Bandung, PK - Sekretaris Jenderal Dewan Ketahanan Nasional, Mayjen TNI Doni Monardo berkesempatan menjadi keynote speaker pada acara diskusi panel yang diselenggarakan oleh Program Magister Ilmu Sosial (Studi Pembangunan) Universitas Parahyangan (Unpar), Center for Human Development and Social Justice (CHUDS), dengan tema “Membingkai Keterlibatan Lembaga Pendidikan (Tinggi) Dalam Restorasi Sungai Citarum”.
Dikutip dari situs resmi dkn.go.id, acara diskusi panel tersebut juga menghadirkan Pangdam III Siliwangi, Mayjen TNI Besar Harto Karyawan, SH, M.Tr (Han), penggiat lingkungan, Ipong Harso Witono, Ketua Kadin Bandung, Iwa Gartiwa, M.M., dan pakar dari Unpar dan Institut Teknologi Bandung (ITB).
Seperti diketahui bersama bahwa air sungai Citarum merupakan sumber kehidupan bagi 27 juta warga Jabar yang tinggal di sekitar sungai ini dan 8 juta warga DKI Jakarta yang mengandalkan sumber air dari Citarum. Tetapi saat ini, sungai tersebut telah menjadi sungai paling tercemar di dunia dan hal ini membuat Presiden RI Joko Widodo sampai turun tangan dalam menangani hal ini, bahkan sudah menargetkan dalam waktu 7 tahun Sungai Citarum bisa menjadi sungai terbersih melalui program Penanggulangan Pencemaran dan Kerusakan Daerah Aliran Sungai (DAS) Citarum yang dimulai di Kilometer “0” (Nol) Citarum, Situ Cisanti, Kertasari, Kabupaten Bandung Jawa Barat. Jika program pembersihan Sungai Citarum berhasil, maka Presiden Jokowi akan menerapkan pola revitalisasi yang sama di sungai-sungai besar lainnya yang mengalami pencemaran hebat di seluruh Indonesia.
Dalam program Penanggulangan Pencemaran dan Kerusakan Daerah Aliran Sungai (DAS) Citarum atau lebih dikenal dengan program Citarum Harum ini, Mayjen TNI Doni Monardo sewaktu menjabat Pangdam III Siliwangi mendapat tugas sebagai Wakil Komandan Satuan Tugas Citarum Harum, sehingga pengalaman Mayjen TNI Doni Monardo dalam menangani program Citarum Harum ini dapat dibagikan kepada civitas akademika Unversitas Parahyangan dan dijadikan sumber data dalam penanganan sungai Citarum.(AD)
Seperti diketahui bersama bahwa air sungai Citarum merupakan sumber kehidupan bagi 27 juta warga Jabar yang tinggal di sekitar sungai ini dan 8 juta warga DKI Jakarta yang mengandalkan sumber air dari Citarum. Tetapi saat ini, sungai tersebut telah menjadi sungai paling tercemar di dunia dan hal ini membuat Presiden RI Joko Widodo sampai turun tangan dalam menangani hal ini, bahkan sudah menargetkan dalam waktu 7 tahun Sungai Citarum bisa menjadi sungai terbersih melalui program Penanggulangan Pencemaran dan Kerusakan Daerah Aliran Sungai (DAS) Citarum yang dimulai di Kilometer “0” (Nol) Citarum, Situ Cisanti, Kertasari, Kabupaten Bandung Jawa Barat. Jika program pembersihan Sungai Citarum berhasil, maka Presiden Jokowi akan menerapkan pola revitalisasi yang sama di sungai-sungai besar lainnya yang mengalami pencemaran hebat di seluruh Indonesia.
Dalam program Penanggulangan Pencemaran dan Kerusakan Daerah Aliran Sungai (DAS) Citarum atau lebih dikenal dengan program Citarum Harum ini, Mayjen TNI Doni Monardo sewaktu menjabat Pangdam III Siliwangi mendapat tugas sebagai Wakil Komandan Satuan Tugas Citarum Harum, sehingga pengalaman Mayjen TNI Doni Monardo dalam menangani program Citarum Harum ini dapat dibagikan kepada civitas akademika Unversitas Parahyangan dan dijadikan sumber data dalam penanganan sungai Citarum.(AD)
Posting Komentar