PK,.JAKARTA,.Senin,(16/4),.Mungkin
Anda tidak berpikir menjadi anggota Tentara Nasional Indonesia (TNI)
bersamaan dengan menjadi seorang Pastor. Namun, Letnan Kolonel (Sus)
Romo Yoseph Maria Marcelinus Bintoro membuktikan bahwa dirinya mampu
menjadi Pastor sekaligus anggota TNI.
Museum Rekor Dunia
Indonesia (MURI) memberikan penghargaan kepada Yoseph sebagai 'Pastor
Pertama yang Sekolah Perwira Prajurit Karir di Akmil'.
Penghargaan
diserahkan Pendiri MURI Jaya Suprana di Balairung Jaya Suprana
Performing Arts Mall of Indonesia, Kelapa Gading, Jakarta Utara, Minggu,
(15/4).
Romo Yoseph mengatakan agar masyarakat tidak perlu
khawatir dengan profesinya sebagai pastor dimana diidentikkan dengan
perdamaian dimana hal itu berbarengan bersama profesinya sebagai anggota
TNI yang identik dengan peperangan.
"Kami siap perang tapi kami juga siap membawa perdamaian," ujar Romo Yos Bintoro yang memiliki 5 Satyalancana.
Lebih
lanjut, menurut Romo Yos Bintoro yang kini aktif di Akademi Angkatan
Udara, apa yang sudah dilakukannya ini merupakan bentuk kecintaannya
kepada bangsa Indonesia.
"Cinta pertama kita adalah pada negeri.
Cinta negeri adalah suatu bakti kepada bangsa dan agama dan itu lah
yang sebetulnya harus kita ingin hidupi," tukasnya.
Ialah Uskup
Agung Jakarta Julius Kardinal Darmaatmadja SJ yang menugaskan Romo
Yoseph menjadi orang pertama yang menjadi pastor sekaligus TNI.
Setelah
ditahbiskan sebagai imam tahun 1996 Romo Yoseph mengikuti pendidikan
Perwira Prajurit Karir di Akademi Militer Magelang dan dilantik pada
tahun 1997 dengan pangkat Letnan Dua.
Meski mengaku sempat
frustasi selama empat tahun saat diberikan penugasan sebagai pastor
tentara namun kini dirinya mengaku bangga atas penugasan itu.
Seiring
berjalannya waktu, pria yang kini berusia 51 tahun ini sadar bahwa
tugas di TNI AU tidak cukup hanya memberikan pembinaan rohani atau
sekedar pelayanan pastoral saja. Romo Yos mengaku akan berbuat sesuatu
untuk menyiapkan apa yang dibutuhkan TNI AU ke depan.
Selain Romo
Yos Bintoro ada 9 orang yang juga menerima penghargaan dari MURI yaitu
Drum Pertama dengan Ornamen Batik dari Proses Tradisional atas nama
Haryo Sasongko Susanto & Kyre Drums, Militer Pertama yang Menjabat
Wakil Perdana Menteri Mayjen TNI (purn) dr.AK. Gani, Doktor Kimia
Termuda Dr. Grandprix Thomryes Marth Kadja, Tari Pendet oleh Penyandang
Disabilitas Rungu Terbanyak Prof. Dr. Ni Ketut Suarni, M.S., Kons.
Menulis
Buku dengan Metode Menemu Baling oleh Guru Terbanyak Ikatan Guru
Indonesia, Pendaki 7 (Tujuh) Puncak Tertinggi di Indonesia dalam Kurun
Waktu 100 Hari Tri Hardiyanto Pranata Putra dan Mila Ayu Hariyanti,
Pemasangan Double Deck Elevator Pertama PT Kone Indo Elevator,
Mengunggah Lagu Terbanyak di Grup WhatsApp Adharta Ongkosaputra serta
Ahli Hukum Tata Negara Termuda sebagai Saksi Ahli di MA dan MK Muhammad
Rullyandi, S.H., M.H.
Dalam kesempatan itu Jaya Suprana
mengatakan bahwa semua rekor istimewa, semua rekor tidak ada duanya dan
semua rekor merupakan rekor baru yang sebelumnya belum tercatat. Hingga
kini MURI sudah memberikan penghargaan sebanyak 8 ribu.

Posting Komentar