Surabaya, 19 Februari 2018,- Taruna dan Taruni Akademi Angkatan Laut (AAL) menerima sosialisasi ketahanan kesehatan nasional sekaligus melaksanakan vaksınası difteri yang diadakan oleh Siswa Perwira Prajurit Karier (Pa PK) Kodiklat TNI di gedung Maspardi, Akademi Angkatan Laut, Bumimoro, Surabaya, Senin (19/2). Kegiatan yang bertema "TNI-IDI Berantas KLB (Kejadian Luar Biasa) Difteri Dengan Vaksinasi Dalam Rangka Mensukseskan Ketahanan Kesehatan Nasional" ini dilaksanakan oleh 12 dokter yang saat ini tengah menjalani pendidikan di Sekolah Perwira PK Kodiklat TNI Magelang.
Kegiatan ini dihadiri Wakil Kepala Pusat Kesehatan (Wakapuskes) TNI Laksma TNI drg. Andriyani Sp. Ort, Sekretaris Lembaga Akademi Angkatan Laut (Seklem AAL) Kolonel Laut (P) Hadi Pranoto, S.Sos, M.Si (Han), Ketua Cabang BS Jalasenastri AAL Ny. Chici Wuspo Lukito, Komandan Sekolah PaPK Kodiklat TNI Kolonel Inf Nur Wahyu Widodo, S.E., Sekretaris Jenderal Pengurus Besar Ikatan Dokter Indonesia (Sekjen PB IDI) Dr. Moh Adib Khunaidi, Sp.OT dan Kabadin IDI Dr. Seno Purnomo.
Gubernur AAL Laksamana Muda TNI Wuspo Lukito, S.E., M.M. dalam sambutan tertulis yang dibacakan Seklem AAL mengucapkan selamat datang di Akademi Angkatan Laut kepada Wakapuskes TNI Laksma TNI drg. Andriyani Sp. Ort dan rombongan serta mengucapkan terima kasih telah berkenan meluangkan waktu untuk hadir dalam kegiatan ini. Gubernur AAL mengatakan kegiatan sosialisasi ketahanan kesehatan nasional dan vaksinasi difteri ini dilaksanakan dalam rangka memberikan vaksinasi kepada Taruna dan Taruni AAL yang selama ini belum pernah melaksanakan vaksinasi difteri. Diharapkan dengan adanya kegiatan ini seluruh Taruna dan Taruni AAL terhindar dari penyakit difteri.
Sementara itu Wakapuskes TNI Laksma TNI drg. Andriyani Sp. Ort. mengatakan sangat mendukung kegiatan ini, menurutnya para Taruna dan Taruni TNI harus dibekali dengan ketahanan tubuh yang prima dari penyakit-penyakit endemik yang selama ini menyerang wilayah Indonesia. “Sehingga para Taruna dan Taruni TNI setelah lulus mereka sudah tervaksin semua, sehingga bebas melaksanakan tugasnya dengan aman”, kata Wakapuskes TNI.
Pada kesempatan yang sama Sekjen PB IDI Dr. Moh Adib Khunaidi, Sp.OT mengungkapkan kegiatan yang diselenggarakan atas kerjasama TNI dan IDI ini membuktikan bahwa IDI bersama TNI untuk menyelesaikan persoalan Indonesia di bidang kesehatan. Menurutnya Taruna dan Taruni TNI penting mendapatkan vaksinasi difteri dikarenakan dua hal, yaitu pada usia mereka yang 18 tahun keatas merupakan usia rawan terjangkit penyakit difteri, kedua karena faktor lingkungan dimana pada lingkungan yang padat maka potensi itu akan berbahaya apabila salah satu terkena infeksi maka akan cepat menular kepada yang lain.
Kegiatan ini dihadiri Wakil Kepala Pusat Kesehatan (Wakapuskes) TNI Laksma TNI drg. Andriyani Sp. Ort, Sekretaris Lembaga Akademi Angkatan Laut (Seklem AAL) Kolonel Laut (P) Hadi Pranoto, S.Sos, M.Si (Han), Ketua Cabang BS Jalasenastri AAL Ny. Chici Wuspo Lukito, Komandan Sekolah PaPK Kodiklat TNI Kolonel Inf Nur Wahyu Widodo, S.E., Sekretaris Jenderal Pengurus Besar Ikatan Dokter Indonesia (Sekjen PB IDI) Dr. Moh Adib Khunaidi, Sp.OT dan Kabadin IDI Dr. Seno Purnomo.
Gubernur AAL Laksamana Muda TNI Wuspo Lukito, S.E., M.M. dalam sambutan tertulis yang dibacakan Seklem AAL mengucapkan selamat datang di Akademi Angkatan Laut kepada Wakapuskes TNI Laksma TNI drg. Andriyani Sp. Ort dan rombongan serta mengucapkan terima kasih telah berkenan meluangkan waktu untuk hadir dalam kegiatan ini. Gubernur AAL mengatakan kegiatan sosialisasi ketahanan kesehatan nasional dan vaksinasi difteri ini dilaksanakan dalam rangka memberikan vaksinasi kepada Taruna dan Taruni AAL yang selama ini belum pernah melaksanakan vaksinasi difteri. Diharapkan dengan adanya kegiatan ini seluruh Taruna dan Taruni AAL terhindar dari penyakit difteri.
Sementara itu Wakapuskes TNI Laksma TNI drg. Andriyani Sp. Ort. mengatakan sangat mendukung kegiatan ini, menurutnya para Taruna dan Taruni TNI harus dibekali dengan ketahanan tubuh yang prima dari penyakit-penyakit endemik yang selama ini menyerang wilayah Indonesia. “Sehingga para Taruna dan Taruni TNI setelah lulus mereka sudah tervaksin semua, sehingga bebas melaksanakan tugasnya dengan aman”, kata Wakapuskes TNI.
Pada kesempatan yang sama Sekjen PB IDI Dr. Moh Adib Khunaidi, Sp.OT mengungkapkan kegiatan yang diselenggarakan atas kerjasama TNI dan IDI ini membuktikan bahwa IDI bersama TNI untuk menyelesaikan persoalan Indonesia di bidang kesehatan. Menurutnya Taruna dan Taruni TNI penting mendapatkan vaksinasi difteri dikarenakan dua hal, yaitu pada usia mereka yang 18 tahun keatas merupakan usia rawan terjangkit penyakit difteri, kedua karena faktor lingkungan dimana pada lingkungan yang padat maka potensi itu akan berbahaya apabila salah satu terkena infeksi maka akan cepat menular kepada yang lain.
Posting Komentar