Kegiataan keagamaan berupa sholat tarawih bersama di awal bulan Ramadhan tersebut dihadiri tidak kurang dari 2000 Jamaah yang berada di wilayah kota Denpasar Selatan.
Hal tersebut
sudah diantisipasi oleh segenap pengurus Masjid Sabilul Hidayah yang
diketuai oleh Kapten Laut (E) Amin Sholikin dengan membagi tempat untuk
para jamaah putri dan putra. Dengan membeludaknya antusiasme warga
masyarakat Denpasar untuk bisa melaksanakan sholat tarawih di masjid
Sabilul Hidayah Lanal Denpasar ini, membuktikan bahwa Lanal Denpasar
mampu dan dapat memfasilitasi keinginan umat beragama untuk bisa
melaksanakan ibadahnya dengan tenang, nyaman dan aman, dan ini
menandakan bahwa tingkat toleransi antar umat beragama yang berada Lanal
Denpasar dan di Bali pada umumnya dapat terpelihara dengan baik.
Dari pantauan seksi keamanan dan parkir sampai dengan hari ketiga bulan
Ramadhan, Jum’at (19/06) tidak kurang dari 20 unit kendaraan roda empat
dan 1.200 unit kendaraan roda dua terparkir di Lapangan Mako Lanal
Denpasar dan setidaknya 2000 jamaah memadati ruangan masjid dan halaman
sekitar masjid serta Mako Lanal Denpasar. Seksi keamanan Lanal Denpasar
sendiri bekerja sama dengan keamanan desa/pecalang desa adat Suwung
Batan Kendal Denpasar Selatan untuk membantu pelaksanaan dan kelancaran
sholat tarawih di masjid Sabilul Hidayah Pangkalan TNI AL Denpasar.
Sebelum Sholat Tarawih dimulai, disampaikan tausiah oleh penceramah
ustadz Fatqi, dan menyampaikan dalam ceramahnya bahwa, pada bulan
Ramadhan wajah kita harus selalu berseri-seri, seperti dalam hadist
Rasul bersabda barang siapa yang gembira di bulan Ramadhan, maka haram
jasadnya masuk ke dalam api neraka. Bulan Ramadhan adalah bulan yang
berbeda dengan bulan lainnya, karena keistimewaan bulan Ramadhan adalah
kita diwajibkan berpuasa pada bulan tersebut, serta amal dan pahala kita
akan dilipat gandakan. Maka berlomba-lombalah untuk niat beribadah
hanya kepada Allah SWT.
Pada intinya Ramadhan adalah bulan untuk
menguji keimanan kita. Iman bukan hanya sekedar keyakinan dalam hati.
Iman selain diyakini dalam qalbu, mesti pula diaplikasikan dalam
kehidupan sehari-hari. Jika hal ini terjadi, maka tidak ada lagi
kejahatan dan segala tindakan buruk lainnya. Rasanya memang mustahil,
namun percayalah bahwa Allah SWT, Tuhan Maha Esa Maha mengetahui apa
yang dikerjakan hamba-NYA. Dan harapan dari khotib agar jumlah yang
hadir pada kegiatan ibadah sholat Isya berjamaah dan sholat Tarawih di
masjid tersebut tetap dipertahankan sampai malam terakhir bulan
Ramadhan.
Posting Komentar