PORTAL-KOMANDO.COM,.(30/8),.Yogyakarta. Sebagai Prajurit TNI haruslah mampu dan cakap dalam dasar
dasar kehidupan militer. Terlebih Taruna AAU (Karbol) sebagai calon
perwira TNI AU,calon pemimpin masa depan di institusi militer. Untuk itu
dalam kurikulum pendidikan militer ini,ada materi SERE
(Surival,Evasion,Resistence,Escape). Dan materi ini dilakukan dengan praktek lapangan." Atau yang biasa kita sebut dengan latihan Wanatirta dalam lingkup AAU.
Tujuan dari latihan ini,agar para calon perwira ini dalam keadaan
darurat baik didarat maupun di air, mampu dan cakap secara
personil,ataupun sebagai pemimpin untuk dapat lolos dari lawan dan
kembali pada kawan dengan selamat" kata Kolonel Pnb Antariksa Anando
selaku Komandan Wing AAU.
Out put dari latihan ini kedepanya dalam menentukan kebijakan selaku pemimpin di dunia militer diharapkan mampu dan cakap dalam mengambil keputusan.
Out put dari latihan ini kedepanya dalam menentukan kebijakan selaku pemimpin di dunia militer diharapkan mampu dan cakap dalam mengambil keputusan.
Latihan untuk tahun 2016 ini pembekalan dan pengarahan sudah di
laksanakan sejak tanggal 22-26 Agustus, sedangkan praktek lapangan di
adakan di hutan dan waduk Sermo Kulon Progo, dari tanggal 29 Agustus - 1
September 2016.
Dalam Latihan Wanatirta kali ini di ikuti 215 personel.Dengan rincian :
a.Taruna AAU 118 personil (termasuk 9 Taruni).
b.Perwira Tinggi 2 personil
c.Perwira Menengah 16 personil
d.Perwira pertama 16 personil
e.Bintara 51 personil
f.Tamtama 5 personil
g.PNS 7personil.
Dalam sekenario,yang dipaparkan Kepala Departemen (KaDep) Matra AAU Kolonel Pnb Didik Kristyanto. Latihan ini mengambarkan pesawat yang di awaki Taruna tingkat III jatuh tertembak di daerah musuh. Sehingga dalam waktu semalam harus bisa bertahan di perairan dekat dengan musuh. Di lanjutkan pagi harinya bagaimana dengan tehnik kompas dapat menghindar dari sergapan lawan/musuh,mencari posisi aman dalam menunggu bantuan kawan serta tetap dapat bertahan hidup dengan bekal yang minim.
Suasana latihan cukup seru karena didukung juga dengan bunyi rentetan senjata serta dentuman TNT. Sehingga para Taruna (Karbol) yang melaksanakan latihan,bila satu saat di terjunkan didaerah operasi sesungguhnya. Tidak merasa gugup ataupun gagap situasi. Serta layak menyandang brevet didada nya. Sebagai tanda pernah dan lulus melewati latihan wajib SERE (Wanatirta/hutan dan air).(NSR/bang natsir).
a.Taruna AAU 118 personil (termasuk 9 Taruni).
b.Perwira Tinggi 2 personil
c.Perwira Menengah 16 personil
d.Perwira pertama 16 personil
e.Bintara 51 personil
f.Tamtama 5 personil
g.PNS 7personil.
Dalam sekenario,yang dipaparkan Kepala Departemen (KaDep) Matra AAU Kolonel Pnb Didik Kristyanto. Latihan ini mengambarkan pesawat yang di awaki Taruna tingkat III jatuh tertembak di daerah musuh. Sehingga dalam waktu semalam harus bisa bertahan di perairan dekat dengan musuh. Di lanjutkan pagi harinya bagaimana dengan tehnik kompas dapat menghindar dari sergapan lawan/musuh,mencari posisi aman dalam menunggu bantuan kawan serta tetap dapat bertahan hidup dengan bekal yang minim.
Suasana latihan cukup seru karena didukung juga dengan bunyi rentetan senjata serta dentuman TNT. Sehingga para Taruna (Karbol) yang melaksanakan latihan,bila satu saat di terjunkan didaerah operasi sesungguhnya. Tidak merasa gugup ataupun gagap situasi. Serta layak menyandang brevet didada nya. Sebagai tanda pernah dan lulus melewati latihan wajib SERE (Wanatirta/hutan dan air).(NSR/bang natsir).
Posting Komentar