Cilacap
- Kegiatan TNI Manunggal Membangun Desa (TMMD) Sengkuyung I Tahun 2018
yang dipusatkan di Desa Pengadegan Kecamatan Majenang, resmi ditutup
Kamis, (03/05).
Penutupan
dilakukan oleh Dandim 0703/Cilacap Letkol Inf. Yudi Purwanto, Upacara
penutupan TMMD ditandai dengan penyerahan alat peralatan kerja,
penandatanganan berita acara penyerahan hasil-hasil TMMD dari Dandim
0703/Cilacap kepada Bupati Cilacap Tato Suwarto Pamuji.
Menurut
Dandim, berbagai kegaiatan TMMD antara lain kegiatan fisik yang masuk
dalam sasaran pokok berupa pekerjaan Jalan Makadam dengan panjang 1.050
meter lebar tiga meter, Jalan Makadam sepanjang 610 meter, pembangunan 3
unit MCK dan 20 unit RTLH. Sedangkan kegiatan non fisik diantaranya,
Penyuluhan perikanan, perkebunan, pelatihan industri kecil dan menengah,
penyuluhan pola asuh anak dan remaja, pembinaan kearsipan desa,
sosialisai P4GN, sosialisasi keselamatan lalu lintas, program keluarga
harapan, pelatihan pemanfaatan pekarangan, pembinaan NKRI.
Dalam amanat tertulis Kepala Staf Angkatan Darat ( KASAD ) Jenderal TNI Mulyono Selaku
Penanggung Jawab Operasional TMMD,
yang dibacakan Dandim 0703/Cilacap Letkol Inf Yudi Purwanto selaku Dansatgas
mengucapkan
terima kasih dan penghargaan yang tinggi kepada Pemerintah Daerah dan
Kemendikbud RI, serta berbagai pihak lainnya, yang telah mendukung
terlaksananya program TMMD ini secara totalitas.
Demikian
juga kepada seluruh komponen masyarakat yang senantiasa hadir untuk
bergotong royong dan bahu membahu guna menyelesaikan seluruh pekerjaan
secara maksimal, termasuk kepada warga masyarakat yang telah menyambut
dan menerima anggota Satgas untuk tinggal bersama layaknya keluarga
sendiri.
Tanpa terasa,
tiga puluh hari Kemanunggalan TNI-Rakyat membangun desa telah berlalu.
Hari ini, secara Serentak di 50 wilayah di seluruh tanah air, kita
merayakan dan mensyukuri atas capaian yang kita raih dalam kurun waktu
tersebut. Semoga tekad dan itikad yang dilandasi semangat pengabdian
yang tulus dan ikhlas selama pelaksanaan TMMD ini, dapat terganjar
dengan kebahagiaan masyarakat yang ada di sekitar kita.
Selaras
dengan tema TMMD tahun ini, "TNI Manunggal Rakyat Membangun Karakter
dan Kemandirian Bangsa", saya sangat berharap agar TMMD tidak hanya
menghasilkan output berupa fisik semata, namun juga mampu membangun
karakter Bangsa, khususnya generasi mudanya. Hal ini penting, karena
output tersebut akan mendorong outcome yang sangat berharga, yaitu
generasi muda yang kompetitif dan kemandirian Bangsa.
Ditengah
badai krisis global dan epidemi virus kebangsaan, kita dituntut untuk
lebih mampu memelihara dan mengembangkan segenap potensi Bangsa, baik
Sumber Kekayaan Nasional, SDM maupun yang lainnya. Oleh karenanya, demi
mewujudkan Bangsa yang mandiri dan sejahtera dalam kerangka NKRI, maka
berbagai hal positif yang telah dilakukan selama ini, harus terus
dilanjutkan bahkan dikembangkan.
Meski
secara ekonomi global dapat dikategorikan baik, hingga kini kita belum
dapat membebaskan diri dari kemiskinan dan kesenjangan. Bahkan, tanpa
disadari, ditengah kebanggaan sebagai Negara yang sangat demokratis,
justru Indonesia tengah mengalami kerentanan konflik dengan menguatnya
politik identitas dan meluasnya berita hoax dan ujaran kebencian yang
berbau SARA, hampir diseluruh wilayah Indonesia.
Tentu,
kita tidak boleh menafikan situasi ini, apalagi dalam waktu dekat kita
akan menyambut pesta demokrasi. Sebagai perhelatan aspirasi rakyat,
Pilkada Serentak 2018 seharusnya dapat digunakan sebaik-baiknya untuk
memilih pemimpin yang transformatif serta memiliki komitmen dan
integritas yang kuat kepada rakyatnya. Jangan menjadikan momentum pesta
demokrasi ini hanya untuk memenuhi hasrat politik pribadi atau golongan,
yang justru malah dapat memecah persatuan dan kesatuan Bangsa.
Oleh
karena itu, pada kesempatan ini, saya ingin mengajak seluruh komponen
Bangsa agar berpartisipasi aktif dalam pembangunan nasional
dengan memanfaatkan pesta demokrasi ini secara bijak dan
bertanggungjawab. Memilih adalah hak setiap orang, namun yang paling
utama, menjalankan kewajiban dan menghargai berbagai pilihan secara
bertanggungjawab, demi rakyat dan Bangsa Indonesia.
