SATGAS PAMTAS RI-RDTL YONARMED 11 KOSTRAD MELAKSANAKAN PENGAMANAN DI WILAYAH PERBATASAN RI-RDTL SEKTOR BARAT
PORTAL-KOMANDO.COM,.-Kostrad(6/11). Kefamenanu TTU. Delimitasi batas RI-RDTL di Pulau Timor mengacu kepada perjanjian antara pemerintah Hindia Belanda dan Portugis pada tahun 1904 dan Permanent Court Award (PCA) 1914, serta perjanjian sementara antara Indonesia dengan Timor Leste pada tanggal 8 April 2005.
Perundingan perbatasan RI-RDTL mulai dilaksanakan sejak tahun 2001 dengan diadakannya pertemuan Tehnical Sub-Commite On Border Demarcation and Regulation (TSCBDRF) RI-UNTAET (United Nations Transtional Administrasion For East Timor). Batas Negara antara RI-RDTL sebanyak 907 titik koordinat telah ditetapkan dalam persetujuan tentang perbatasan Darat (Provinsional Agreement) yang ditandatangani oleh Menlu RI dan Menlu Timor Leste pada tanggal 8 Juni 2005 di Dili namun masih ada segmen yang belum terselesaikan dan yang belum disurvey/diukur oleh tim Survey kedua Negara.
Salah satu
dari Batalyon Tentara Nasional Indonesia (TNI) yang berdislokasi di
Magelang Provinsi Jawa Tengah, yaitu Batalyon Armed 11 Kostrad dibawah
Divisi Infateri 2 Kostrad yang bermarkas di Singosari Malang, Jawa
Timur, melaksanakan pengamanan di sepanjang perbatasan didirikan pos-pos
Satgas tempat pasukan tempur bertugas mengamankan wilayah Indonesia
dari ancaman keamanan dan Komando Teritorial di tiga Kabupaten
mengadakan operasi pembinaan teritorial. Peningkatan kekuatan militer
Indonesia di Sektor Barat Nusa Tenggara Timur dan penjagaan yang
dilakukan TNI sepanjang perbatasan Indonesia negara berdaulat dengan
Republik Demokratik Timor Leste (RDTL) yang baru merdeka.
Dalam PPPA TNI AD TA 2014 ( NO.57 tanggal 16-12-2013 ) yang tertuang dalam Lampiran peraturan Kasad nomor Perkasad / 57 / XII /2013 Tanggal, 16 Desember 2013 di sebutkan diantaranya bahwa pelaksanakan tugas TNI dalam menjaga keamanan wilayah perbatasan darat dengan Negara lain dan pulau-pulau terluar, yaitu dengan melakukan segala upaya, pekerjaan dan kegiatan untuk menjamin tegaknya kedaulatan Negara, keutuhan wilayah dan keselamatan bangsa di wilayah perbatasan darat dengan negara lain dan di pulau-pulau terluar dari segala bentuk ancaman dan pelanggaran.
Komandan
Satuan Penugasan Pengaman Perbatasan RI-RDTL Sektor Barat Yonarmed 11
Kostrad dibawah pimpinan Letkol Arm Teguh Tri Prihanto Usman, S,Sos
menyampaikan sebagai bagian dari TNI, tugas pokok TNI AD menegakkan
kedaulatan negara, mempertahankan keutuhan wilayah Negara Kesatuan
Republik Indonesia yang berdasarkan Pancasila dan Undang-Undang Dasar
1945, serta melindungi segenap bangsa dan seluruh tumpah darah Indonesia
dari ancaman dan gangguan terhadap keutuhan bangsa dan negara.
Letkol
Arm Teguh Tri Prihanto Usman, S.Sos menyampaikan menjaga wilayah
perbatasan negara bukan hal mudah, seluruh tugas menanti para personel
satuan penugasan batas (Satgas Pamtas) RI-RDTL salah satunya adalah
mendamaikan warga kedua Negara karena banyaknya tanah sengketa di
perbatasan belum terselesaikan oleh kedua Negara tersebut.
Aktivitas
illegal masih mewarnai mobilitas penduduk perbatasan antara RI-RDTL.
Hingga saat ini ditengarai masih banyak mobilitas penduduk lintas batas
yang dilakukan oleh penduduk perbatasan yang tidak tercatat secara resmi
(illegal entry). Keterbatasan pemerintah di kedua negara dalam
memfasilitasi kegiatan pelintas batas tradisional memicu kecenderungan
terjadinya lintas batas illegal, diantaranya masih diberlakukannya
peraturan internasional (pasport dan visa) bagi semua pelintas batas dan
belum diberlakukannya pas lintas batas bagi pelintas batas tradisional.
