Merauke, (28/10) Bertempat di Aula Animha Makodim 1707/Merauke
dilaksanakan pengarahan oleh Danrem 174/ATW Brigjen TNI Supartodi,SE.M.Si.
kepada 27 Gapoktan Kab. Merauke dan dihadiri ± 165 orang. Dalam
kegiatan ini Danrem 174/ATW di dampingi oleh Dandim 1707/Merauke Letko
Inf I Made Alit Yudana dan Sekretaris Dinas Pertanian Kabupaten Merauke
Maksum.
Dalam kesempatan ini Danrem 174/ATW
menyampaikan Bahwa situasi dan kondisi kita saat ini sedang mengangalami
kemarau panjang sehingga mengakibatkan krisis air, tidak hanya di
wilayah Merauke tetapi Seluruh wilayah Indonesia. Di samping itu tidak
hanya krisis air saja kebakaran hutan/lahan juga marak terjadi,
instruksi dari Presiden Republik Indonesia saat ini negara kita sedang
mengalami bencana asap yang merupakan bencana nasional.
Untuk
wilayah Papua khususnya Papua Selatan yaitu Kabupaten Merauke dan
Kabupaten Mappi terjadi kebakaran di beberapa titik sehingga
mengakibatkan Kabupaten Mimika terkena asap dan saat ini banyak
masyarakat Timika yang terkena penyakit ISPA dan saluran pernapasan.
Diharapkan kepada semua masyarakat agar jangan sembarangan dalam
membakar hutan.
Saat ini di Kabupaten Mimika
kabut asap sudah mulai berkurang, untuk aktifitas penerbangan sudah
berjalan normal/lancar seperti biasa. Kami sudah membentuk Pos Satgas
Kebakaran dan telah disiapkan 5 SSK (Satuan Setingkat Kompi) yang
bertugas untuk menangani bencana kebakaran lahan/hutan yang berada di 5
wilayah meliputi 1 SSK di Kabupaten Mappi,1 SSK di Distrik Bade
(Kabupaten Mappi), 1 SSK di Kabupaten Boven Digoel,1 SSK di Distrik
Kimaam (Kabupaten Merauke),1 SSK stand by di Distrik Merauke (Kabupaten
Merauke).
Saya menghimbau masyarakat apabila
menemukan/melihat adanya kebakaran hutan/lahan dan orang mabuk
(mengkonsumsi minuman keras) agar menghubungi Danrem 174/ATW melalui
nomor Handpone yang sudah dibagikan ,kami akan upayakan untuk
pemberantasan minuman keras karena akibat dari minuman keras tersebut
banyak terjadi pembunuhan, pembacokan, penganiyaan, asusila dan karena
minuman keras banyak menyebabkan kematian.
Bapak
Setyo Kepala Gapoktan Kurik 6, Distrik Kurik menyampaikan agar membuat
efek jera kepada oknum yang kedapatan membakar hutan dengan hukuman dan
sanksi yang berat.
Adapun penyampaian dari
Dinas Tanaman Pangan dan Holtikultura Kabupaten Merauke yang
menyampaikan untuk menganjurkan kepada seluruh Gapoktan agar setelah
kembali ke tempat masing-masing agar melaksanakan rapat kembali dengan
masyarakat dan sampaikan agar masyarakat mengerti pentingnya mencegah
kebakaran hutan. Saat ini sudah ada sebanyak 300 titik api yang berada
di Kab. Merauke.Pendam 17 Cenderawasih.
Posting Komentar