Saat
ini kita tengah memasuki era Revolusi Industri Generasi ke-4. Teknologi
digital telah menjadi tulang punggung dalam berbagai aktivitas
masyarakat, baik untuk kepentingan pribadi, sosial masyarakat maupun
pemerintahan. Demikian juga halnya dalam konteks pertahanan. Diseminasi
teknologi dan mitigasi resiko global telah berhasil menggeser hakekat
ancaman dan paradigma dari perang konvensional menjadi perang yang
kompleks dan tidak terbatas.
Perang
yang juga dikenal sebagai unrestricted war ini, strategi dan taktiknya
tidak hanya menggunakan kekuatan militer namun juga kekuatan non militer
seperti Ipoleksosbud dan Teknologi. Dalam konteks penguasaan Negara pun
tidak harus dilakukan secara fisik atau secara langsung, namun dapat
dilakukan secara tidak langsung atau proxy.
Sedangkan
pelaku atau aktornya tidak lagi Negara atau state, namun bisa juga
bukan Negara atau non state, seperti perorangan, kelompok orang dan
berbagai organisasi non pemerintahan lainnya, baik dari dalam negeri
maupun jaringan internasional.
Untuk
menghadapi situasi tadi, tentu kita harus memiliki suatu sistem
pertahanan Negara yang terintegratif baik dari aspek militer maupun non
militer secara efektif yang dapat menjaga keseimbangan antara
pembangunan kesejahteraan nasional dan pertahanan keamanan Negara.
Sesungguhnya,
jika kita telaah dengan cermat, maka sistem pertahanan terintegratif
yang dimaksud tadi, salah satu diantaranya dilakukan melalui program
TMMD yang juga sasarannya tidak hanya pembangunan kekuatan wilayah
pertahanan yang tangguh, namun juga pembangunan fisik dan non fisik
dalam mengakselerasi upaya pemerintah dalam mewujudkan kesejahteraan
rakyat.
Pada kesempatan
yang baik ini, perlu saya sampaikan bahwa kerja keras kita di 50 wilayah
sasaran TMMD, telah memberikan hasil yang sangat signifikan dan
bermanfaat bagi masyarakat yang ada di sekitarnya. Dengan dukungan
anggaran dari Pemda yang mencapai sekitar Rp. 86,935 Milyar, Satgas
TMMD dapat menyelesaikan pekerjaan fisik dan non fisik sesuai dengan
sasaran dan alokasi waktu yang ditetapkan dengan aman.
Tercatat
sekitar 272 sasaran fisik telah dituntaskan, baik berupa pembangunan
sarana transportasi dan rehabilitasi jalan, pembuatan dan perbaikan
sarana irigasi dan sanitasi, rumah ibadah, tempat tinggal dan sekolah,
serta berbagai pusat kegiatan masyarakat.
Kemudian
dari aspek non fisik, disela-sela kegiatan pengerjaan sasaran fisik,
Satgas juga menyelenggarakan kegiatan penguatan Imunitas Bangsa dalam
rangka peningkatan daya saing generasi muda. Kegiatan yang dilaksanakan
diantaranya berupa sosialisasi dan pembekalan wawasan kebangsaan,
kewaspadaan nasional, kecintaan tanah air, penangkalan penyalahgunaan
Narkoba dan penyebaran paham radikal serta berbagai kegiatan lainnya.
Melalui
program fisik dan non fisik tersebut, TMMD dapat memberikan platform
atau landasan kehidupan berbangsa dan bernegara yang selaras dengan
cita-cita Bangsa Indonesia, yaitu mewujudkan Negara Kesatuan Republik
Indonesia yang merdeka, bersatu, berdaulat, adil dan makmur sesuai
dengan Pancasila dan UUD 1945.
Mengingat urgensi
dan manfaat yang telah dirasakan, maka mulai bulan Juli nanti, TNI AD
akan kembali melanjutkan program TMMD di berbagai daerah. Kegiatan TMMD
ke-102 ini akan dilaksanakan bersinergi dengan Kementerian Pemuda dan
Olahraga RI.
Sebelum
mengakhiri amanat ini, atas nama pribadi dan selaku Penanggung Jawab
Operasional TMMD, saya menyampaikan permohonan maaf jika selama kegiatan
ini terdapat sikap dan perilaku anggota Satgas yang tidak sesuai dengan
harapan masyarakat.
Kemudian,
saya berpesan agar kita senantiasa memelihara semangat kebersamaan,
persatuan, toleransi atas perbedaan dan budaya gotong royong, serta
kepercayaan diri dalam kehidupan keseharian kita. Saya juga minta agar
fasilitas dan Sarpras yang telah dibangun ini senantiasa dijaga dan
dipelihara agar dapat bermanfaat dalam kurun waktu yang cukup lama bagi
masyarakat." Pungkasnya. (Sty)
Posting Komentar