Cilacap
- Segenap anggota TNI dari Kodim 0703/Cilacap dan Lanal Cilacap beserta
Polres dan Pemda Kabupaten Cilacap serta Siswa-siswi SLTA dan Mahasiswa
Politeknik Cilacap, ikuti upacara Peringatan Hari Kebangkitan Nasional
tahun 2018 di Lapangan Alun-alun Kabupaten Cilacap, Senin (21/05).
Upacara
tersebut dihadiri oleh anggota Forkopimda Kabupaten Cilacap diantaranya
Bupati Cilacap Tatto Suwarto Pamuji, Danlanal Kolonel Laut (P) Agus
Prabowo Adi, S.E, Dandim 0703/Cilacap Letkol Inf Yudi Purwanto, Kapolres
Cilacap AKBP Djoko Julianto, SIK,MH, Ketua Pengadilan Negeri Klas IA
Cilacap Purnawan Narsongko, S.H., Ketua Kejari Cilacap Bardiaman
Simalango, Wakil Bupati Syamsul Aulia Rahman serta segenap Kepala
BUMN/BUMD Kabupaten Cilacap.
Selaku
Inspektur Upacara, Bupati Cilacap membacakan sambutan Menteri
Komunikasi dan Informatika RI pada upacara Bendera memperingati hari
Kebangkitan Nasional Ke 110 tahun 2018 tersebut. Dalam amanat tersebut
mengatakan, Ketika rakyat berinisiatif untuk berjuang demi meraih
kemerdekaan dengan membentuk berbagai perkumpulan,
lebih dari seabad lalu, kita nyaris tak punya apa-apa. Kita hanya
memiliki semangat dalam jiwa dan kesiapan mempertaruhkan nyawa.
Namun
sejarah kemudian membuktikan bahwa semangat dan komitmen itu saja telah
cukup, asalkan kita bersatu dalam cita-cita yang sama, kemerdekaan
bangsa.
Bersatu, adalah kata kunci ketika kita ingin menggapai cita-cita yang sangat mulia namun pada saat yang sama tantangan yang mahakuat menghadang di depan. Boedi
Oetomo memberi contoh bagaimana dengan berkumpul dan berorganisasi
tanpa melihat asal-muasal primordial akhirnya bisa mendorong tumbuhnya
semangat nasionalisme yang menjadi bahan bakar utama kemerdekaan. Boedi Oetomo menjadi salah satu penanda utama bahwa bangsa Indonesia untuk pertama kali menyadari pentingnya persatuan dan kesatuan.
Presiden Pertama dan Proklamator Kemerdekaan Republik Indonesia, Soekarno, pada peringatan Hari Kebangkitan
Nasional tahun 1952 mengatakan bahwa: "Pada hari itu kita mulai
memasuki satu cara baru untuk melaksanakan satu 'idee', satu naluri
pokok daripada bangsa Indonesia. Naluri pokok ingin merdeka, naluri
pokok ingin hidup berharkat sebagai manusia dan sebagai bangsa. Cara
baru itu ialah cara mengejar sesuatu maksud dengan alat organisasi
politik, cara berjuang dengan perserikatan dan
perhimpunan politik, cara berjuang dengan tenaga persatuan."
Butir
kelima dari Nawacita Kabinet Presiden loko Widodo dan Wakil Presiden
Jusuf Kalla berisi visi untuk meningkatkan kualitas hidup manusia
Indonesia melalui peningkatan kualitas pendidikan
dan pelatihan. Pada awal tahun ini, visi tersebut mendapat penekanan
lebih melalui amanat Presiden Joko Widodo yang menyatakan bahwa
pemerintah akan meningkatkan pembangunan sumber daya manusia (SDM) pada
tahun 2019, melanjutkan percepatan pembangunan infrastruktur yang
menjadi fokus pada tahun-tahun sebelumnya. Melalui pembangunan manusia
yang terampil dan terdidik, pemerintah ingin meningkatkan daya saing ekonomi dan secara simultan meningkatkan kapasitas sumber daya manusianya.
Oleh sebab itu tema "Pembangunan Sumber Daya Manusia Memperkuat Pondasi Kebangkitan Nasional Indonesia Dalam Era Digital" dalam peringatan
Hari Kebangkitan Nasional,20 Mei 2018 ini harus dimaknai dengan
upaya-upaya penyadaran setiap masyarakat Indonesia, untuk mengembangkan
diri dan merebut setiap peluang untuk meningkatkan kapasitas diri yang
dibuka oleh berbagai pihak, baik oleh pemerintah, badan usaha, maupun
masyarakat sendiri.
Pengembangan kapasitas sumber
daya manusia juga harus diletakkan dalam konteks pemerataan dalam
pengertian kewilayahan, agar bangsa ini bangkit secara bersama-sama
dalam kerangka kebangsaan Indonesia. (S/U)
Posting Komentar