PORTAL-KOMANDO.COM,.Kediri. Stadion Brawijaya Kediri menjadi saksi bisu perhelatan "Gelar Nusantara Bersatu", uang dihadiri sekitar 17.000 orang dari 343 desa yang tersebar di 26 kecamatan yang ada di Kabupaten Kediri, dan 46 kelurahan yang tersebar di 3 kecamatan yang ada di Kota Kediri. Gelar nusantara bersatu ini juga dihadiri anggota Banser, FKPPI, Pramuka, tokoh lintas agama, kelompok tani, perangkat desa, para pelajar dan mahasiswa, serta anggota LVRI. Ditenda kehormatan, juga terlihat Dandim Kediri, Letkol Inf Purnomosidi, Kapolresta Kediri, AKBP wibowo, Wakil Walikota Kediri, Lilik Muhibah, dan Ketua DPRD Kota Kediri, Kholifi Yunon, rabu (30/11/2016)
Ketua Gerakan Pemuda Ansor Kediri, Munasir Huda menegaskan, ormas-ormas yang secara jelas menolak azas Pancasila, harus dibubarkan oleh Pemerintah, karena dianggap bertentangan dengan tatanan kehidupan berbangsa dan bernegara. Khusus ormas-ormas di Kota dan Kabupaten Kediri yang berindikasi tidak sesuai dengan Pancasila harus keluar dari wilayah Kediri, karena dapat memicu perselisihan maupun perpecahan antar warga yang berlatarbelakang beragam. Beliau juga menyikapi aksi demo 411 yang sudah berlangsung dan aksi demo 212 yang akan berlangsung, sebagai tindakan yang mengintervensi Pemerintah dan dapat membuat menimbulkan perselisihan yang berlatarbelakang SARA.
K.H. Anwar Iskandar, selaku tokoh agama, menyatakan, semua warga Kediri harus bersatu tanpa harus memandang segala perbedaan, dan tidak mudah terpancing segala provokasi yang berbau SARA. Selain itu, seluruh warga Kediri agar memegang prinsip dan konsep yang terkandung dalam Bhinneka Tunggal Ika.
Gelar nusantara bersatu ini juga dimeriahkan berbagai acara, seperti kesenian kuda lumping ,seni tari, seni barongsay, serta puisi dan orasi dari siswa/siswi dan mahasiswa yang ada di Kediri. Disamping itu, pameran alutsista juga dipertontonkan kepada publik yang hadir di stadion brawijaya ini. Diakhir gelar nusantara bersatu, doa bersama dilakukan seluruh Forpimda (Forum Pimpinan Daerah) Kediri dengan tokoh lintas agama uang tergabung dalam FKUB.
Menurut Letkol Inf Purnomosidi, gelar nusantara bersatu ini, untuk memperkuat Bhinneka Tunggal Ika yang ada ditengah-tengah kehidupan sosial masyarakat, sekaligus menegaskan bahwa segala perbedaan yang melatarbelakanginya, tidak menjadi halangan untuk menjaga persatuan dan kesatuan. Demikian juga kerukunan antar umat beragama yang ada di Kediri, harus bisa menjadi dasar utama, saling menghargai dan saling menghormati satu sama lain.
(Penrem 082/CPYJ)
Ketua Gerakan Pemuda Ansor Kediri, Munasir Huda menegaskan, ormas-ormas yang secara jelas menolak azas Pancasila, harus dibubarkan oleh Pemerintah, karena dianggap bertentangan dengan tatanan kehidupan berbangsa dan bernegara. Khusus ormas-ormas di Kota dan Kabupaten Kediri yang berindikasi tidak sesuai dengan Pancasila harus keluar dari wilayah Kediri, karena dapat memicu perselisihan maupun perpecahan antar warga yang berlatarbelakang beragam. Beliau juga menyikapi aksi demo 411 yang sudah berlangsung dan aksi demo 212 yang akan berlangsung, sebagai tindakan yang mengintervensi Pemerintah dan dapat membuat menimbulkan perselisihan yang berlatarbelakang SARA.
K.H. Anwar Iskandar, selaku tokoh agama, menyatakan, semua warga Kediri harus bersatu tanpa harus memandang segala perbedaan, dan tidak mudah terpancing segala provokasi yang berbau SARA. Selain itu, seluruh warga Kediri agar memegang prinsip dan konsep yang terkandung dalam Bhinneka Tunggal Ika.
Gelar nusantara bersatu ini juga dimeriahkan berbagai acara, seperti kesenian kuda lumping ,seni tari, seni barongsay, serta puisi dan orasi dari siswa/siswi dan mahasiswa yang ada di Kediri. Disamping itu, pameran alutsista juga dipertontonkan kepada publik yang hadir di stadion brawijaya ini. Diakhir gelar nusantara bersatu, doa bersama dilakukan seluruh Forpimda (Forum Pimpinan Daerah) Kediri dengan tokoh lintas agama uang tergabung dalam FKUB.
Menurut Letkol Inf Purnomosidi, gelar nusantara bersatu ini, untuk memperkuat Bhinneka Tunggal Ika yang ada ditengah-tengah kehidupan sosial masyarakat, sekaligus menegaskan bahwa segala perbedaan yang melatarbelakanginya, tidak menjadi halangan untuk menjaga persatuan dan kesatuan. Demikian juga kerukunan antar umat beragama yang ada di Kediri, harus bisa menjadi dasar utama, saling menghargai dan saling menghormati satu sama lain.
(Penrem 082/CPYJ)
Posting Komentar