Home » » Prajurit Lantamal V Ikuti Ceramah Kesehatan Manfaat Oksigen Hiperbarik

Prajurit Lantamal V Ikuti Ceramah Kesehatan Manfaat Oksigen Hiperbarik

Written By ANDI on 4 Jun 2015 | 3:57 PM


PORTAL-KOMANDO.COM,.Surabaya (04/06),-Lembaga Kesehatan Angkatan Laut (Lakesla) menggelar ceramah kesehatan tentang manfaat Terapi Oksigen Hiperbarik kepada ratusan prajurit dan Pegawai Negeri Sipil Pangkalan Utama TNI AL V (Lantamal V) di Gedung Serba Guna (GSG) Mako Lantamal V, Surabaya, Kamis (4/6).

Menurut Kepala Kamar Udara Bertekanan Tinggi (KUBT )Lakesla, Dr. Ni Komang Sri Dewi, Sp.S.,M.Kes yang tampil sebagai narasumber mengatakan, terapi oksigen hiperbarik sebelumnya hanya dikenal dikalangan penyelam, sebab memang terapi yang pertama kali diperkenalkan oleh Behnke pada tahun 1930 tersebut, hanya diberikan kepada para penyelam untuk menghilangkan gejala penyakit dekompresi (Caisson’s Disease), serta membebaskan mereka dari kondisi berbahaya yang dikenal dengan penyakit pengurangan tekanan udara.
 
Penyakit yang juga dikenal dengan istilah “The Bends” ini lanjut Komang –sapaan akrab KUBT Lakesla ini- disebabkan gelembung gas nitrogen yang terbentuk di paru-paru dan jaringan aliran darah dianggap berbahaya karena bisa menimbulkan kematian, oleh karena rusaknya pembuluh darah akibat aliran darah yang terhalang.
 
“Seiring waktu terapi oksigen hiperbarik terus dikembangkan, hingga saat ini terapi tersebut dapat dijadikan salah satu metode pengobatan untuk mengobati penyakit klinis, selain itu juga dapat meningkatkan kebugaran,” terang Komang.
 
Komang – begitu dokter spesialis saraf ini disapa, juga menerangkan bahwa terapi oksigen hiperbarik atau dikenal dengan terapi OHB ini, adalah suatu metode pengobatan dimana pasien diberikan pernafasan menggunakan masker untuk menghirup oksigen murni (100%) pada ruangan yang bertekanan lebih dari 1 ATA (Atmosphere Absolut).
 
Sementara itu selain penyakit Dekompresi bagi penyelam, beragam penyakit klinis juga dapat disembuhkan lewat terapi OHB ini, antara lain Diabetes Melitus atau Kencing Manis, Penyembuhan pasca stroke, luka bakar, pencangkokan kulit / penyambungan organ, Tuli mendadak, Autisme, Jantung Koroner. Selain mengobati penyakit klinis, terapi OHB juga dikembangkan untuk kebugaran dan kecantikan.
 
“ Dalam program kebugaran, terapi OHB ditujukan untuk meningkatkan sumber energy, meningkatkan libido / gairah seksual melalui perbaikan vaskularisasi, juga mempercepat penurunan asam laktat dalam mengatasi kelelahan. Sementara dalam program kecantikan ditujukan untuk mencerahkan kulit, merangsang pembentukan kolagen dan serat elastic yang membuat kulit kenyal dan tidak mudah keriput, dan beragam manfaat lainnya bagi kecantikan,” papar dokter asal Pulau Dewata ini.
 
Namun demikian terapi Oksigen Hiperbarik juga memiliki efek samping, umumnya pasien setelah menjalani terapi akan mengalami keadaan seperti mual, keringat, batu-batuk, sakit dada, serta kedutan dibeberapa bagian tubuh.
 
Dalam proses terapi terangnya, pasien mengawalinya dengan mendaftarkan diri, kemudian konsultasi dengan dokter di Lakesla, lanjut pemeriksaan fisik, setelah itu baru masuk kedalam chamber untuk menjalani proses terapi oksigen hiperbarik, setelah keluar dari chamber pasien akan di evaluasi.
 
Ceramah kesehatan yang dimoderatori Mayor Laut (K/W) Nila Ratih Kusumayanti, M.Kes ini dihadiri Kepala Dinas Kesehatan (Kadiskes) Lantamal V Drg. Budi Santoso, Sp. BM dan para para Kepala Satuan Kerja (Kasatker) dijajajran Lantamal V lainnya.
Share this article :

Posting Komentar

 
Copyright © 2016 - All Rights Reserved
Created by Portal-Komando