PK,.Yogyakarta.
Sosialisasi Awal Rencana Pengadaan Tanah Jalur Jalan Lintas Selatan
(JJLS) atau jalan Pantai Selatan Jawa (Pansela) dilaksanakan 2 hari
(09-10/05). Khusus yang melintas di propinsi DIY dari ruas Congot di
Kabupaten Kulon Progo, Kabupaten Bantul dan sampai Kabupaten Gunung
Kidul dengan panjang 122 km.
Untuk
wilayah kabupaten Kulon Progo sendiri, sosialisasi dilaksanakan di
Balai Desa Glagah, Kecamatan Temon. Sosialisasi Awal Rencana Pengadaan
Tanah Jalur Jalan Lintas Selatan (JJLS) di hadiri sekitar 200 orang dari
warga terdampak langsung di desa Glagah.
Hadir dalam kegiatan tersebut Misno dan Widarto dari Tim Dinas Pekerjaan Umum
Perumahan-ESDM Provinsi DIY. Kapten Inf Sukardi Danramil 02 Temon. AKP
Kawit Kanit Lantas Polsek Temon. Djaka Prasetyo Camat Temon. Agus
Parmono Kades Glagah. Serta Warga desa Glagah terdampak langsung.
Untuk
wilayah kabupaten Kulon Progo sendiri, sosialisasi dilaksanakan di
Balai Desa Glagah, Kecamatan Temon. Sosialisasi Awal Rencana Pengadaan
Tanah Jalur Jalan Lintas Selatan (JJLS) di hadiri sekitar 200 orang dari
warga terdampak langsung di desa Glagah.
Hadir dalam kegiatan tersebut Misno dan Widarto dari Tim Dinas Pekerjaan Umum
Perumahan-ESDM Provinsi DIY. Kapten Inf Sukardi Danramil 02 Temon. AKP
Kawit Kanit Lantas Polsek Temon. Djaka Prasetyo Camat Temon. Agus
Parmono Kades Glagah. Serta Warga desa Glagah terdampak langsung.
Agus
Parmono selaku Kades Glagah, dalam penjelasan awal sosialisasi JJLS,
Pembangunan JJLS ini untuk mengembangkan lintas selatan DIY dan
mendukung rencana bandara." ini merupakan program
nasional bukan program Kabupaten maupun Provinsi.
Kami minta kepada tim
agar menjelaskan segamblang-gamblangnya kepada masyarakat dan kita
sambut dengan berpikiran positif rencana pembangunan JJLS ini, kepada
warga masyarakat apabila belum jelas agar di tanyakan kepada Tim" Jelas
Kades Glagah Agus Parmono.
Sementara itu Misno, selaku Tim dari Pekerjaan Umum Perumahan-ESDM Provinsi DIY, mengatakan pada sosialisasi JJLS
ini sudah dimulai pada tahun 2005, sesuai kesepakatan 5 gubernur (
Banten, Jabar, Jateng, DIY, jatim) dengan tujuan memperlancar lalu
lintas sektor selatan yang tekenal dengan Pansela ( Pantai Selatan Jawa)
dan tentunya untuk mengimbangi pembangunan Jawa bagian Selatan.
"Target
kita tahun 2017 untuk dokumen perencanan, persiapan dan pembebasan,
untuk pembayaran awal tahun 2018 wilayah propinsi DIY di ambilkan dari
dana Keistemewaan" kata Misno.
Nantinya
jalur Pantai Selatan Jawa atau JJLS menjadi 4 lajur, dimana sesuai
perencanaan pembangunannya, untuk sebelah utara, di utara sungai karena
sungai tidak boleh di ganggu gugat. Selain itu JJLS nanti terhubung
dengan bandara baru di Kulon Progo.
Sementara
itu Widarno, dari Tim Pekerjaan Umum Perumahan-ESDM Provinsi DIY
menambahkan, JJLS yang sudah disepakati oleh 5 gubernur, yaitu Banten,
Jabar, Jateng, DIY dan Jatim yang nantinya menjadi 4 lajur di harapkan
potensi-potensi yang berada di pantai selatan dapat berkembang.
"Panjang
keseluruhan di DIY 122 km, untuk Kulon Progo masih sekitar 23 km yang
masih proses pembebasan. Rencana lebar JJLS 17 meter dari bibir sungai
dari as sungai masing-masing 30 meter" tambah Widarno.
Adapun Alur kegiatan pembebasan lahan untuk pembangunan JJLS ini antara lain:
1`Sosialisasi Awal : Pendataan Bidang Tanah, Pembuatan Proposal/ Dokumen Perencanaan.
2.Sosialisasi Lanjutan, Konsultasi Publik, Ijin Penetapan Lokasi,
Pembentukan Tim Satgas A dan B, Identifikasi dan inventaris Bidang
Tanah.
3. Pelaksanaan : Pengadaan Konsultan Penilai Harga Tanah, Pemberitahuan Besarnya Ganti Rugi dan Pembayaran Ganti Rugi.
Danramil 02 Temon/0731 Kulon Progo Kapten Inf Sukardi tempat yang sama menambahkan."Pentingnya
sekali kegiatan sosialisasi ini, karena banyak warga yang terdampak
langsung pembangunan JJLS. Dan para pihak yang berkompeten dalam
pembangunan ini, perlu sekali menjalin koordinasi dengan instansi
terkait untuk pemetaan kerawanan sosial, guna meminimalisir permasalahan
warga terdampak." Tegas Danramil 02/0731 Kapten Inf Sukardi. (NSR/ bang
natsir).
Posting Komentar