Situbondo, (27/3). Sedikitnya 783 siswa kejuruan Marinir yang tengah mengikuti pendidikan di Pusat Pendidikan Infanteri (Pusdikif) Komando Pendidikan Marinir (Kodikmar) Komando Pembinaan Doktrin Pendidikan dan Latihan TNI Angkatan Laut (Kodiklatal) melaksanakan lattek pendaratan amfibi di Pantai Banongan, Asembagus, Situbondo dalam rangkaian Latihan Praktek (Lattek) Layar Gabungan siswa Kodiklatal Wira Jala Yudha VII/2018.
Dari 783 siswa Korps Marinir tersebut terdiri dari siswa Pendidikan Pembentukan Perwira (Diktukpa) Angkatan ke-47, siswa Pendidikan Pembentukan Bintara (Diktukba) Angkatan ke 47, Siswa Pendidikan Pertama Bintara (Dikmaba) Angkatan ke-37 dan siswa Pendidikan Pertama Tamtama (Dikmata) Angkatan ke-36 gelombang 2.
Lattek pendaratan amfibi siswa Marinir di Pantai Banongan tersebut dipimpin oleh Mayor Marinir Ade Darmansyah,M.Tr. (Hanla) yang sehari hari menjabat sebagai Komandan Sepa Pusdikbanpur Kodikmar Kodiklatal dan disaksikan langsung Direktur Latihan Kolonel Laut (P) Tony Herdijanto, S.E., M.Sc, serta Komandan Satgas Wira Jala Yudha Letkol Laut (P) Ahmad Muharam, M.Tr (Hanla).
Adapun Lattek pendaratan ini selain melibatkan alut sista KRI juga menggunakan Alut sista yang dimiliki Korps Marinir. Untuk alut sista KRI menggunakan KRI Makasar-590 dan dua unit LCU sedangkan alut sista dari Korps Marinir menggunakan 2 unit BMP-3F, 1 unit LVT-7, KAPA, 1 UNIT HOWITZER 105, 2 UNIT PERAHU KARET.
Sebelum pelaksanaan lattek Pendaratan, Direktur Latihan Kolonel Laut (P) Tony Herdijanto, S.E., M.Sc, menyampaikan agar seluruh siswa mengikuti seluruh tahapan dan mematuhi standar dan prosedur latihan yang telah ditetapkan para pelatih untuk kelancaran dan keamanan personel maupun materiil.
Menurutnya dalam Lattek pendaratan tersebut merupakan pengalaman yang sangat berharga sebagai prajurit Korps Marinir sekaligus bekal dalam mengawaki dan mengoperasikan Alutsista TNI AL, untuk itu diharapkan para prajurit terus berlatih untuk menjadi Prajurit yang profesional.
Prosesi Latihan pendaratan amfibi diawali dengan taklimat dari Komandan Satgas Wira Jala Yudha Letkol Laut (P) Ahmad Muharam, M.Tr (Hanla) "Daratkan Pasukan Pendarat". Setelah pelaksanaan taklimat meluncurlah Tank Amfibi BMP-3F pada gelombang pertama pendaratan, kemudian diikuti gelombang dua dan tiga. Pada gelombang berikutnya 1 unit Kapa-61 yang membawa senjata Howitzer 105 mm dan pada gelombang terakhir mmenggunakan 2 unit LCU dari KRI Makasar-590. Setelah semua personel dan material tempur mendarat, dilanjutkan penembakan Howitzer 105 mm dari Pantai Banongan dengan sasaran berada di daerah latihan Puslatpur Korps Marinir Baluran yang berjarak 20 km.
Dari 783 siswa Korps Marinir tersebut terdiri dari siswa Pendidikan Pembentukan Perwira (Diktukpa) Angkatan ke-47, siswa Pendidikan Pembentukan Bintara (Diktukba) Angkatan ke 47, Siswa Pendidikan Pertama Bintara (Dikmaba) Angkatan ke-37 dan siswa Pendidikan Pertama Tamtama (Dikmata) Angkatan ke-36 gelombang 2.
Lattek pendaratan amfibi siswa Marinir di Pantai Banongan tersebut dipimpin oleh Mayor Marinir Ade Darmansyah,M.Tr. (Hanla) yang sehari hari menjabat sebagai Komandan Sepa Pusdikbanpur Kodikmar Kodiklatal dan disaksikan langsung Direktur Latihan Kolonel Laut (P) Tony Herdijanto, S.E., M.Sc, serta Komandan Satgas Wira Jala Yudha Letkol Laut (P) Ahmad Muharam, M.Tr (Hanla).
Adapun Lattek pendaratan ini selain melibatkan alut sista KRI juga menggunakan Alut sista yang dimiliki Korps Marinir. Untuk alut sista KRI menggunakan KRI Makasar-590 dan dua unit LCU sedangkan alut sista dari Korps Marinir menggunakan 2 unit BMP-3F, 1 unit LVT-7, KAPA, 1 UNIT HOWITZER 105, 2 UNIT PERAHU KARET.
Sebelum pelaksanaan lattek Pendaratan, Direktur Latihan Kolonel Laut (P) Tony Herdijanto, S.E., M.Sc, menyampaikan agar seluruh siswa mengikuti seluruh tahapan dan mematuhi standar dan prosedur latihan yang telah ditetapkan para pelatih untuk kelancaran dan keamanan personel maupun materiil.
Menurutnya dalam Lattek pendaratan tersebut merupakan pengalaman yang sangat berharga sebagai prajurit Korps Marinir sekaligus bekal dalam mengawaki dan mengoperasikan Alutsista TNI AL, untuk itu diharapkan para prajurit terus berlatih untuk menjadi Prajurit yang profesional.
Prosesi Latihan pendaratan amfibi diawali dengan taklimat dari Komandan Satgas Wira Jala Yudha Letkol Laut (P) Ahmad Muharam, M.Tr (Hanla) "Daratkan Pasukan Pendarat". Setelah pelaksanaan taklimat meluncurlah Tank Amfibi BMP-3F pada gelombang pertama pendaratan, kemudian diikuti gelombang dua dan tiga. Pada gelombang berikutnya 1 unit Kapa-61 yang membawa senjata Howitzer 105 mm dan pada gelombang terakhir mmenggunakan 2 unit LCU dari KRI Makasar-590. Setelah semua personel dan material tempur mendarat, dilanjutkan penembakan Howitzer 105 mm dari Pantai Banongan dengan sasaran berada di daerah latihan Puslatpur Korps Marinir Baluran yang berjarak 20 km.
Posting Komentar