PK,.JAKARTA,.(8/2). Kasau Marsekal TNI Yuyu Sutisna, S.E., M.M. menerima Duta Besar (Dubes) RI untuk Swedia-Latvia Raden Bagas Hapsoro, S.H., M.A. di Mabesau, Jakarta. Kamis (8/2)
Pada kesempatan tersebut, Dubes RI untuk Swedia-Latvia menyampaikan informasi tentang perkembangan teknologi di negara akreditasi dan menawarkan akan memfasilitasi kerjasama antara pemerintah Indonesia dan Swedia-Latvia di bidang teknologi dirgantara.
Kasau menyambut baik tawaran Dubes RI tersebut dan menyampaikan bahwa TNI AU akan tetap berpedoman pada Rencana Strategis (Renstra) yang telah disusun dalam memenuhi kebutuhan alutsista seperti pengadaan pesawat tempur, AWACS, pesawat tanker dan Radar. Pengadaan alutsista juga harus sesuai dengan operational requirement dan spesifikasi teknik yang telah ditetapkan serta mengacu kepada ketentuan perundang-undangan yang berlaku. Selain itu harus ada kejelasan tentang transfer of technology yang dilakukan. “Ke depannya, untuk pengadaan alutsista TNI AU secara bertahap akan menyederhanakan jenis pesawat sehingga memudahkan untuk perawatan dan sistem pengintegrasian (link system) antar Alutsista.” ujar Kasau.
Kasau dalam kesempatan tersebut juga menyampaikan bahwa hubungan kerja sama dengan negara-negara sahabat tidak harus dalam bentuk pengadaan alutsista namun dapat diwujudkan dalam program pengembangan kapasitas personel seperti pendidikan, kursus, seminar dan lain-lain.
Pada pertemuan tersebut Kasau didampingi oleh Asrena Kasau Marsda TNI Fachru Zaini Isnanto, S.H., MDS., Aspam Kasau Marsda TNI Dwi Fajariyanto dan Kadispenau Marsma TNI Jemi Trisonjaya, M.Tr (Han).
Pada kesempatan tersebut, Dubes RI untuk Swedia-Latvia menyampaikan informasi tentang perkembangan teknologi di negara akreditasi dan menawarkan akan memfasilitasi kerjasama antara pemerintah Indonesia dan Swedia-Latvia di bidang teknologi dirgantara.
Kasau menyambut baik tawaran Dubes RI tersebut dan menyampaikan bahwa TNI AU akan tetap berpedoman pada Rencana Strategis (Renstra) yang telah disusun dalam memenuhi kebutuhan alutsista seperti pengadaan pesawat tempur, AWACS, pesawat tanker dan Radar. Pengadaan alutsista juga harus sesuai dengan operational requirement dan spesifikasi teknik yang telah ditetapkan serta mengacu kepada ketentuan perundang-undangan yang berlaku. Selain itu harus ada kejelasan tentang transfer of technology yang dilakukan. “Ke depannya, untuk pengadaan alutsista TNI AU secara bertahap akan menyederhanakan jenis pesawat sehingga memudahkan untuk perawatan dan sistem pengintegrasian (link system) antar Alutsista.” ujar Kasau.
Kasau dalam kesempatan tersebut juga menyampaikan bahwa hubungan kerja sama dengan negara-negara sahabat tidak harus dalam bentuk pengadaan alutsista namun dapat diwujudkan dalam program pengembangan kapasitas personel seperti pendidikan, kursus, seminar dan lain-lain.
Pada pertemuan tersebut Kasau didampingi oleh Asrena Kasau Marsda TNI Fachru Zaini Isnanto, S.H., MDS., Aspam Kasau Marsda TNI Dwi Fajariyanto dan Kadispenau Marsma TNI Jemi Trisonjaya, M.Tr (Han).

Posting Komentar