PK,.Jakarta,
12 November 2017 (Humas Bakamla RI)--- Guna memperingati Hari Pahlawan
Ke-72 bertema “Perkokoh Persatuan Membangun Negeri”, Bakamla RI
melangsungkan upacara pengibaran Bendera Merah Putih dipimpin Deputi
Jakstra Irjen Pol Drs. Arifin M.H., di halaman Gedung Perintis
Kemerdekaan Kantor Bakamla RI, Jalan Proklamasi No. 65, Menteng, Jakarta Pusat, Jumat (10/11/2017).
Selaku
Inspektur Upacara, Irjen Pol Arifin membacakan amanat Menteri Sosial RI
Hofifah Indar Parawansa, yang isinya mengajak masyarakat Indonesia,
para patriot bangsa, mengingat kembali bagaimana perjuangan bangsa
Indonesia dari berbagai ras, suku, agama dan budaya, bersatu
mempertahankan kemerdekaan Indonesia pada Pertempuran 10 November 1945
di Surabaya.
Dikatakannya,
Bung Karno pernah menegaskan, bahwa bangsa yang besar adalah bangsa
yang menghormati jasa pahlawannya karena tanpa pengorbanan dan
perjuangan pahlawan, tidak akan ada gagasan besar untuk mendirikan
sebuah negara bernama Republik Indonesia.
“Kita
dapat mengambil pelajaran dari api perjuangan para pendahulu kita, api
yang menjadi suasana kebatinan dan pelajaran moral bagi kita semua, api
yang memicu terbangunnya persatuan Indonesia menciptakan harapan dan
pengorbanan.”
Melalui
amanat tersebut, Mensos juga mengingatkan kembali pada jiwa Sumpah
Pemuda, 28 Oktober 1928, dimana seluruh pemuda Indonesia meluluhkan
ego-ego kedaerahan, kelompok, ras dan golongan untuk menyatakan dan
berikrar bertumpah darah satu tanah air Indonesia, berbangsa Indonesia
dan berbahasa Indonesia. Patut juga untuk diteladani para tokoh yang
berperan penting dalam persatuan bangsa seperti Johannes Leimena, pemuda
Ambon yang mengkosolidasi pemuda Kristen, meninggalkan partikularitas
dan menjadi satu bagian dari Bangsa Indonesia, K.H. Wahab Hasbullah
melahirkan syair menggetarkan Yaa Ahlal Wathan atau Patriot Bangsa dan
R.A. Kartini yang memberi pendidikan modern dan kebangsaan bagi rakyat
nusantara.
“Dalam era
kemajuan global seperti ini, negara-negara Asia dianggap sebagai kutub
baru kemajuan peradaban dunia. Oleh karena itu, persatuan Indonesia
bukan hanya sebuah imperatif yang harus kita rawat, tetapi sebuah
prasyarat bagi kita menjadi bagian dari kekuatan yang tengah tumbuh,
‘The Rising Force’ bersama dengan bangsa lain yang disorot kemajuan
untuk menjadi menara-menara baru pembawa obor kemanusiaan”, demikian
akhir pidato Mensos yang disampaikan oleh Deputi Jakstra.
Amanat
ini sekaligus sebagai pengingat pula bagi seluruh jajaran pimpinan
Bakamla RI, pejabat Pokja, serta seluruh pegawai Bakamla RI yang hadir
untuk tidak berhenti menyalakan harapan yang dapat membuka segenap
potensi, vitalitas dan daya hidup dalam mencapai visi transformatif
Presiden Joko Widodo untuk terwujudnya Indonesia yang berdaulat,
mandiri, dan berkepribadian berlandaskan gotong royong.
Posting Komentar