PORTAL-KOMANDO.COM,.-Yapen, (30/9). Dandim 1709/Yawa Letkol Inf Tamimi Hendra Kesumah
berkesempatan memberikan pengarahan kepada Jemaat Gereja GKI Eben Hezer
Serewen Distrik Poom Kab. Kep. Yapen setelah acara pemberian dana
bantuan Pemkab. Yapen dalam pembangunan Tugu Injil masuk Serewen.
Dihadapan Bupati Kep. Yapen Tonny Tessar S.Sos dan rombongan serta sekitar 100 orang Jemaat Gereja GKI
Eben Hezer, Dandim 1709/Yawa menyampaikan bahwa sejak Negara Kesatuan
Republik Indonesia didirikan, para pendirinya telah menyadari
kemajemukan bangsa kita ini serta ancaman terhadap kerukunan dan
persatuan, di satu sisi maupun potensi untuk membangun kehidupan
bersama, berbangsa dan bernegara, bermasyarakat dan beragama, dengan
rukun dan damai dalam bingkai Negara Kesatuan Republik Indonesia.
Bahkan
jauh sebelum kemerdekaan dan pendirian Negara Kesatuan Republik
Indonesia, para pencetus Sumpah Pemuda telah menyadari ciri kemajukan
bangsa kita dan kebutuhan akan persatuan dan perdamaian. Karena itu
untuk mencegah perselisihan dan perpecahan serta memelihara kerukunan
dan toleransi serta persatuan, disusunlah falsafah bangsa dan dasar
negara sebagaimana tertuang dalam Pancasila dan UUD 45.
Dandim juga menyampaikan tentang kenyataan bahwa unsur-unsur keagamaan dijadikan sebagai pemicu serentak sasaran konflik, baik pada tingkat lokal dan nasional maupun internasional akhir-akhir ini, tentu sangatlah memprihatinkan dan mencemaskan banyak orang, terutama bagi kita bangsa Indonesia umumnya dan masyarakat Papua khususnya, yang berciri majemuk. Persaudaraan, kekeluargaan, kerukunan, perdamaian dan ketenteraman serta kebersamaan, dan kerjasama akan terancam, terganggu dan merosot. Timbul kecemasan akan konflik, kekerasan, perpecahan dan kehancuran yang sewaktu-waktu bisa terjadi. Cukup banyak orang cemas akan ancaman terhadap Kesatuan dan Persatuan Bangsa, atau akan terjadinya Disintegrasi Bangsa, yang dipicu dengan issu agama.
Maka kita perlu memberi perhatian khusus pada permasalahan yang ada, mendalami serta mengupayakan langkah-langkah penyelesaian maupun antisipatif. Melakukan upaya peningkatan akan pemahaman, penghayanan, implementasi dan pelestarian akan Wawasan Kebangsaan, Kerukunan dan Toleransi Antar Umat Beragama maupun suku, ras dan golongan, sehingga akan mewujudkan Keutuhan dan Kedaulatan NKRI, pungkas Tamimi.
Posting Komentar