Hari Kartini, Satgas Yonif R 323/BP Kostrad Gali Kreativitas Kartini-Kartini Di Perbatasan

Asiki,PK- Tanggal 21 April adalah tanggal kelahiran seorang pahlawan pergerakan nasional bangsa Indonesia, R. A. Kartini. Hari kelahirannya dikenang sebagai tolok ukur peran perempuan dalam perjuangan kehidupan. Kesamarataan derajat antara kaum pria dan wanita dalam memperoleh kesempatan berjuang, memperoleh pendidikan, dan hak-hak di masyarakat adalah hal yang diperjuangkan oleh seorang Kartini masa lampau. Untuk mengenang perjuangan tersebut setiap tahun bangsa ini memperingatinya sebagai semangat perjuangan wanita dalam kehidupan bangsa ini. 

Selaras dengan kecintaan dan kebanggaan atas perjuangan Kartini di masa lampau, Satgas Pamtas RI-PNG Yonif Raider 323/BP Kostrad juga tidak mau ketinggalan. Pos Rawa Bastop yang dikepalai Lettu Inf Didik Purwanta menggelar aneka kegiatan bersama para wanita di Kampung Mutimanggi, Kabupaten Bovendigoel Papua, Sabtu (21/4). Rilis yang diterima melalui Perwira staf Satgas menyebutkan kegiatan yang diselenggarakan tepat dengan peringatan Hari Kartini 21 April 2018 meliputi sosialisasi sejarah perjuangan Ibu Kartini, menyanyikan lagu Ibu Kita Kartini, Games, dan diakhiri dengan pemberian kaos yang bertuliskan  "Aku Papua, Aku Indonesia".

 

Mayoritas perempuan asli Papua belum memahami secara maksimal akan peranan Kartini dalam perjuangan bangsa ini.  Hal ini lah yang menjadi motivasi bagi Satgas 323 untuk menanamkan rasa cinta tanah air layaknya kuat teguhnya rasa cinta tanah air oleh Kartini pahlawan bangsa.

Kegiatan ini diakhiri dengan foto bersama dimana sebelumnya para peserta dibagikan kaos khas Satgas yang bertemakan "Aku Papua, Aku Indonesia". Didalam rilis tersebut juga disebutkan komandan Pos Rawa Bastop Lettu Inf Didik Purwanta menuturkan rangkaian pelaksanaan kegiatan, mksud dan tujuannya. 

 

"Kami sengaja menyiapkan kaos yang bertemakan Aku Papua Aku Indonesia sebagai salah satu bentuk kampanye meningkatkan kesadaran terhadap pentingnya rasa cinta tanah air, sehingga tidak ada lagi perbedaan pandangan ideologis ataupun kesukuan dari Sabang sampai Merauke" ungkapnya. (AD)