Pencerahan hukum Renungan Anak Bangsa, Pudarnya Percaya Diri
sebagai Warga Negara Indonesia ini disampaiakan Kepala Subdis
Lalulintas Polisi Militer Angkatan Laut (Pomal) Lantamal V Mayor Laut (PM) Juang Pawana.
Menurut Juang –sapaan Kepala Subdislalin Pomal Lantamal V ini tema
tentang Renungan Anak Bangsa, pudarnya Percaya Diri “PD” Sebagai WNI
sangat menarik dan akan memicu perdebatan panjang. Akhir-akhir ini,
hampir disemua media massa baik cetak, TV dan online menayangkan berita
tentang aliran radikal yang berada di Irak dan Suriah yakni ISIS
(Islamic State Of Irak an Suriah) yang fahamnya ternyata berkembang
subur di Indonesia.
Bahkan sudah ratusan bahkan mungkin sudah
ribuan warga negara Indonesia yang sudah berangkat dan bergabung dengan
gerakan radikal yang mengaku Islam, namun sepak terjangnya jauh dari apa
yang diajarkan Nabi Muhammad SAW yang menyebarkan Islam dengan santun
dan beradab.
Sebagi contoh dan fakta pudarnya Percaya Diri “PD”
sebagai WNI seperti yang terjadi pada anak bangsa Salim Mubarrok
Attamimi alias Salim yang berdomisili di Desa Penceng Pasuruan alias Abu
jandal A yamani Al Indonesia, selain itu salah satunya yang lagi santer
adalah pengaruh asing berkedok Agama Islam Radikal (ISIS) yang kian
meresahkan, masuk ke bangsa ini melalui segala mazhab dengan merekrut
mulai anak-anak sampai dengan dewasa.
Selain itu, salah satu contoh
pengaruh asing lainya yaitu yang terjadi pada putri Indonesia yang
telah memutuskan bergabung dan masuk menjadi US Army terangnya, itu
merupakan bukti kuat akan pudarnya Percaya Diri “PD” sebagai WNI.
Penyebab pudarnya Percaya Diri “PD” sebagai WNI lanjut Juang, bisa
dipengaruhi beberapa faktor, pertama tidak mengetahui sejarah
nusantara/Indonesia, kemudian terlalu terpukau dengan segala sesuatu
yang berasal dari negara asing, kurangnya sistem pendidikan dan materi
dalam kurikulum sekolah baik sipil ataupun militer.
”Tentara hanya
mempunyai kewajiban satu, tegasnya ialah mempertahankan kedaulatan
negara dan menjaga keselamatannya, sudah cukup kalau tentara teguh
memegang kewajiban ini, lagi pula sebagai tentara, disiplin harus
dipegang teguh, tidak boleh menjadi alat suatu golongan atau orang
siapapun juga,” pungkas Juang menyitir pepatah Jenderal Besar Sudirman.
Posting Komentar