Pada
pukul 03.00 WIT (29/03) Gunung Gamalama, yang terletak di pulau
ternate, maluku utara mengeluarkan abu vulkanik erupsi. Pos pengamatan
melaporkan gunung tersebut meletus eksplosif lemah berupa abu vulkanik
setinggi 750- 1000 m ke arah Tenggara dan Selatan.
Data
PVMBG menyatakan letusan diduga dipicu gempa tektonik pada pukul 01.15
WIT berkekuatan 5,7 skala richter yang menyebabkan adanya tekanan dalam
dapur magma, dengan pusat gempa 86 km sebelah Barat Halmahera kedalaman
18 km diikuti tremor menerus dengan amplituda maksimum 1.5 mm.
Gamalama
sudah lebih dari 60 kali meletus sejak letusannya pertama kali tercatat
pada tahun 1538, Untuk mengantisipasi dampak erupsi Gunung Gamalama,
Pemerintah Kota Ternate telah menetapkan masa tanggap darurat selama 14
hari, Setelah dinyatakan oleh PVMBG dalam keadaan status “awas”, Rencana
Operasi yang sudah dibuat oleh Komando Tugas Gabungan Terpadu TNI
berubah menjadi Perintah Operasi, maka Pangkogasgabpad (Panglima Komando
Tugas Terpadu) atas perintah Panglima TNI segera mengumpulkan para Staf
terkait dan mengaktifkan seluruh Satgas yang sudah dibentuk untuk
menanggulangi akibat erupsi.
Demikian
skenario TFG (Tactical Floor Game) latihan posko 1 materi Operasi
Militer Selain Perang yang mengambil tema “ Komando Tugas Gabungan
Terpadu TNI melaksanakan Operasi Membantu Menanggulangi Akibat Bencana
Alam, Pengungsian dan Pemberian Bantuan Kemanusian Akibat Erupsi Gungung
Berapi Gamalama di wilayah Maluku Utara dalam rangka mendukung Tugas
Pokok TNI.” bagi Perwira Siswa Kursus Operasi Gabungan TNI TA 2018 yang
diselenggarakan di Pusat Olah Yudha Sesko TNI, Bandung, Jawa Barat.
Kursus
yang diikuti oleh 80 Perwira Menengah TNI dari ketiga Matra (TNI AD,
TNI AL & TNI AU) selama 7 minggu ini bertujuan untuk mengembangkan
kemampuan perwira menengah TNI agar memiliki pengetahuan dan
keterampilan tentang operasi Gabungan TNI serta membangun kesamaan
persepsi sehingga dari kesamaan persepsi tersebut akan terwujud kekuatan
Tri Matra Terpadu dan Interoperabilitas yang digunakan sebagai
landasan dalam membangun kekuatan pertahanan yang solid dan handal.
Diharapkan
sejalan dengan perkembangan zaman, operasi gabungan TNI harus mampu
menciptakan strategi dan Taktik perang dalam menghadapi lawan yang lebih
efektif dan efisien namun mendapatkan hasil yang optimal. Sesuai amanat
Komandan Sesko TNI Letnan Jenderal TNI (Mar) R. M.Trusono, S.Mn..
Posting Komentar