Dengan belum diberlakukannya pas lintas batas pelintas batas tradional, penduduk harus mengeluarkan banyak biaya dan hal ini sangat memberatkan sehingga cara-cara illegal banyak ditempuh karena dianggap lebih mudah dan murah walaupun cukup berisiko.
Dengan belum diberlakukannya pas lintas batas pelintas batas tradional, penduduk harus mengeluarkan banyak biaya dan hal ini sangat memberatkan sehingga cara-cara illegal banyak ditempuh karena dianggap lebih mudah dan murah walaupun cukup berisiko.
Letkol
Arm Teguh Tri Prihanto Usman, S.Sos juga menyampaikan sebagian penduduk
melakukan perdagangan illegal untuk mencari keuntungan yang besar,
beberapa komuditas yang banyak diselundupkan karena keuntungannya besar
adalah rokok dan BBM.
Untuk
mengantisipasi kegiatan perdagangan tersebut maka Satgas Pamtas
RI-RDTL Sektor Barat Yonarmed 11 Kostrad selalu mengadakan patroli
keamanan dan pengendapan di jalan-jalan tikus di wilayah perbatasan yang
sering dilakukan penyelundupan oleh masyarakat, patroli keamanan ini
bertujuan untuk meminimalisir terjadinya penyulundupan.
Untuk
memantapkan pengamanan kawasan perbatasan RI-RDTL Sektor Barat Satgas
Pamtas RI-RDTL Yonarmed 11 Kostrad membentuk pasukan terdiri dari 3
“Kompi Tempur” (Kipur). Kipur 1 bermarkas di Wini Dpp Kapten Arm
Hendriyana S.Sos, membawahi 6 pos (Nelu, Napan Bawah, Nino, Inbate,
Baen, Haumaniana), Kipur 2 bermarkas di Oepoli Tengah Dpp Lettu Arm
Freddy Tampubolon membawahi 6 pos (Nilulat, Manusasi, Olbinose, Aplal,
Oepoli Sungai dan Oepoli pantai), Kipur 3 bermarkas di Motamasin Dpp
Kapten Arm Hadi Wiroso membawahi 4 pos (Haslot, Auren, Fatuha, dan
Ailala) sedangkan Makosatgas berkedudukan di Ds. Fatumuti Kec. Noemuti
Kab. TTU Dpp Letkol Arm Teguh Tri Prihanto Usman, S.Sos.
Satuan
ini memiliki tugas menjaga patok-patok perbatasan yang tersebar di
sepanjang garis batas negara terdapat 19 pos penjagaan perbatasan mulai
dari Kabupaten Malaka, Kabupaten Kupang dan Kabupaten Timur Tengan Utara
(TTU). Selain menjaga perbatasan Satgas Pamtas RI-RDTL Sektor Barat
Yonarmed 11 Kostrad mengadakan banyak kegiatan seperti Bakti Sosial
(Pengobatan massal), Karya Bhakti TNI, pendistribusian air bersih di
wilayah perbatasan, Wawasan kebangsaan, memperbantukan tenaga pengajar
disekolah wilayah perbatasan dan Olahraga bersama dengan TNI-POLRI serta
Instansi Pemerintah yang bertujuan untuk ke Manunggalan TNI-Rakyat.
Dengan
keberadaan Satgas Pamtas RI-RDTL Sektor Barat Yonarmed 11 Kostrad dapat
diterima di tengah-tengah masyarakat perbatasan sehingga dapat membantu
masyarakat yang mengalami kesulitan. Kami bekerja dengan ihklas, tanpa
pamrih demi masyarakat Indonesia Khususnya masyarakat perbatasan. Kami
memiliki semboyan dimana kami bertugas yaitu “NKRI HARGA MATI YANG TIDAK
BISA DITAWAR-TAWAR LAGI” ujar dansatgas Yonarmed 11 Kostrad.
Keterangan Foto:
1. Danyonarmed 11 Kostrad. Letkol Arm Teguh Tri Prihanto Usman, S.Sos
2. Pasukan Pam Perbatasan Satgas Yonarmed 11 di patok batas RI-RDTL
3. memupuk Rasa cinta tanah air lewat bantuan tenaga pengajar
4. Pendistribusian air bersih kepada masyarakat di perbatasan.
5. Kegiatan bersama TNI, POLRI, Pemda, Ormas dan Masyarakat.
Posting Komentar