PORTAL-KOMANDO.COM,.-Ketapang,
Pendekatan terhadap masyarakat yang mempunyai senjata api di Desa
Randau Jungkal Kecamatan Sandai, Kabupaten Ketapang
dilakukan oleh Intel Korem 121/Alambhana Wanawai.
Serma Baharudin anggota Tim Intel Korem 121/Abw mendapatkan informasi bahwa
di Desa Randau Jungkal Kecamatan Sandai, banyak warga yang memiliki senjata api
jenis lantak dan senjata peninggalan jaman perjuang pada masa penjajahan
belanda, dikatakan Wadan Tim Intel Rem 121/Abw Letda Inf AY. Noor Rofik, Sabtu
(03/09/2016).
“Selanjutnya anggota tim melaporkan kepada saya tentang informasi tersebut
dan lokasi berjarak kurang lebih 300 km
dari Kota Ketapang, bisa ditempuh lewat jalur darat 8 sampai 9 jam apabila
cuaca tidak hujan “, tutur Rofik.
Dilokasi tersebut belum ada
signal HP, selanjutnya Wadantim
memerintahkan anggotaTim Intel untuk melaksanakan elisitasi dan penyuluhan
kepada warga dan tokoh masyarakat tentang bahayanya mengunakan senjata api dan merupakan pelanggaran hukum, terangnya.
Lanjut Rofik, beberapa hari setelah elisitasi anggota tim intel
mendapatkan informasi bahwa tokoh masyarakat Shah Johan lewat caraka yang dikirim untuk pergi
menghubungi anggota tim intel serma Baharudin untuk menyampaikan bahwa di Desa
Randau Jungkal sudah ada 9 orang yang sudah menyerahkan senjata dan disimpan
oleh Tomas tersebut.
“Warga yang menyerahkan senjata dengan sukarela meminta jaminan setelah
penyerahan senjata supaya dilindungi dan tidak ada proses hukum atas kepemilikan
senjata, yang disampaikan oleh Kades
dan Tomas”, tambah Rofik.
Wadantim meyakinkan kepada kades dan tomas bahwa setelah dilaksanakan
penyerahan senjata tidak ada proses hukum kepemilikan Senpi kepada warganya yang sudah bersedia menyerahkan
senjata. Selanjutnya Shah Johan mengambil senjata yang disimpan jauh dari
tempat tinggalnya.
9 pucuk senjata diserahkan di Rumah Tomas Shah Johan kepada Wadantim
Intelrem 121/Abw, selama proses penyerahan sekitar 20 orang warga melihat proses penyerahan senjata.
Shah Johan menyampaikan apabila memang benar dikemudian hari setelah
penyerahan senjata ini tidak ada proses hukum masih ada sekitar 10 warga lagi
yang bersedia menyerahkan senjata, karena saat ini masih takut-takut.
Posting Komentar