Home » » Tangkal Kriminal Di Tanah Suci, Ini Pola Pengamanan Jemaah Calon Haji 2016

Tangkal Kriminal Di Tanah Suci, Ini Pola Pengamanan Jemaah Calon Haji 2016

Written By ANDI on 30 Jul 2016 | 7:58 AM

PORTAL-KOMANDO.COM,.-JAKARTA,.Musim Haji 2016 atau 1437 H telah tiba, menurut data  dari Kementerian Agama RI, ada  sekitar 168 ribu orang jamaah Calon Haji (calhaj) yang berangkat tahun ini. Hampir disetiap tahunnya tindak kriminal tak jarang menimpa jamaah Indonesia. Selain dalam  bentuk perampasan dan pencopetan ada juga  penipuan dengan beragam modus, mulai dari berpura-pura mengemis hingga berpura-pura menjadi petugas.Untuk itulah jemaah calhaj terus diingatkan dan dihimbau untuk mewaspadai segala bentuk tindak kriminal tersebut.

Kepala Bidang Perlindungan Jamaah (Kabid Linjam) PPIH Arab Saudi, Kolonel Jaetul Muchlis, menyatakan pihaknya terus melakukan sosialisasi kepada calhaj supaya tidak menjadi korban kejahatan selama berada di tanah suci. "Setiap tahun sosialisasi disampaikan melalui embarkasi maupun ketika pembekalan saat manasik haji" katanya. Tak hanya itu, lanjutnya, sosialisasi juga diberikan sejak calhaj tiba di Airport. "Ini terus kita sampaikan dari sebelum naik bus maupun sampai di setiap kota tujuan" ujar Muchlis.

Jumlah petugas keamanan sebanyak 75 personil memang tak sebanding dengan jumlah calhaj, untuk itu, kata Muchlis, pola dan model pengamanan lebih bersifat preventif dengan mewaspadai titik-titik rawan  dimungkinkan terjadinya tindak kriminal. "Kalau di tempat ibadah, di Mesjid Nabawi maupun di Masjidil Harom kita gelar beberapa pos dengan beberapa personel yang kita atur, baik yang stationer maupun mobile" kata Kabid Linjam.

Dirinya cenderung  menekankan untuk mengoptimalkan petugas kloter sehingga kebersamaan secara  rombongan senantiasa dipertahankan. "Karena kasus-kasus yang terjadi  sasarannya adalah jamaah yang terpisah dari rombongan" kata Ayah tiga anak ini. Muchlis menghimbau perangkat kloter mulai ketua regu secara berjenjang untuk benar-benar peduli terhadap jamaahnya terutama kepada jamaah sepuh. "Jemaah sepuh yang mengalami disorientasi sehingga kebingungan dan ini menarik bagi pelaku kejahatan. Saya tekankan petugas linjam untuk mampu melihat sinyal jamaah seperti ini" jelas Muchlis.

Apabila terjadi tindakan kriminal di tempat calhaj menginap, dalam hal ini Hotel, lanjutnya, sesuai agreement pemerintah dengan pemilik hotel bahwa terjadinya tindak krimimal yang merugikan jamaah di hotel,  hal tersebut menjadi tanggung jawab pemilik hotel. "Makanya hotel yang kita sewa mempunyai spesipikasi memadai termasuk dari sisi pengamanan (ada CCTV, Alat pemadam kebakaran, security), termasuk lokasi hotel juga sangat menjadi pertimbangan" pungkasnya. @ANDI DIGUL
Share this article :

Posting Komentar

 
Copyright © 2016 - All Rights Reserved
Created by Portal-Komando