PORTAL-KOMANDO.COM,.Bangkalan,- Komando Daerah Militer 0829/Bangkalan terlibat bersama instansi terkait lainnya dalam sosialisasi tentang Rapat Koordinasi Peningkatan Produktifitas Produksi Padi dan Jagung TA. 2016 guna menjamin ketahanan pangan di daerah itu.
"Sosialisasi ini penting untuk menguatkan kesadaran petani dan berbagai pihak lainnya tentang pentignya Peningkatan Peningkatan Produktifitas Produksi Padi dan Jagung TA. 2016," kata Komandan Kodim 0829/Bangkalan Letkol Inf Sunardi Istanto di Bangkalan, Madura, Jawa Timur.
lanjut Dandim menyampaikan,”Sosialisasi tentang Peningkatan Produktifitas Produksi Padi dan Jagung ini penting. Sebagai bentuk bekerja sama dalam upaya maksimalkan swasembada ketahanan pangan, apabila para petaniada permasalahan apa saja ttg terkait permasalahan pertanian diharapkan jangan segan-segan untuk tanya, keluhkesah kepada Babinsa, Danramil di wilayah sehingga para petani bisa ada solusinya untuk menyelesaikan permasalahan yang dihadapi,” jelasnya.
Selain pihak kodim setempat, kegiatan tersebut juga melibatkan Kepala Dispertanak Kabupatan Bangkalan Ir. Fanani, Penyuluh dan Manteri Tani se-Kabupaten Bangkalan, Poktan se-Kabupaten Bangkalan, Kabid Dispertanak Kabupaten Bangkalan, para Danramil 0829/01 s.d 18 Kodim 0829/Bangkalan
Kepala Dispertanak Kabupatan Bangkalan Ir. Fanani menngungkapkan “pada tahun 2016 agar meningkatkan produktifitas padi dan jagung sebagaimana yang telah kita capai dari tahun sebelumnya.para Poktan dianjurkan untuk menanam bibit jagung Hibrida Bisi 2 karena mayoritas di wilayah Bangkalan masih menanam bibit jagung biasa,” ungkapnya.
Lebih lanjut, Ia menambahkan “Para Kelompok Tani yang sudah mendapatkan bantuan bibit padi dan jagung diharapkan nanti hasilnya panen tetap dijual ke Bulog,” tambahnya
Sedangkan dari salah satu petugas PT. Bisi Surabaya, menyampaikan “bibit jagung yang telah di bantukan dan diterima Kelompok Tani tersebut, merupakan bibit yang kwalitas baik, dan diharapkan hasil panennya nanti dari pihak PT. Bisi Surabaya siap menampung untuk membelinya dari petani,” katanya.
Pada kegiatan itu, beberapa peserta mengharapkan harga beli oleh Bulog disamakan dengan harga pasar sehingga mendorong petani bersedia menjual panenan ke Bulog.
Posting Komentar