PORTAL-KOMANDO.COM,.JAKARTA,.(13/10),.PT Sri Rezeki Isman atau lebih dikenal dengan nama Sritex yang berada di Jawa Tengah, lebih tepatnya di Kabupaten Sukoharjo, sekarang sudah semakin dikenal secara nasional bahkan di dunia internasional. Begitu mencengangkan karena sebanyak 30 negara telah menggunakan seragam militer hasil produksinya. Awalnya perusahaan yang didirikan oleh H.M Lukmimto ini hanya menempati lahan didaerah persawahan seluas 8 hektar kini diusia mrmasuki 50 tahun berhasil memperluas hingga 130 hektar.
Dalam kunjungan Portal Konando yang ikut serta dalam kegiatan Press Tour yang diadakan Pusat Komunikasi Publik Kementerian Pertahanan (Kemenhan) RI menerima penjelasan dari Wakil Direktur, Iwan S Lukminto.
Diceritakan Iwan bahwa H.M Lukminto (alm.) awalnya adalah seorang pedagang tekstil di pasar Klewer dengan menempati sebuah kios. "Timbul keinginan beliau untuk memproduksi sendiri, proses yang dulu dilakukan dengan sistem make alone, mulai dilakukan sendiri dengan mempekerjakan 200 karyawannya" katanya.
Kemudian, lanjutnya, butuh kerja keras serta perjuangan bertahun – tahun hingga PT. Sritex bisa menjadi perusahaan tekstil hingga memiliki produk terkemuka di dunia internasional. "Beliau menciptakan sebuah sistem menegemen yang mampu membuat perusahaan menjadi sukses. Managemen “Cheng Li” yang berarti menegemen berdasarkan kejujuran, saling percaya serta perusahaan yang memiliki integritas" kata Iwan.
Menurut Iwan dalam managemen “Ceng Li” sendiri terdapat delapan prinsip yang dipegang, yaitu prinsip pentingnya keluarga, prinsip manfaat untuk orang banyak, prinsip pentingnya pendidikan, prinsip etika kerja, prinsip kerja, prinsip persahabatan serta prinsip pentingnya agama. "Pada tahun 1993, mengusung seragam militer, Sritesx telah dapat memenuhi kualifikasi standar Jerman dan Inggris membuat Sritex memperoleh sertifikasi Organisasi Pakta Pertahanan Atlantik Utara (NATO) untuk dapat memasok pakaian militer ke negara anggota NATO" katanya.
Dalam perkembangannya, sang penerus Iwan S. Lukminto yang tak lain adalah anak pendiri H.M Lukminto (alm.) memiliki impian 'menanam pohon memetik busana' dengan menjadi integrity Company. "Disini kami memproses kapas menjadi benang kemudian ditenun menjadi kain hingga menjadi sebuah busana" terangnya. Sedangkan untuk fashion, masih kata Iwan, Sritex dipercaya untuk memproduksi merk-merk terkenal dunia seperti H&M , Erika dan lainnya. "Sampai saat ini, kami melayani lebih dari 100 Negara. Artinya bendera merah putih berkibar di lebih dari 100 Negara berkat Sritex" pungkasnya.(ANDI DIGUL)
Dalam kunjungan Portal Konando yang ikut serta dalam kegiatan Press Tour yang diadakan Pusat Komunikasi Publik Kementerian Pertahanan (Kemenhan) RI menerima penjelasan dari Wakil Direktur, Iwan S Lukminto.
Diceritakan Iwan bahwa H.M Lukminto (alm.) awalnya adalah seorang pedagang tekstil di pasar Klewer dengan menempati sebuah kios. "Timbul keinginan beliau untuk memproduksi sendiri, proses yang dulu dilakukan dengan sistem make alone, mulai dilakukan sendiri dengan mempekerjakan 200 karyawannya" katanya.
Kemudian, lanjutnya, butuh kerja keras serta perjuangan bertahun – tahun hingga PT. Sritex bisa menjadi perusahaan tekstil hingga memiliki produk terkemuka di dunia internasional. "Beliau menciptakan sebuah sistem menegemen yang mampu membuat perusahaan menjadi sukses. Managemen “Cheng Li” yang berarti menegemen berdasarkan kejujuran, saling percaya serta perusahaan yang memiliki integritas" kata Iwan.
Menurut Iwan dalam managemen “Ceng Li” sendiri terdapat delapan prinsip yang dipegang, yaitu prinsip pentingnya keluarga, prinsip manfaat untuk orang banyak, prinsip pentingnya pendidikan, prinsip etika kerja, prinsip kerja, prinsip persahabatan serta prinsip pentingnya agama. "Pada tahun 1993, mengusung seragam militer, Sritesx telah dapat memenuhi kualifikasi standar Jerman dan Inggris membuat Sritex memperoleh sertifikasi Organisasi Pakta Pertahanan Atlantik Utara (NATO) untuk dapat memasok pakaian militer ke negara anggota NATO" katanya.
Dalam perkembangannya, sang penerus Iwan S. Lukminto yang tak lain adalah anak pendiri H.M Lukminto (alm.) memiliki impian 'menanam pohon memetik busana' dengan menjadi integrity Company. "Disini kami memproses kapas menjadi benang kemudian ditenun menjadi kain hingga menjadi sebuah busana" terangnya. Sedangkan untuk fashion, masih kata Iwan, Sritex dipercaya untuk memproduksi merk-merk terkenal dunia seperti H&M , Erika dan lainnya. "Sampai saat ini, kami melayani lebih dari 100 Negara. Artinya bendera merah putih berkibar di lebih dari 100 Negara berkat Sritex" pungkasnya.(ANDI DIGUL)
Posting Komentar