PK,.SINGAPURA,.Presiden
Joko Widodo menyambut baik inisiatif _ASEAN Smart Cities Network_
(ASCN). Menurutnya, ASCN bisa menjadi jawaban atas tantangan masalah
perkotaan yang sangat kompleks. Hal tersebut disampaikan Presiden saat
berpidato pada Rapat Pleno Konferensi Tingkat Tinggi (KTT) Ke-32 ASEAN
di The Istana Singapura, Jumat, 27 April 2018.
"Saya
memandang inisiatif _ASEAN Smart Cities Network_ (ASCN) sangatlah baik.
Masalah perkotaan sangatlah kompleks dan ASCN merupakan salah satu
jawaban terhadap tantangan tersebut. Untuk membangun kota yang
berkelanjutan dan inklusif dengan dukungan teknologi serta inovasi,"
ujar Presiden dalam rilis yang diterima Redaksi.
Presiden
mengatakan Indonesia sedang mengembangkan Gerakan Menuju 100 _Smart
Cities_ yang mendorong penggunaan teknologi untuk memajukan kota guna
mewujudkan tata kelola pemerintahan yang lebih efektif, transparan dan
terpercaya. Namun, lanjut Presiden, kota pintar tidak hanya mengenai
penggunaan teknologi atau pembangunan fisik semata.
"Yang lebih penting adalah bagaimana kita dapat membangun pola pikir, sikap dan karakter masyarakat yang lebih baik," lanjutnya.
Untuk
itu, Presiden Jokowi mengatakan pengembangan ASCN perlu
mempertimbangkan kebutuhan dan potensi masing-masing kota serta
mempertimbangkan kearifan lokal. Selain itu juga harus berorientasi pada
peningkatan layanan publik dan memberikan perhatian pada pemberdayaan
masyarakat untuk berinovasi sebagai aktor utama pembangunan.
Selain
itu, Presiden mengatakan bahwa potensi ASEAN di bidang _e-commerce_
sangat besar. Menurutnya, pada tahun 2025 pengguna internet ASEAN akan
meningkat 3 kali lipat menjadi 600 juta.
"Pembelanjaan
_e-commerce_ diproyeksikan mencapai hampir USD 90 milyar dan total
ekonomi berbasis internet akan mencapai USD 200 milyar," kata Kepala
Negara.
Oleh karena itu, di ranah teknologi digital ini Presiden menekankan pentingnya kewaspadaan terhadap serangan siber.
"Kita
tahu terdapat penyalahgunaan data pribadi dari pengguna Facebook. Di
ASEAN kita perlu memastikan kerangka kerja sama di bidang keamanan siber
juga memuat pelindungan data pribadi. Untuk itu kerja sama siber
merupakan keharusan," ucapnya.
Presiden
Jokowi juga mengutarakan Indonesia akan menjadi tuan rumah pertemuan
tahunan IMF-World Bank, di Nusa Dua Bali, pada Oktober 2018 dan
Indonesia akan menyelenggarakan _ASEAN Leaders’ gathering_ (ALg), pada
tanggal 11 Oktober 2018.
Pertemuan
ALg ini, lanjut Presiden, akan menunjukkan kerjasama yang solid dan
kepemimpinan ASEAN dalam mengelola pertumbuhan ekonomi untuk menciptakan
kesejahteraan yang lebih baik, kesetaraan, dan pencapaian _Sustainable
Development Goals_ (SDGs).
Dalam
penutup pidatonya, Presiden Jokowi mengundang para Kepala Negara ASEAN
untuk hadir di Bali, Oktober mendatang. "Saya mengundang dan sangat
mengharapkan kehadiran Yang Mulia dalam Pertemuan tersebut. Sampai
bertemu di Bali" ucapnya.
Turut
hadir mendampingi Presiden dalam rapat pleno tersebut Menteri
Koordinator Bidang Politik, Hukum, dan Keamanan Wiranto dan Menteri Luar
Negeri Retno Marsudi.
Sebelum
menghadiri rapat pleno, Presiden Jokowi bersama Kepala
Negara/Pemerintahan ASEAN lainnya menghadiri jamuan santap malam yang
digelar Perdana Menteri Singapura, Lee Hsien Loong di State Room, The
Istana Singapura.
Posting Komentar