Turut hadir dalam kegiatan tersebut diantaranya,Maulana
Habib Luthfi Bin Ali Bin Yahya, Bupati Batang H. Wihaji, Wakil Bupati
Batang Bapak Suyono, Dandim 0736/Batang Letkol Kav Henry Rudi Judianto
Napitupulu, Kapolres Batang AKBP Edi Sinulingga, Kepala OPD Kabupaten
Batang, Ketua DPRD Batang beserta staf, Camat Se Kabupaten Batang, Ketua
NU Kabupaten Batang, Ketua GP Ansor Kabupaten Batang, Ketua Fatayat NU
Kabupaten Batang, Toga, Tomas dan Perwakilan warga NU dari seluruh
Kecamatan Kab. Batang.
Ini
bagian kegiatan yang baik, Refleksi "Ojolali Karo Sejarah" Poro Kyai
ikut membela perjuangan Negara Indonesia, warga NU tidak perlu
dipertanyakan lagi tentang "Kesetiaanya terhadap NKRI".
Jangan
sampai kita dipecah belah oleh kelompok tertentu atau kelompok manapun,
selaku warga NU tugasnya adalah menjaga Ahlussunah wal jama'ah dan Poro
Ulama.
Siapapun yang melawan Poro Kyai wajib hukumnya kita untuk membelanya.
Mari
kita bersama-sama hidup Guyup Rukun untuk Mbangun Batang, saya senang
dan sangat bangga kepada Panjenengan semua yang hadir disiini, mari kita
jaga hubungan tali silaturohmi yang baik, "imbuh Bupati Batang".
Kegiatan dilanjutkan dengan pembacaan ikrar santri :
"Kami Santri Negara Kesatuan Republik Indonesia berikrar "
-
Sebagai Santri Negara Kesatuan Republik Indonesia, berpegang teguh pada
aqidah, ajaran, nilai dan tradisi Islam Ahlussunnah wal Jama’ah.
-
Sebagai Santri Negara Kesatuan Republik Indonesia, bertanah air satu
tanah air Indonesia, berideologi negara satu ideologi Pancasila,
berkonstitusi satu Undang Undang Dasar 1945, berkebudayaan satu
kebudayaan Bhineka Tunggal Ika.
-
Sebagai Santri Negara Kesatuan Republik Indonesia, selalu bersedia dan
siap siaga, menyerahkan jiwa dan raga, membela tanah air dan bangsa
Indonesia, mempertahankan persatuan dan kesatuan nasional serta
mewujudkan perdamaian dunia.
-
Sebagai Santri Negara Kesatuan Republik Indonesia, ikut berperan aktif
dalam pembangunan nasional, mewujudkan kesejahteraan yang berkeadilan,
lahir dan batin, untuk seluruh rakyat Indonesia.
-
Sebagai Santri Negara Kesatuan Republik Indonesia, pantang menyerah,
pantang putus asa serta siap berdiri di depan melawan pihak-pihak yang
akan merongrong Pancasila, UUD 1945, NKRI dan Bhineka Tunggal ika,
serta konstitusi dasar lainnya yang bertentangan dengan semangat
Proklamasi Kemerdekaan dan Resolusi Jihad Nahdlatul Ulama.
Kegiatan
dilanjutkan dengan Pembacaan Deklarasi "ANTI HOAKS" oleh ketua NU
Kabupaten Batang Bapak A. Taufiq yang diikuti oleh seluruh peserta Apel,
"Kami Warga besar NU Kabupaten Batang" KAMI INDONESIA, KAMI ANTI HOAKS,
NKRI HARGA MATI
Selanjutnya dilaksanakan Atraksi oleh Detasemen 99 Satkornas Banser, Satkoryon Bawang dan Pagar Nusa NU diantaranya,anti bacok, anti air keras, naik tangga pedang,pemecahan kaca, sepak bola durian, pematahan besi dan pencak silat.
Adapun Tausyiah dari Maulana Habib Luthfi Bin Ali Bin Yahya.Jangan
menanggapi Hoaks yang dapat memecah belah persatuan dan kesatuan Bangsa
Indonesia, Bangsa dan tanah ini milik kita jadi kita wajib untuk
menjaga kedaulatan Negara Indonesia.
Mari
semua pemuda dan pemudi Bangsa Indonesia, mari kita bersama-sama
mempertahankan NKRI, siapapun yang akan memecah belah Bangsa ini, kita
Para Ulama dan Santri yang akan menjadi benteng terdepannya.Kita
lawan mereka mesti jiwa raga kita sebagai taruhannya, mari kita
menyanyikan lagu Kebangsaan, tunjukan sikap kalian dengan
sungguh-sungguh jangan cuma dimulut saja tetapi tanamkan didalam hati
kalian.
Keimanan
seseorang tergantung pada kecintaanya terhadap Kanjeng Rosul Nabi
Nuhammad SAW, kadar bobot cinta kepada bangsa Indonesia tergantung pada
kecintaan terhadap tanah air Indonesia,"pungkas Habib Lutfi Bin Ali Bin
Yahya".(Pen-0736)
Posting Komentar