wawasan kebangsaannya, Kapten Czi Kustoyo menjelaskan, radikalisme bisa
tumbuh berkembang bila terlalu dibiarkan, karena radikalisme lahir dari
ketidakpuasan dan biasanya menjadi agama sebagai background, yang
ujung-ujungnya segala sesuatu mengatasnamakan Tuhan. Radikalisme
cenderung berawal dari kemerosotan ekonomi, yang kemudian dilampiaskan
kepada segala sesuatu yang bertentangan dengan pribadinya, dan pada
akhirnya tindakan kekerasan menjadi dasar utama melampiaskan
ketidakpuasan tersebut, akibat pembenaran pribadi dipaksakan kepada
orang lain yang dianggap salah. (Penrem 082/CPYJ)
Posting Komentar