PK,.Banyuwangi, 28 April 2018 (Humas Bakamla
RI)---Dengan menggunakan peralatan lengkap, nelayan Muncar melakukan aksi
penyelamatan terhadap korban kapal "Harmoni" yang terbalik di laut
Muncar Banyuwangi, Sabtu, 28 April 2018.
Aksi penyelamatan itu dilakukan dalam
simulasi yang digelar sebagai bagian dari rangkaian pelatihan water rescue
sukarela oleh Badan Keamanan Laut (Bakamla RI) bersama Badan SAR Nasional
(Basarnas).
Dalam skenario tersebut, terjadi musibah
kapal nelayan terbalik yang menyebabkan korban ada yang selamat, sadar dan
tidak sadar.
Kapal nelayan "harmoni" terdiri
dari 10 ABK dimana 8 ABK di nyatakan selamat sedangkan 2 ABK lainnya dinyatakan
hilang di laut Muncar Banyuwangi.
Saat kejadian berlangsung, terdapat
keluarga korban yang berteriak "pak tolong tolong bapak saya, selamatkan
pak, cepat pak". Teriakan itu menjadi panggilan terhadap kelompok nelayan
yang berada di lokasi kejadian untuk memberikan pertolongan dengan sigap.
Dalam skenario tersebut, terlihat satu
kelompok berjumlah 6 orang sudah membagi tugas setiap personelnya. Ada yang
berperan sebagai penenang keluarga korban, ada yang menyiapkan perahu karet,
ada yang menyiapkan perlengkapan kapal dan peralatan pertolongan untuk korban
dilaut. Salah seorang anggota kelompok berperan menanyakan ciri ciri korban
yang hilang kepada keluarga, seperti nama, baju terakhir yang dipakai, dan
ciri-ciri khas yang dimiliki korban.
Melalui pelatihan ini peserta yang sehari
hari bekerja sebagai nelayan diuji kemampuannya berkomunikasi menghadapi reaksi
keluarga korban yang berbeda beda dan bagaimana cara menenangkan keluarga
korban.
Simulasi dilanjutkan dengan menguji
keterampilan nelayan dalam memberikan pertolongan di laut, antara lain
bagaimana mengangkat korban yang tidak sadar dan korban sadar, teknik melempar
ring boy, teknik pemasangan tali Y strap, teknik penggeseran korban ditandu dan
teknik pemasangan collar neck.
Sesampai ditepi pantai peserta
mempraktekkan teknik pengangkatan korban dengan tandu LSB (long spine board),
dan juga teknik Resusitasi Jantung Paru (RJP) sebelum bantuan ambulans datang.
Simulasi kejadian yang sama juga
dipraktekkan oleh dua kelompok lainnya. Setiap simulasi langsung dievaluasi
oleh pelatih dari Basarnas.
Simulasi pertolongan korban ini menandakan
sebagai akhir rangkaian kegiatan pelatihan water rescue Bakamla RI yang digelar
sejak Selasa (24/4). Pelatihan ditutup oleh Tri Rah Astuti, S.E, Kasi Potensi
Keselamatan Bakamla RI.
Kami mengucapkan terima kasih kepada Dinas
Perikanan dan Pangan yang telah mengijinkan penggunaan lokasi pelatihan, Kepala
BPBD yang telah menyediakan tenda, Tim Basarnas yang sudah merelakan waktu
untuk melatih para nelayan dengan sepenuh hati dan warga masyarakat sekitar
pantai Muncar. Diharapkan hasil dari pelatihan ini para peserta dapat
mensosialisasikan kepada rekan-rekan nelayan dan relawan lainnya, dapat
membantu mendukung instansi lainnya seperti Basarnas dalam pencarian dan
pertolongan pada saat terjadi kecelakaan dilaut serta diharapkan dapat
berkelanjutan dan bekerja sama antara para peserta dan Bakamla dikemudian hari,
sehingga nelayan-nelayan dapat menjadi mitra Bakamla di Kabupaten Banyuwangi,
ungkapnya.
Posting Komentar