Yonmarhanlan II Padang Bersihkan Tumpahan Minyak Di Perairan Teluk Bayur

PK,.PADANG,.Prajurit Yonmarhanlan II Padang membersihkan tumpahan minyak mentah bahan baku mentega meski tumpahan minyak tersebut menyelimuti sebagian kawasan dermaga, namun belum mengganggu aktifitas di Dermaga Pelabuhan teluk bayur padang, sumatera barat. Jum’at, (29/09/2017).

Akibat kebocoran tangki Palm Fatty Acid Destillate atau bahan baku mentah margarine dan sabun milik PT.Wira Innomas,yang berada dikawasan industri pelabuhan teluk bayur padang,terjadi kamis pagi. kebocoran bahan baku minyak mentah pembuatan margarine ini terjadi pada tangki timbun nomor empat belas milik PT Wira Innomas tersebut dan diduga kebocoran pipa yang terjadi akibat getaran gempa yang akhir-akhir ini sering terjadi di kota padang.

Tangki yang memuat sekitar tujuh ratus ton lemak minyak mentah mengakibatkan tekanan kebocoran semakin kuat sehingga dengan cepat menyebar ke perairan pelabuhan.

Menanggapi hal tersebut Komandan Batalyon Marinir Pertahanan Pangkalan II Padang (Danyonmarhanlan II Padang) Mayor Marinir Tri Yudha Ismanto memimpin langsung penanggulangan tumpahan lemak minyak bahan baku margarin dari perairan dengan mengerahkan puluhan prajurit prajurit Marinir dengan mengunakan 2 perahu karet dan jaring untuk melakukan pengangkatan tumpahan lemak minyak bahan baku margarine dari perairan meski hanya dengan cara manual.

Manager operasinal PT. Wira Innomas Bapak. Hendra Leo mengatakan untuk tumpahan lemak nabati yang tersebar di perairan ini berjumlah kurang lebih tiga puluh lima ton lemak nabati kelapa sawit mentah, namun bahan baku yang dinamakan palm fatty acid destillate ini tidak berbahaya,karena hanya berupa lemak dari minyak sawit yang merupakan bahan baku margarine dan mengambang jika terpapar udara.

Upaya pembersihan tumpahan minyak oleh prajurit prajurit Marinir hingga jumat siang sudah mengurangi jumlah lemak nabati yang mengapung di perairan, namun seluruh pihak yang terlibat dalam proses pengangkatan akan terus berusaha untuk menghabiskan seluruh lemak nabati yang mengapung, dan upaya ini akan terus dilakukan hingga waktu yang belum ditentukan.