Home » » Aslog Kasal Kunjungan Kerja Di Fasharkan Pesud Puspenerbal

Aslog Kasal Kunjungan Kerja Di Fasharkan Pesud Puspenerbal

Written By ANDI on 26 Apr 2017 | 12:53 PM



PK,.JAKARTA,.Rabu 26 April 2017 Aslog Kasal Laksamana Muda TNI Mulyadi, S.Pi., M.A.P., didampingi oleh Waasrena Kasal Laksamana Pertama TNI Muhammad Ali, Kadismatal Laksamana Pertama TNI Ir. Aziz Ikhzan Bachtiar, M.Tr.Han., Kadissenlekal Laksamana Pertama TNI Ir. Cristianto Purnawan dan Kadislaikmatal Laksamana Pertama TNI Sudarmoko, S.E, M.M., melaksanakan kunjungan kerja di Fasharkan Pesud Puspenerbal.

Dalam sambutannya Komandan Puspenerbal Laksamana Pertama TNI Manahan Simorangkir, S.E., M.Sc, menyampaikan bahwa dinamika lingkungan penerbangan TNI AL yang sarat dengan ilmu pengetahuan dan teknologi terkini, senantiasa membutuhkan kehadiran para pengawak yang sesuai dengan kualifikasi penerbangan. Dunia penerbangan sarat dengan teknologi dan regulasi penerbangan yang terus berkembang. Tuntutan akan ilmu pengetahuan senantiasa terus berkembang seiring dengan perkembangan teknologi militer khususnya military aircraft.

Sebagai salah satu unsur SSAT, penerbangan TNI AL memiliki peran yang sangat strategis dalam operasi laut. Peran penerbangan TNI AL telah dibuktikan dalam sejarah bahwa pesawat udara menjadi bagian yang tidak dapat dipisahkan dari kapal perang ataupun Amada yaitu kepanjangan mata, telinga dan tangan. Dalam berbagai operasi laut pesawat udara dapat memberikan multiply fire power, mobility dan security bahkan dapat melindungi Armada. Demikian juga penerbangan TNI AL yang terbentuk pada tahun 1956, telah membuktikan Dharma Baktinya kepada Bangsa dan Negara. Unsur-unsur udara TNI AL telah menunjukkan pengabdian dalam berbagai operasi militer untuk perang maupun operasi militer selain perang.

Dihadapkan pada perkembangan lingkungan strategis, maka tantangan tugas penerbangan TNI AL ke depan semakin meningkat dan kompleks. Menyikapi kondisi tersebut, pembangunan kekuatan penerbangan TNI Angkatan Laut menuju kekuatan pokok Minimum (Minimum Essential Force), melalui berbagai upaya antara lain pengadaan, pengalihan fungsi beberapa pesud, penghapusan serta peningkatan kemampuan secara bertahap sesuai fungsi asasi penerbangan dan memenuhi standar Full Naval Version.

Selain itu dunia penerbangan militer tidak dapat dipisahkan dari regulasi keselamatan kerja dan penerbangan yang memiliki resiko tinggi. Oleh karena itu Zero Accident harus senantiasa menjadi habit dalam dunia penerbangan. The Sky Is Wide But No Room For Error, istilah itu tidak hanya sekedar slogan-slogan semata namun hal itu harus menjadi Life Style atau The Way Of Life, dalam pembinaan kepada seluruh jajaran penerbangan TNI Angkatan Laut.

Sejak dilaksanakannya alih bina satuan-satuan penerbangan TNI Angkatan Laut ke dalam jajaran Puspenerbal. Pada tahun 2008 hingga sekarang, Fasharkan Pesud yang pada awalnya merupakan Skuadron 900 di bawah Wing Udara, telah bertransformasi menjadi Fasharkan Pesud, satuan langsung dibawah Puspenerbal yang mengemban fungsi TNI AL di bidang pemeliharaan pesawat udara.

Pada akhir-akhir ini, berbagai perkembangan yang terjadi memang cukup menakjubkan khususnya dalam bidang teknologi digital yang banyak menggantikan peran teknologi analog, dampak positif yang dirasakan salah satunya adalah perkembangan komputer. Komputer pertama yang diperkenalkan adalah Eniac II, diinstalasi dan digunakan pada tahun 1946, setelah perang dunia kedua. Komputer ini merupakan sebuah rangkaian elektronika lampu tabung seberat 20 ton. Perkembangannya juga cukup menakjubkan, baik dalam ukuran dan kemampuan kerjanya. Kini ukuran computer hanya dalam ukuran segenggam tangan. Dengan ukuran sedemikian,, berbagai proses mampu diolahnya, tidak hanya untuk melakukan proses yang berhubungan dengan pengolahan perhitungan dan database, tetapi juga mampu dalam hal berkomunikasi dengan pengguna lainnya yang menggunakan perangkat yang tadinya masih merupakan pemisahan dari segi fungsi.

Teknologi digital kemudian mulai merambah ke berbagai rancangan teknologi yang diterapkan dan digunakan oleh manusia yang salah satunya adalah dunia penerbangan. Sejak teknologi digital diterapkan dalam system penerbangan, kita mengenal adanya glass cockpit, yang merupakan multi function display yang mampu menampilkan berbagai informasi seperti, flight instrument, engine instrument dan navigation instrument.

Selaian kemudahan yang didapat oleh pilot dalam mengoperasikan pesawat, terdapat juga kendala yang cukup berat bagi para teknisi untuk melaksanakan perawatan dan perbaikan. Fasharkan Pesud telah melaksanakan upaya-upaya untuk meningkatkan SDM dengan mengirimkan personelnya untuk menimba ilmu baik diluar negeri maupun dalam negeri. Namun akhir-akhir ini kesempatan untuk menimba ilmu khususnya bidang avionic ke luar negeri tidak ada lagi. Mohon kiranya hal ini menjadi bahan pertimbangan para Pimpinan TNI AL untuk ditindaklanjuti.

Khusus di dalam negeri, anggota Fasharkan Pesud pernah mengikuti program sekolah di TNI AU (Program Ghanesa) namun sekarang sudah tidak ada lagi dan juga selalu mengikut sertakan anggotanya sebagai technical representative dalam setiap pemasangan avionic di pesawat baru maupun program modifikasi pesawat lama yang masih menggunakan system analog untuk dimodifikasi menjadi glass cockpit system. Semua itu adalah usaha Fasharkan Pesud dalam memacu SDM untuk selalu bisa mengikuti perkembangan kemajuan teknologi.

Turut hadir dalam acara tersebut Wadan Puspenerbal Kolonel Laut (P) Guntur wahyudi, para Direktur jajaran Puspenerbal, Komandan Wing Udara 1, Komandan Lanudal Juanda, Kafasharkan Pesud dan Komandan Kolat Penerbal serta perwira staf Faharkan Pesud Puspenerbal.

Share this article :

Posting Komentar

 
Copyright © 2016 - All Rights Reserved
Created by Portal-Komando