JAKARTA,.Ada
banyak kisah disela-sela kegiatan TNI Manunggal Membangun Desa (TMMD)
Reguler ke-101 tahun 2018 di Desa Lengkonglor Kecamatan Ngluyu.
Salah
satunya adalah kisah haru dimana anggota TNI Serda Syaifudin mendadak
meneteskan air mata saat menyuapi salah satu pasien yang sudah usia
lanjut, Sabtu (20/4/2018).
Kisahnya,
sore hari sekitar pukul 16.00, Jaminem, (52) warga Dusun Gurit
mendatangi Posko TMMD 101 di Desa Lengkongkolor , Jaminem kepada
anggota TNI yang berjaga menceritakan kondisi Paisah (73) ibunya, yang
mendadak lemas dan segera membutuhkan pertolongan medis.
Menerima
laporan ada warga yang sakit Perwira Pengawas Posko TMMD 101 Kapten
Cba. Triatmoko langsung menghubungi anggota tim kesehatan TMMD 101.
Kapten Cba. Triatmoko yang juga Danramil 0810/18 Ngetos bersama tim
medis dan ditemani beberapa anggota TNI lainnya mendatangi rumah Paisah.
Setelah dilakukan pemeriksaan dan diberi obat, tim medis menyampaikan
bahwa selain faktor usia, Paisah menderita kelelahan, sehingga, dia
tiba-tiba lemas.
“Sakit
Mbah Paisah sebenarnya tidak begitu parah. Dia hanya butuh banyak
istirahat dan makan yang cukup agar kesehatannya segera pulih,” ujar
Kapten Cba. Triatmoko saat ikut mendampingi di rumah Paisah.
Setelah
ditangani tim medis, orang-orang yang berada di sekitar rumah Paisah
dikejutkan dengan suara isakan tangis seorang lelaki. Ternyata tangisan
tersebut dari salah satu anggota Satgas TMMD Serda Syaifudin yang
tidak dapat menahan air matanya saat menyuapi makanan Paisah.
Saat
sedang menyuapi Paisah baru tiga kali suap, tiba-tiba tangis
sesenggukan Serda Syaifudin layaknya anak kecil. Karuan saja,
orang-orang yang berada didekatnya ikut bingung, apa yang sedang terjadi
pada diri Serda Syaifudin.
Saat
ditanya, Serda Syaifudin menuturkan ketika dirinya menyuapi Paisah,
langsung teringat pada ibunya. Serda Syaifudin anggota Koramil 0810/6
Kertosono yang sejak 15 tahun silam berpisah dengan ibunya. Saat
ditinggal dinas sebagai prajurit TNI, ibunya berada di Pulau Sumbawa,
Nusa Tenggara Timur hingga saat ini belum pernah bertemu.
“Saya teringat ibu saya, Padahal saya belum bisa membalas budi apa-apa kepada ibu saya,” tutur Syaifudin terbata-bata.
Serda
Syaifudin merindukan ibunya yang selama ini telah membesarkan dan
menempa dirinya hingga kini menjadi anggota TNI. Kerinduan Serda
Syaifudin terhadap ibunya nampak tergambar dari cara dia menyuapi
Paisah. Meski seorang tentara, Serda Syaifudin ternyata juga masih
berharap kasih sayang seorang ibu yang telah melahirkannya.
Posting Komentar