Home » » Dandim 1709/Yawa : Toleransi Kerukunan Hidup Antar Umat Beragama Akan Mewujudkan Keutuhan Dan Kedaulatan NKRI.

Dandim 1709/Yawa : Toleransi Kerukunan Hidup Antar Umat Beragama Akan Mewujudkan Keutuhan Dan Kedaulatan NKRI.

Written By ANDI on 30 Sep 2015 | 4:48 PM


PORTAL-KOMANDO.COM,.-Yapen, (30/9). Dandim 1709/Yawa Letkol Inf Tamimi Hendra Kesumah berkesempatan memberikan pengarahan kepada Jemaat Gereja GKI Eben Hezer Serewen Distrik Poom Kab. Kep. Yapen setelah acara pemberian dana bantuan Pemkab. Yapen dalam pembangunan Tugu Injil masuk Serewen.


Dihadapan Bupati Kep. Yapen Tonny Tessar S.Sos dan rombongan serta sekitar 100 orang Jemaat Gereja GKI Eben Hezer, Dandim 1709/Yawa menyampaikan bahwa sejak Negara Kesatuan Republik Indonesia didirikan, para pendirinya telah menyadari kemajemukan bangsa kita ini serta ancaman terhadap kerukunan dan persatuan, di satu sisi maupun potensi untuk membangun kehidupan bersama, berbangsa dan bernegara, bermasyarakat dan beragama, dengan rukun dan damai dalam bingkai Negara Kesatuan Republik Indonesia. 

Bahkan jauh sebelum kemerdekaan dan pendirian Negara Kesatuan Republik Indonesia, para pencetus Sumpah Pemuda telah menyadari ciri kemajukan bangsa kita dan kebutuhan akan persatuan dan perdamaian. Karena itu untuk mencegah perselisihan dan perpecahan serta memelihara kerukunan dan toleransi serta persatuan, disusunlah falsafah bangsa dan dasar negara sebagaimana tertuang dalam Pancasila dan UUD 45.

Dandim juga menyampaikan tentang kenyataan bahwa unsur-unsur keagamaan dijadikan sebagai pemicu serentak sasaran konflik, baik pada tingkat lokal dan nasional maupun internasional akhir-akhir ini, tentu sangatlah memprihatinkan dan mencemaskan banyak orang, terutama bagi kita bangsa Indonesia umumnya dan masyarakat Papua khususnya, yang berciri majemuk. Persaudaraan, kekeluargaan, kerukunan, perdamaian dan ketenteraman serta kebersamaan, dan kerjasama akan terancam, terganggu dan merosot. Timbul kecemasan akan konflik, kekerasan, perpecahan dan kehancuran yang sewaktu-waktu bisa terjadi. Cukup banyak orang cemas akan ancaman terhadap Kesatuan dan Persatuan Bangsa, atau akan terjadinya Disintegrasi Bangsa, yang dipicu dengan issu agama.

Maka kita perlu memberi perhatian khusus pada permasalahan yang ada, mendalami serta mengupayakan langkah-langkah penyelesaian maupun antisipatif. Melakukan upaya peningkatan akan pemahaman, penghayanan, implementasi dan pelestarian akan Wawasan Kebangsaan, Kerukunan dan Toleransi Antar Umat Beragama maupun suku, ras dan golongan, sehingga akan mewujudkan Keutuhan dan Kedaulatan NKRI, pungkas Tamimi.
Share this article :

Posting Komentar

 
Copyright © 2016 - All Rights Reserved
Created by Portal-Komando