PORTAL-KOMANDO.COM,.Jakarta,.- "Dalam dua
hari yang berharga ini, para peserta seminar telah dibekali banyak
pengetahuan berharga tentang cyber threats, cyber incidents, cyber
warfare serta pembelajaran dalam penanggulangan ancaman siber. Semua
pengetauan tersebut secara keseluruhan dapat membantu peserta guna
mengeksplorasi lebih mendalam dalam meruskan strategi siber yang
komprehensif dan relevan, disesuaikan dengan perkembangan terkini".
Demikian disampaikan Dirjen Potensi Pertahanan Kemhan RI Dr. Timbul
Siahaan dalam amanatnya yang dibacakan Direktur Bela Negara Ditjen
Pothan Kemhan RI Laksma TNI M. Faisal saat penutupan Seminar Pertahanan
Siber Fase III kerjama Kemhan RI dengan Office of Defense, US Embassy
dan Naval Postgraduate School CCMR bertempat di Aula Sudirman Makodam
Jaya (27/8).
Di hari terakhir seminar yang berlangsung sejak hari
kemaren,diikuti dengan sangat antusias oleh lebih dari 100 peserta yang
berasal dari Perwira Kemhan RI, Mabes TNI, Mabes Angkatan Darat dan
jajaran Kodam Jaya terutama pada sesi tanya jawab, adanya alat bantu
terjemah bahasa memudahkan peserta merima materi dari para pembicara,
sehingga terjadi komunikasi dua arah.
"Tantangan terbesar adalah
pendidikan dan latihan memuat materi yang selalu diperbarui (update)
sesuai tingkat ancaman, ingat musuh (peretas) tidak diam begitu saja,
mereka terus meningkatkan kemampuannya, hal ini memerlukan biaya yang
mahal, berikutnya tantangan kebijakan dan standar keamanan yang
ditetapkan negara sangat mempengaruhi" jelas Dr. Rocky Young menjawab
pertanyaan salah seorang peserta tentang Manajamen Resiko pada materi
Kedalaman Dalam Pertahanan Siber.
Peserta merasakan seminar ini
sangat bermanfaat sebagai wadah strategis melandasi pembangunan
kebijakan pertahanan negara dalam mewujudkan sistem pertahanan siber
yang kokoh untuk menanggulangi segala ancaman siber. "Materi yang
diberikan secara keseluruhan telah memberikan pengetahuan mengenai siber
yang sebelumnya belum diketahui dan dapat membantu mengeksplorasi lebih
mendalam merumuskan strategi siber yang komprehensif dan relevan sesuai
perkembangan terkini, apalagi perang siber saat ini sudah dirasakan
dampaknya", ujar Mayor Inf R.Triono saat diminta tanggapannya oleh
panitia seminar.
Diakhir seminar peserta diperkenalkan dua vendor
dunia yang sudah berpengalaman dalam mengamankan dan melindungi sistem
data dari kejahatan "peretas", keduanya adalah ViaSat dan APTS yang
masing-masing memprentasikan keunggulan perusahaannya.
Sementara
dalam amanat selanjutnya, Dirjen Pothan menambahkan, kegiatan seminar
pertahanan akan dilanjutkan dengan pelatihan keamanan siber dengan US
Pacom yang diatur oleh Command Control Interoperability Board (CCIB),
yang personelnya ditentukan oleh forum United States Indonesia Security
Dialogue (USISD) pertengahan September mendatang.
"Ke depan akan
ada tindak lanjut dengan terbentuknya pintu koordinasi dalam eksekusi
dan implementasi kebijakan cyber defence ini, seminar ini akan menjadi
awal kesatuan gerakan nasional bagi peningkatan kesadaran pertahanan
siber di Indonesia" harap Ditjen mengakhiri amanatnya.
Penutupan
seminar dihadiri oleh Counsellor for Economic Affaitrs Kedubes AS, Mr.
Phil Nevrig, pemapar dari Naval Postgraduate School, MITRE dan US
PACOM, ODC staff, Major Morris dan staff serta undangan dari Kemhan, TNI
dan Kodam Jaya.
Posting Komentar