Home » » Ibu Raksa Tri Anggana Tantri : Wanita Angkatan Bersenjata Memiliki Peran Yang Sangat Stategis Bagi Peradaban Manusia

Ibu Raksa Tri Anggana Tantri : Wanita Angkatan Bersenjata Memiliki Peran Yang Sangat Stategis Bagi Peradaban Manusia

Written By ANDI on 20 Apr 2018 | 3:13 PM

 
PK,.JAKARTA,.(Puspen TNI). Wanita Angkatan Bersenjata dengan fisik dan mental yang teruji memiliki tiga peran yang sangat strategis bagi peradaban manusia saat ini yaitu peran sebagai ibu dalam rumah tangga, peran sebagai abdi negara dalam tugas dan peran sosial dalam masyarakat, ketiga peran itu saling berkaitan dan harus dijalankan secara bersamaan.

Hal tersebut dikatakan Ibu Raksa Tri Anggana Tantri Ibu Nanny Hadi Tjahjanto pada acara The 1st Asia Pacific Military Women Seminar, yang merupakan rangkaian kegiatan Apel Bersama Wanita TNI Tahun 2018, bertempat di Hotel Kartika Chandra, Jakarta Pusat, Jumat (20/4/2018).

Lebih lanjut Ibu Nanny Hadi Tjahjanto menjelaskan bahwa seorang wanita angkatan bersenjata memiliki kodrat sebagai ibu untuk melahirkan dan menyusui, memelihara serta mendidik anak yang mengandung makna bahwa wanita memilki peran penyiap generasi penerus bangsa. Tak bisa dibayangkan jika seorang ibu melupakan atau melalaikan kewajibannya yang satu ini. Akan lahir sebuah generasi yang gamang, mudah terombang-ambing dan tak berprinsip.

Di sisi lain, wanita yang bekerja sebagai tentara atau prajurit serta polisi juga berfungsi sebagai pengayom masyarakat harus mampu menjalankan tugas dan tanggungjawab yang penuh dinamika dengan baik, serta dapat memberikan contoh yang terbaik bagi masyarakat sekelilingnya.

“Makna yang lebih khusus bagi wanita adalah walaupun para wanita memiliki pekerjaan sebagai wanita karier, diharapkan untuk tidak melupakan kodratnya sebagai seorang ibu yang membimbing dan memelihara putra-putrinya menjadi generasi yang bermartabat,” kata Ibu Nanny.

Pada bagian lain, Ibu Nanny Hadi Tjahjanto mengatakan harus disadari bahwa emansipasi ataupun gender equality yang diperjuangkan oleh para pendahulu bukanlah bermakna “To be a man or to defeat a man” tetapi bermakna “How to live together as a partner”. Dalam arti bahwa laki-laki dan perempuan diciptakan oleh Tuhan dengan kodrat yang berbeda, namun memiliki hak yang sama dan dapat bekerja sama dalam semua aspek kehidupan guna membangun peradaban manusia.

Menyikapi perkembangan dunia di era globalisasi saat ini, Ibu Hadi Tjahjanto menjelaskan bahwa perkembangan teknologi yang sangat pesat di era globalisasi yang telah memberikan dampak bagi kehidupan manusia. Di satu sisi kemajuan teknologi banyak memberikan kemudahan bagi kehidupan manusia, namun di sisi lain telah menghadirkan banyak ancaman yang berpengaruh bagi peradaban manusia terutama bagi kehidupan anak-anak. “Ancaman-ancaman masa kini yang perlu diwaspadai antara lain pengaruh obat-obatan terlarang atau Narkoba, pornografi dan penggunaan media sosial yang berlebihan,” ujarnya.

“Mudahnya generasi muda terjerat narkoba dan pornografi tentu saja disebabkan oleh banyak faktor, salah satunya adalah masalah keluarga atau orang tua, seperti komunikasi orang tua dan anak kurang baik, perceraian dan kurangnya perhatian dari orang tua,” ucap Ibu Hadi Tjahjanto.

Untuk menghindari ancaman-ancaman tersebut, maka perlu peranan orang tua terutama ibu dengan menciptakan rumah yang sehat, serasi, harmonis, cinta, kasih sayang dan komunikasi terbuka, mengasuh, mendidik anak yang baik, menjadi contoh yang baik dan menjadi pengawas yang baik dan menanamkan nilai-nilai moral kepada anak-anaknya.

Mengakhiri sambutannya, Ibu Raksa Tri Anggana Tantri berpesan kepada para Wanita TNI agar tetap dapat menyelaraskan antara tugas dan tanggung jawabnya terhadap keluarga serta dapat memberikan contoh yang positif bagi masyarakat sekelilingnya. “Wanita TNI sebagai anggota militer dan sebagai perempuan sesuai kodratnya harus dapat berjalan seiring dan sejalan,” jelas Ibu Nanny.

Seminar yang mengangkat tema “Enhancing and Empowering The Role Of Women In The Military in Global Peace, Defense And Security”, dihadiri sebanyak 163 orang dari 22 Negara yang turut berpartisipasi antara lain Indonesia, Australia, Amerika Serikat, Bangladesh, Brunei Darussalam, Kamboja, China, India, Jepang, Korea Selatan, Laos, Malaysia, Myanmar, Selandia Baru, Papua Nugini, Pakistan, Filipina, Singapura, Sri Lanka, Thailand, Timor Leste, Vietnam. 

Turut hadir dalam seminar tersebut, Kasum TNI Laksdya TNI Dr. Didit Herdiawan, M.P.A., M.B.A., Ibu Asuh Raksa Karini Sri Sena, Ibu Asuh Winayadati Kanya Sena, Ibu Asuh Catra Ratna Adi Jala Kanya Sena atau yang mewakili, Ibu Asuh Polwan dan Ketua Harian IKKT Pragati Wira Anggini
Share this article :

Posting Komentar

 
Copyright © 2016 - All Rights Reserved
Created by Portal-Komando