PK,.LAMPUNG,.Komando Armada RI Kawasan Barat (Koarmabar) telah menggelar latihan Pengamanan VVIP TNI AL tahun 2017 pada tanggal 4 - 5 Mei 2017 yang di selenggarakan di Perairan Teluk Lampung, Provinsi Lampung.
Latihan yang dilaksanakan tersebut dimaksudkan untuk mengikuti dinamika keamanan yang terus berkembang dan merealisasikan program pemerintah dalam kebijakan posos maritim.
Koarmabar sebagai Kotama yang membawahi unsur-unsur pertahanan aspek laut, sudah menjadi tanggung jawabnya untuk meningkatkan keterampilan dan kemampuan jajarannya, dipersiapkan sewaktu-sewaktu apabila dibutuhkan untuk mendukung pengamanan kunjungan Presiden RI ke daerah / wilayah kepulauan di seluruh Indonesia bagian barat.
Komandan Pangkalan TNI AL Lampung Kolonel Laut (P) Kelik Haryadi, S.H., M.Si selaku Komandan Gugus Tugas latihan pengamanan VVIP tersebut, memimpin jalanya latihan yang melibatkan 950 personel.
Pada latihan tersebut disimulasikan pengamanan VVIP kunjungan Presiden RI Joko Widodo ke Provinsi Lampung dari Bandara Radin Intan II dengan menggunakan Helikopter TNI AL meninjau Pangkalan TNI AL Lampung di Piabung, Pesawaran, dilanjutkan dengan menggunakan KRI Diponegoro menuju Lampung Selatan untuk menghadiri Festifal krakatau di Lampung Selatan.
Setibanya di dermaga Kalianda, rombongan Presiden RI dihadang oleh ratusan massa yang tidak puas dengan kebijakan pemerintah dengan mengadakan aksi unjuk rasa yang anarkis.
Pasukan anti Huru-hara dari Brigif 3 Marinir belum bisa mengendalikan aksi massa yang semakin anarkis, untuk melindungi keamanan dan keselamatan Presiden RI rencana menghadiri acara Festifal Krakatau di Lampung Selatan dibatalkan.
Dengan menggunakan Sea Rider dengan dikawal Tim Satkopaska Koarmabar yang menggunakan Patkamla Pulau Sebesi dan Pulau Maitem Lanal Lampung mengambil langkah Escape membawa Presiden RI kembali ke KRI Diponegoro 365.
Ditengah pelayarannya, rombongan kapal yang membawa Presiden RI yakni KRI Diponegoro 365, KRI Silaspapare 386, KRI Kelabang 826 dan KRI Krait 827 mendapat aksi unjuk rasa di laut dari ratusan nelayan menggunakan enam kapal ikan berusaha menghadang rombongan kapal Presiden RI, dengan menggunakan tembakan air dari Water Canon KRI Diponegoro 365 dan KRI Silaspapare 386 serta aksi manuver Patkamla, kumpulan kapal nelayan berhasil dihalau dan dibubarkan.
Selain menjaga keamanan dan keselamatan Presiden yang menjadi simbol negara, dalam latihan Pam VVIP tersebut juga diadakan latihan taktis dan manuver berbagai formasi kapal dalam menghadapi berbagai ancaman bahaya, sekaligus untuk mensinergikan sesama unsur dalam suatu operasi gugus tempur laut.
Bertempat di KRI Diponegoro 365, Direktur Latihan, Komandan Gugus Tugas, Tim Penilai, Pengawas dan Pelaku mengadakan evaluasi dan pengkajian ulang materi latihan yang telah dilaksanakan sebagai menjadi bahan masukan dan pemantapan dilatihan berikutnya.
Masih ditempat yang sama, selesai diadakannya evaluasi dan pengkajian, dilaksanakan juga penutupan latihan Pam VVIP TNI AL tahun 2017 oleh Komandan Lantamal III Jakarta yang diwakilkan oleh Asintel Danlantamal Kolonel Laut (E) Jose Aldino.
Posting Komentar