PORTAL-KOMANDO.COM,.JAKARTA,.-Ratusan
Aircrew dari jajaran Lanud Halim Perdanakusuma yang dipimpin Komandan
Wing 1 Kolonel Pnb Iman Handojo, S.IKom., terlibat penuh (all out) dalam
Latihan Lapangan Pasukan Pemukul Reaksi Cepat (PPRC) TNI 2015 sejak
tanggal 10 sampai 17 Nopember 2015 di Morotai, Maluku.
Dari penelusuran data diperoleh PPRC TNI adalah pasukan gabungan Tentara Nasional Indonesia yang mempunyai batasan waktu satu kali 24 jam setelah ada perintah dari Panglima TNI, harus sudah berada di daerah yang membutuhkan pengamanan reaksi cepat. Penangkalan terorisme juga menjadi bagian dari tugas pokok PPRC, baik terorisme domestik maupun internasional.
Dari penelusuran data diperoleh PPRC TNI adalah pasukan gabungan Tentara Nasional Indonesia yang mempunyai batasan waktu satu kali 24 jam setelah ada perintah dari Panglima TNI, harus sudah berada di daerah yang membutuhkan pengamanan reaksi cepat. Penangkalan terorisme juga menjadi bagian dari tugas pokok PPRC, baik terorisme domestik maupun internasional.
Namun, tugas PPRC dibatasi masa paling lama tujuh hari
berada di wilayah yang terancam guna menghadapi musuh. Karena sifatnya
yang siap digerakkan supercepat sehingga, batalyon PPRC harus dari unsur
lintas udara (linud) alias pasukan payung. Namun, unsur lain
seperti Marinir dan Paskhas juga mempunyai kesiapan digerakkan sebagai
pasukan PPRC. Secara periodik status siaga sebagai PPRC digilir
antara Divisi 1 dan Divisi 2 Kostrad.
Pada tahun 2015 ini unsur-unsur udara dari Lanud Halim Perdanakusuma yang terlibat meliputi ratusan air crew dan 12 pesawat angkut. Pesawat angkut sedang dari Skadron Udara 2 yang terlibat yaitu 1 unit CN 235 dan 5 unit CN 295 yang dipimpin langsung oleh Komandan Skadron Udara 2 Letkol Pnb Lilik Eko Susanto, S.E. Sedangkan pesawat angkut berat dari Skadron Udara 31 yaitu C-130 Hercules terlibat sebanyak 6 unit dipimpin Komandan Skadron Udara 31 Letkol Pnb E. Wisoko Aribowo, S.E., M.Si (Han)
Pesawat- pesawat dari Lanud Halim Perdanakusuma terlibat dalam mendukung jalannya berbagai macam operasi udara bagi pasukan kawan seperti berbagai macam penerjunan udara antara lain untuk penerjunan prajurit Paskhas dalam OP3U,Dalpur, KDOL, penerjunan taifib Marinir, Rubber Duck Operations (RDO) dan penerjunan pasukan Linud TNI AD, personel Perbekalan Udara (Perbekud) juga berbagai macam operasi dukungan udara lainnya seperti Pengungsian Medis Udara (PMU), penerbangan VIP dan lainnya.(Foto: Pentak Lanud Halim).@Andi.T.R
Pada tahun 2015 ini unsur-unsur udara dari Lanud Halim Perdanakusuma yang terlibat meliputi ratusan air crew dan 12 pesawat angkut. Pesawat angkut sedang dari Skadron Udara 2 yang terlibat yaitu 1 unit CN 235 dan 5 unit CN 295 yang dipimpin langsung oleh Komandan Skadron Udara 2 Letkol Pnb Lilik Eko Susanto, S.E. Sedangkan pesawat angkut berat dari Skadron Udara 31 yaitu C-130 Hercules terlibat sebanyak 6 unit dipimpin Komandan Skadron Udara 31 Letkol Pnb E. Wisoko Aribowo, S.E., M.Si (Han)
Pesawat- pesawat dari Lanud Halim Perdanakusuma terlibat dalam mendukung jalannya berbagai macam operasi udara bagi pasukan kawan seperti berbagai macam penerjunan udara antara lain untuk penerjunan prajurit Paskhas dalam OP3U,Dalpur, KDOL, penerjunan taifib Marinir, Rubber Duck Operations (RDO) dan penerjunan pasukan Linud TNI AD, personel Perbekalan Udara (Perbekud) juga berbagai macam operasi dukungan udara lainnya seperti Pengungsian Medis Udara (PMU), penerbangan VIP dan lainnya.(Foto: Pentak Lanud Halim).@Andi.T.R
Posting Komentar