Jakarta, 22 Maret 2018 ---- Menghadapi banyaknya kasus demam berdarah yang mengancam kesehatan prajurit, Komando Lintas Laut Militer melaksanakan fogging untuk menjaga kebersihan lingkungan kerja di Mako Kolinlamil, Tanjung Priok, Jakarta Utara, Selasa (20/3).
Kegiatan ini dilaksanakan Dinas Kesehatan (Diskes) Kolinlamil yang dipimpin Kapten Laut (K) drg. Djarot Wicaksono dan dibantu tujuh orang personel.
Kepala Dinas Kesehatan (Kadiskes) Kolinlamil Letkol Laut (K) dr. Pujo Dwi Laksono, M.Kes., Sp.THT mengatakan kegiatan ini dilaksanakan sebagai upaya pencegahan dini terhadap serangan bahaya DBD yang sewaktu-waktu dapat mengancam kesehatan prajurit dan keluarganya.
"Pelaksanaan kegiatan fogging ini, terus lakukan secara terjadwal untuk mengurangi berkembangnya penyakit akibat hama di lingkungan kita", jelasnya.
Kegiatan fogging dengan pengasapan ini dilakukan di seluruh Mako Kolinlamil hingga ke ruangan-ruangan dan seluruh jalur selokan air, dengan harapan jentik-jentik nyamuk dapat terbasmi.
Kadiskes Kolinlamil menjelaskan fogging adalah penyemprotan insektisida biasanya di gunakan untuk membasmi nyamuk demam berdarah. Tindakan pengasapan atau fogging menjadi andalan untuk membasmi nyamuk Aedes aegypti penyebar virus demam dengue. Ini salah cara pengendalian hama secara kimia dengan menggunakan pestisida yang aman, guna menciptakan dan meningkatkan lingkungan yang sehat di ruangan kantor, baik bagi personel selama melaksanakan aktifitas kegiatan rutin, dan aktivitas diluar area Mako.
“fogging dilakukan dalam upaya menciptakan lingkungan yang sehat dan mencegah dari serangan nyamuk aedes aegypti”, jelas Kadiskes.
Lebih lanjut Kadiskes mengatakan, fogging ini merupakan program kerja Diskes Kolinlamil, meski menawarkan manfaat, namun fogging tidak dapat dilakukan secara rutin karena dapat menumbulkan resistensi dan juga pencemaran lingkungan. Tindakan fogging hanya dilakukan untuk epidemic situation saja. Selain itu untuk melakukan pemberantasan sarang nyamuk dengan tindakan 3 M yakni menguras, mengubur dan menutup berbagai tempat air yang dapat menjadi media perkembangbiakan nyamuk aedes aegypti.
Pelaksanaan fogging diawali dengan para petugas Diskes melaksanakan pengosongan personel diruangan-ruangan, dengan tujuan agar obat yang disemprot dengan cara pengasapan hasilnya dapat maksimal kemudian tidak membahayakan para prajurit.
Fogging adalah semprotan aerosol yang menyebarkan droplet dengan sebuah Diameter Rata-rata Isi (VMD) di rentang kurang dari 50 mikron (biasanya 5-15 mikron). Obat ini bekerja secara efektif hingga waktu sekitar 20 s.d 24 jam dan setelah itu dilaksanakan pembersihan hama dan pengeluaran asap yang mengandung obat dari seluruh ruangan yang telah diasapi.
Posting Komentar