BANTUL,.Masyarakat
Dusun Kajor dan Nawungan, Selopamioro, Imoiri bersyukur wilayahnya
menjadi sasaran program TNI Manunggal Membangun Desa (TMMD) reguler
ke-99. Harapan baru muncul setelah akses jalan penghubung dua dusun
tersebut terbuka.
Sebelumnya,
jalan penghubung hanyalah jalan setapak yang sulit dilalui kendaraan.
Namun demikian, warga tetap memanfaatkannya karena tidak memiliki
pilihan lain. Memanfaatkan jalan raya tidak mungkin dilakukan karena
jaraknya terlalu jauh.
Akibatnya,
warga hanya bisa mengangkut hasil panen dengan cara dipikul atau
‘disuhun’ di atas kepala. Proses ini berlangsung bertahun-tahun. Di sisi
lain, sulitnya medan justru menjadi keuntungan bagi pecinta trabas
alias trail offroad.
Jalan
penghubung Kajor-Nawungan menjadi rute resmi para pecinta trabas. “Jang
bisa dan berani lewat yang hanya trabas itu. Yang lainnya tidak berani,
terlalu berbahaya,” ucap Parjiman, salah satu TPK, Jumat (16/6).
Ia
mengatakan, status jalan kini berubah setelah dikeruk dan diratakan
bachoe. Jalan tidak tidak bisa lagi digunakan untuk rute trabas karena
sudah jauh ebih halus dan lebar. Sebaliknya, warga sekitar justru sudah
berani melalui jalan ‘baru’ ini.
Pembukaan
akses jalan sendiri berdampak terhadap empat dusun. Tak kurang dari 80
kepala keluarga di empat dusun yakni Kajor Wetan, Lanteng 2, dan
Nawungan 1 dan 2 terkena dampak pelebaran jalan yang kini sudah bisa
dilalui mobil.
“Tapi
semua merelakan tanahnya demi akses yang lebih baik. Warga mendapat
banyak kemudahan karena sekarang jalan sudah bisa dilalui kendaraan
biasa, tidak harus trail,” ucap Himawan, Lurah Desa Selopamioro.
Posting Komentar