PORTAL-KOMANDO.COM,(Pendim 0716/Demak).DEMAK -- Rabu, 22 Februari 2017,
Dandim 0716/Demak yang di wakilkan oleh Danramil 09/Karang tengah Kapten Inf
Etok Suristiyono menghadiri Rapat
Koordinasi dengan unsur Lintas Agama Sekabupaten Demak dengan Tema ”Menyemai
Ajaran Rahmatan Lil’ Alamin’ yang bertempat di Aula Kantor Kementrian Agama
Kabupaten Demak Jl. Bhayangkara Baru No. 8A Demak.
Kegiatan ini dilaksanakan sebagai upaya
Kantor Kementrian Agama Kabupaten Demak
untuk melakukan silaturrahmi tokoh agama dengan Pemerintah Kabupaten
bersama FKUB, guna menyikapi adanya isu-isu terkait Intoleransi beragama yang
berkembang akhir-akhir ini sehingga terciptanya suasana yang kurang Kondusif
dan upaya kebersamaan derap langkah dalam membangun Demak tercinta ini sesuai
dengan tugas dan fungsi Kementrian Agama Kab.Demak di tengah – tengah
Masyarakat.
Peserta dari kegiatan Rakor dan
Silaturahmi ini terdiri dari Tokoh Agama perwakilan masing masing kecamatan
yang total berjumlah 75 orang peserta. Kegiatan ini diisi oleh 3 (tiga) orang
narasumber yaitu tentang Khutbah dan arah Qiblat oleh Ketua MUI Kab. Demak Drs.
H. Moh Asyiq, SH, M. Si, kedua tentang Toleransi Beragama oleh Kapolres Demak
yang disampaikan oleh Kasat Binmas Polres Demak AKP M. Kholil, SH. MH dan
terakhir tentang Wawasan Kebangsaan oleh Dandim 0716/Demak yang disampaikan
oleh Danramil 09/Karang Tengah Kapt Inf Etok.S.
Dalam materinya Kapten Etok.S
menyampaikan bahwa dalam pemerintahan sekarang ini, menerapkan konsep “wawasan
nusantara” dan “wawasan kebangsaan”, dan Pancasila sebagai dasar negara.
Kebijakan tersebut dirasa perlu, sebab sebagaimana kita tahu Indonesia
adalah negara yang majemuk dengan berbagai macam suku, agama dan etnis yang
sangat potensial sekali menimbulkan konflik dan disintregasi sosial. Para
tokoh muslimpun mulai merespon adanya konsep wawasan nusantara dan wawasan
kebangsaan ini. Cak Nur mengatakan slogan bahwa “Islam yes, Partai Islam,
no!, juga KH. Ahmad Shidiq tentang perlunya mewujudkan kehidupan berbangsa dan
bernegara yang “ukhuwah insaniyah”, “ukhuwah wathaniyah” dan “ukhuwah
islammiyah”,terang Etok
Etok menambahkan bahwa “ajaran
Islam dijadikan sebagai faktor komplementer bagi komponen-komponen lain dalam
membentuk dan mengisi kehidupan bermasyarakat dan bernegara”. Karena
Islam mulai merambah ke dunia politik dan ikut andil dalam upaya meredakan
konflik antara pemerintah dengan umat Islam, maka timbul adanya isu akan
mendirikan “negara Islam”. Keduanya menolak adanya Islam Struktural atau
Islam Ideologis yang memahami Islam hanya dari segi lahiriah saja, tidak
melaksanakan Islam dari segi substansial yang berisi aqidah, akhlak, dan
syariah. Seharusnya pelaksanaan etika dan moral Islam harus diterapkan
dalam kehidupan berbangsa dan bernegara,”tambah Danramil 09/Karang tengah.
Pada akhir kegiatan ini diisi
dengan sesi tanya jawab oleh peserta kepada pemberi materi sehingga bisa dirumuskan
sebuah rekomendasi yang ditujukan kepada Jajaran Pimpinan Instansi di kab.Demak
dengan harapan agar dapat menjadi perhatian dan pertimbangan dalam membuat
kebijakan Pembangunan berbagai sendi – sendi kehidupan guna terciptanya suasana
kondusif di daerah demi terwujudnya harmonisasi kehidupan beragama, bermasyarakat,
berbangsa dan bernegara di kabupaten Demak.
Posting Komentar