PORTAL-KOMANDO.COM,.Cilacap, (8/6)-Komandan Pangkalan TNI AL (Lanal) Cilacap, Lantamal V Kolonel Laut (P) Toto Suharyanto,S.E. menghadiri penutupan Latihan Integrasi Taruna Wredha (Latsitarda) Nusantara XXXV Tahun 2015, yang digelar di Alun-alun Kabupaten Cilacap, pada Jumat (5/6) lalu.
Kepala Kepolisian Republik Indonesia ( Kapolri ) Jenderal
Polisi Badrodin Haiti secara resmi menutup kegiatan Latsitardanus XXXV
tahun 2015, yang juga turut dihadiri oleh Panglima TNI Jenderal TNI DR.
Moeldoko, Wakil Kepala Staf TNI Angkatan Udara Marsekal Madya Bagus
Puruhito, Danjen Akademi Militer Mayjen TNI Harry Purdianto, Gubernur
Akmil, Wagub AAL, Gubernur AAU, Gubernur Akpol, sejumlah pejabat TNI dan
Polri, Rektor IPDN, rektor Perguruan Tinggi , Bupati Cilacap, Tatto
Suwarto Pamuji, Bupati Banyumas, Purbalingga, Purworejo serta Kebumen.
Latsitardanus XXXV tahun 2015 yang telah dilaksanakan sejak Mei 2015
ini, melibatkan sebanyak 1.647 taruna dan taruni dari Akademi Militer (
Akmil), Akademi Angkatan Laut (AAL), Akademi Angkatan Udara (AAU),
Akademi Kepolisian (Akpol), praja Institut Pemerintahan Dalam Negeri
(IPDN), serta perwakilan mahasiswa dan mahasiswi dari sejumlah perguruan
tinggi di wilayah Jawa.
Selama kurang lebih satu bulan para peserta
Latsitardanus XXXV /2015 melaksanakan kegiatan dibeberapa kabupaten
yakni Banyumas, Cilacap, Purbalingga, Kebumen dan Purworejo. Bersama
masyarakat daerah setempat, mereka melaksanakan karya bakti, anjangsana /
komunikasi sosial (komsos), penyuluhan bela negara, dan juga
pertunjukan seni diantaranya penampilan drum band gabungan Taruna
Akademi TNI serta Akpol.
Sementara itu menurut Kapolri Jenderal
polisi Badrodin Haiti, Latsitardanus sebagai salah satu kurikulum
pendidikan integratif para taruna Akademi TNI dan taruna Akpol tingkat
akhir, pelaksanaannya memiliki nilai penting sebab menjadi bekal awal
bagi para taruna dalam melaksanakan tugas di kedinasan nantinya.
Sehingga nantinya, lanjut alumnus terbaik Akpol angkatan 1982 ini - para taruna mampu menjalin komunikasi, kerjasama, dan membangun visi dengan berbagai elemen bangsa dan negara lainnya guna membawa Indonesia yang aman, adil, makmur, dan sejahtera sebagaimana yang dicita-citakan.
Sehingga nantinya, lanjut alumnus terbaik Akpol angkatan 1982 ini - para taruna mampu menjalin komunikasi, kerjasama, dan membangun visi dengan berbagai elemen bangsa dan negara lainnya guna membawa Indonesia yang aman, adil, makmur, dan sejahtera sebagaimana yang dicita-citakan.
Sejumlah atraksi menarik turut memeriahkan penutupan Latsitardanus
XXXV/2015, baik yang dipertunjukan oleh masyarakat, peserta
Latsitardanus sendiri, maupun gabungan para penerjun TNI. Seperti tarian
tradisional Cilacap, display drumband gabungan dari taruna Akademi TNI,
Akpol, dan praja IPDN, serta atraksi terjun payung free fall penerjun
TNI dari ketinggian 6.000 kaki dengan menggunakan pesawat udara milik
TNI AU CN-295.
Sebelum acara berakhir, para taruna Akademi TNI,
Akpol, dan peserta Latsitardanus lainnya mendapat pengarahan dari
Panglima TNI Jenderal TNI DR.Moeldoko. Ada tiga nilai penting yang
terkandung dalam Latsitarda Nusantara yang disampaikan oleh jenderal
yang sebentar lagi akan mengakhiri jabatannya sebagai orang nomor satu
di tubuh TNI ini.
Ketiga nilai penting tersebut adalah, pertama
dengan Latsitarda ini bisa menyamakan misi dan menyatukan visi untuk
membangun Indonesia yang sejahtera, adil dan makmur. Walaupun
masing-masing taruna kepolisian, TNI, Praja dan mahasisawa memiliki misi
sendiri-sendiri, dengan adanya kegiatan ini bisa menyatu dan sinergis.
Sinergitas memang tidak mudah dibangun, tapi bagaimana membangun emosi
bersama. Jangan bermimpi sinergitas tidak bisa dibangun tanpa
solidaritas.
Para taruna ini lanjutnya, sengaja ditempatkan hidup bersama dengan masyarakat, agar nantinya mereka memahami denyut nadi masyarakat. Karena sebagai calon pemimpin bangsa mereka harus memahami persoalan yang dihadapi masyarakat. Ketiga, dengan Latsitarda ini bangunlah kebersamaan, jejaring komunikasi harus terus dibangun, ditingkatkan dan selalu dipelihara. Jangan berhenti sampai di sini.
“Momentum ini harus dipelihara dengan sebaiknya karena sangat membantu dalam mewujudkan visi misi Indonesia sejahtera,” tegas peraih Adhi Makayasa dan Tri Sakti Wiratama Akabri tahun 1981 ini.
Para taruna ini lanjutnya, sengaja ditempatkan hidup bersama dengan masyarakat, agar nantinya mereka memahami denyut nadi masyarakat. Karena sebagai calon pemimpin bangsa mereka harus memahami persoalan yang dihadapi masyarakat. Ketiga, dengan Latsitarda ini bangunlah kebersamaan, jejaring komunikasi harus terus dibangun, ditingkatkan dan selalu dipelihara. Jangan berhenti sampai di sini.
“Momentum ini harus dipelihara dengan sebaiknya karena sangat membantu dalam mewujudkan visi misi Indonesia sejahtera,” tegas peraih Adhi Makayasa dan Tri Sakti Wiratama Akabri tahun 1981 ini.
Posting Komentar