PK,.BANDUNG,.(Puspen TNI). Sekolah Staf dan Komando Tentara Nasional Indonesia (Sesko TNI) terus berupaya meningkatkan kualitas lembaganya dan keluaran hasil didik yang mampu menjawab tuntutan dan tantangan tugas TNI kedepan. Untuk itu, melalui lembaga pendidikan Sesko TNI inilah salah satu upaya membangun TNI yang modern dengan lebih mengedepankan kesamaan gender.
Demikian amanat tertulis Panglima TNI Marsekal TNI Hadi Tjahjanto, S.I.P. yang dibacakan oleh Kasum TNI Laksdya TNI Dr. Didit Herdiawan, M.P.A., M.B.A. pada upacara pembukaan Pendidikan Reguler (Dikreg) ke-45 Sesko TNI tahun 2018, di Aula Sarasan Sesko TNI, Jalan R.A.A Marta Negara, Bandung, Jawa Barat, Selasa (24/4/2018).
Panglima TNI mengatakan bahwa kurikulum Dikreg ke-45 Sesko TNI tahun 2018 yang berlangsung selama 7,5 bulan bertujuan menyiapkan pemimpin masa depan yang profesional dan modern. Menurutnya, para Perwira Siswa (Pasis) sebagai Perwira Menengah (Pamen) terpilih, ke depannya akan menempati jabatan strategis di lingkungan TNI. “Model kepemimpinan strategis yang diterapkan tidak lagi mengedepankan versi dan selera, namun yang dikedepankan adalah membangun sistem yang komprehensif berkesinambungan dan konsisten,” ucapnya.
Menurut Marsekal TNI Hadi Tjahjanto, Dikreg ke-45 Sesko TNI tahun 2018 ini komposisi Perwira Siswa lebih bervariasi. Jumlah keseluruhan 150 orang terdiri dari 58 siswa TNI AD, 41 siswa TNI AL, 37 siswa TNI AU, 3 (tiga) siswa Wanita TNI, 6 (enam) siswa Polri, serta Pasis negara sahabat sebanyak 5 (lima) orang. “Dengan adanya keikutsertaan Wanita TNI, merupakan salah satu upaya menuju TNI yang modern dengan lebih mengedepankan kesamaan gender di lingkungan TNI,” ujarnya.
Lebih lanjut Panglima TNI menyampaikan bahwa Sesko TNI sebagai Lembaga Pendidikan Pengembangan Umum (Dikbangum) tertinggi di lingkungan TNI yang memiliki motto ‘Center of Excellence’. “Untuk itu harus dapat dibuktikan perwujudannya dengan selalu mengembangkan berbagai strategi militer dan cara bertindak yang efektif melalui berbagai model operasi gabungan yang dihadapkan dengan konstelasi geografis Indonesia sedemikian luas dan beragam serta kemajuan teknologi terkini,” jelasnya.
Pada kesempatan tersebut, Marsekal TNI Hadi Tjahjanto mengharapkan kepada Pasis Dikreg ke-45 Sesko TNI untuk dapat mengembangkan berbagai model olah yudha dalam merespon dan menyikapi ancaman kontemporer. Ancaman tersebut tidak lagi menghadirkan bentuk ancaman tunggal, namun lebih bersifat multidimensional. “Untuk menghadapinya, kekuatan TNI tidak bisa hanya mengedepankan matra tunggal semata namun lebih mengedepankan operasi gabungan melalui interoperability antara angkatan. Dengan demikian efektivitas pencapaian tugas pokok TNI melalui OMP maupun OMSP dapat diselesaikan secara optimal,” terangnya.
Diakhir amanatnya, Panglima TNI Marsekal TNI Hadi Tjahjanto berpesan kepada Lembaga Pendidikan Sesko TNI untuk mampu mengembangkan materi yang lebih up to date dan metode yang lebih kreatif, inovatif dan dinamis sesuai dengan perubahan bentuk ancaman kontemporer yang semakin mengemuka saat ini. “Diharapkan Sekolah Staf dan Komando Tentara Nasional Indonesia akan menjadi lembaga pendidikan TNI yang berkelas dunia atau World Class,” ucapnya.
Posting Komentar