Jakarta,PK-Sekilas
tidak ada yang tampak menonjol dari sosok pria sederhana kelahiran
Jepara, 15 Januari 1970 yang mengawali karier masuk Tamtama Militer
Sukarela tahun 1990/1991 yang kini telah menjadi Bintara dengan pangkat
Sersan Mayor, Dialah Serma Fikri Mustofa Babinsa Kelurahan Jatipadang
Koramil 03 Pasar Minggu.
Dalam
melaksanakan tugas keseharian Serma Fikri Mustofa sebagai Babinsa di
wilayahnya tampak biasa sebagaimana rekan-rekan Babinsa lainnya, tugas
dilaksanakannya dengan baik dan dilandasi rasa tanggung jawab.
Sebagai
Babinsa Koramil 03 Pasar Minggu dibawah Komando dan Pengendalian
Danramil 03 Pasar Minggu Mayor Chb Purwanto, S.Psi. Serma Fikri Mustofa
dalam melaksanakan monitoring wilayah di Kelurahan Jatipadang tersebut
dibantu oleh rekan partner Babinsa Kopda Wahyu Hidayat.
Menurut
Purwanto, rupanya ada sekilas potensi dan kompetensi yang Dia miliki
dengan panggilan sapaan yang familier dan khas yaitu sebuah predikat
panggilan Ustadz Fikri dari pada nama panggilan pangkat Serma Fikri.
"Hal
ini tidak lain karena Bintara yang satu ini cukup fasih dalam
melantunkan, membacakan ayat-ayat suci Al Qur'an dalam setiap
ivent-ivent tertentu diminta oleh warga masyarakat untuk memberikan
Tausyiah ataupun membaca do'a baik acara formal kedinasan, juga dalam
Peringatan Hari Besar Agama maupun acara-acara tertentu lainnya,
sehingga kebanyakan orang maupun dari Babinsa yang lain tidak ragu
memangginya dengan sebutan Ustadz," terang Danramil via pesan
singkatnya, Kamis (9/11).
Semua
memang telah digariskan oleh Allah SWT, bahwa Serma Fikri Mustofa
pernah berkesempat nyantri di salah satu Pondok Pesantren di Kudus Jawa
Tengah selama 6 tahun sebelum yang bersangkutan masuk menjadi tentara.
Setelah
lulus pendidikan SD tahun 1983, masuk pesantren sambil sekolah SMP.
Gambaran aktifitas selama di pesantren bangun pukul 4 pagi langsunh ke
Masjid Sholat Subuh berjamaah bersama Kyai, selesai Sholat Subuh
dilanjutkan mengaji Al Qur'an di hadapan guru/Kyai.
Selesai
mengaji Al Qur'an kemudian ke dapur masak untuk sarapan, 4 santri
dalam 1 penampan. Kemudian berangkat sekolah SMP, pulang dari SMP pukul
13.00 wib .
Selanjutnya pukul 14.00 wib harus sudah masuk Madrasah Diniyyah sampai pukul 17.00 wib lalu kembali ke pondok.
Sehabis Maghrib belajar kitab bersama dengan santri-santri lainnya, kemudian sehabis Isya' belajar masing masing.
Setelah
lulus SMP melanjutkan Sekolah ke MA Walisongo Jepara sambil mondok 3
tahun sampai kelas 3. Itu sekilas gambaran aktifitas Serma Fikri Mustofa
selama di Pondok Pesantren sebelum akhirnya meniti karier di Militer
TNI AD.
Dan Serma Fikri
Mustofa atas kemampuan istiqomah di bidang agama pada tahun 2012 Serma
Fikri Mustofa mendapatkan hadiah Umroh Penghargaan Kasad, sehingga
rasanya lengkap sudah atribut dan label kehidupan pribadi maupun
kariernya di Militer, tidak ada kata lain dalam mengungkapkan hal ini
selain kata "Bersyukur".
Sehingga
sebuah pepatah mengatakan dan sebuah lagu melantunkan " Berakit-rakit
ke hulu. Berenang ke tepian. Bersakit-sakit dahulu baru kemudian,
Berbahagia ".
"Cuplikan
lagu tersebut sekiranya dapat menggambarkan sosok Serma Fikri Mustofa
dalam melaksanakan tugas sebagai aparat Kewilayahan Babinsa Koramil 03
Pasar Minggu dan juga sambil mendakwahkan Syiar agama Islam sehingga
hidup dan keberadaan kita dapat memberikan sebesar-sebesarnya nilai
manfaat bagi warga masyarakat sekitar," pungkas Danramil 03 Pasar Minggu
Mayor Chb Purwanto, S.Psi.
Posting Komentar