Semarang
- Menindaklanjuti rapat pimpinan (Rapim) TNI AD di Jakarta beberapa
waktu lalu, Kodam IV/Diponegoro menggelar Rapat Pimpinan di Aula Makodam
IV/Diponegoro, Selasa (20/2/2018).
Rapim
Kodam IV/Diponegoro yang diikuti para pejabat jajaran Kodam
IV/Diponegoro, mengusung tema "Dengan dilandasi jiwa kesatria, militan,
loyal, profesional, modern, unggul, bermental juara dan manunggal dengan
rakyat, Kodam IV/Diponegoro siap mendukung tugas pokok TNI AD”.
Pangdam
IV/Diponegoro Mayjen TNI Wuryanto, S.Sos., M.Si., menyampaikan, sebagai
implementasi dari tema Rapim Kodam IV/Diponegoro harus membangun
kembali karakter prajurit di semua tingkatan yang sesuai dengan Jati
Diri TNI, Sapta Marga dan Sumpah Prajurit.
Dengan
tema yang diusung ini, Pangdam berharap dapat membangun prajurit yang
berjiwa ksatria, militan, unggul, bermental juara di semua tingkatan,
sesuai dengan Sumpah Prajurit dan jiwa Sapta Marga, serta lebih adaptif
pada kemajuan ilmu pengetahuan dan teknologi. Hal ini bertujuan agar
para prajurit lebih profesional dan modern, namun tetap menjaga jati
dirinya sebagai tentara rakyat yang senantiasa manunggal dengan rakyat.
Disisi
lain, melalui tema tersebut juga dapat semakin memperkokoh karakter
keprajuritan sesuai jati dirinya, dalam menghadapi dinamika lingkungan
strategis yang memberikan pengaruh signifikan, baik secara internal
maupun eksternal.
Oleh
karena itu, Mayjen TNI Wuryanto, S.Sos., M.Si., menyampaikan aspek
pembangunan Kodam IV/Diponegoro, tidak hanya fisik semata, namun juga
meliputi pembangunan karakter. Untuk mencapai tujuan tersebut maka para
Dansat dan Danlemdik harus terus meneteskan nilai-nilai keprajuritan dan
nilai-nilai luhur Pangeran Diponegoro dalam hati sanubari para patriot.
“Pacu
adrenalin mereka, agar jiwa ksatrianya senantiasa menggelora ketika
diterjunkan di berbagai medan penugasan”, tegas Pangdam.
Terkait
dengan pelaksanaan Pilkada serentak, Pangdam menegaskan bahwa Momen ini
menjadi ajang ujian dan pembuktian kita kepada masyarakat bahwa TNI
selalu tunduk patuh pada Undang-Undang, serta dapat untuk menguji juga
kemampuan satuan komando kewilayahan dalam membangun Ruang, Alat dan
Kondisi Juang yang tangguh.
Khusus
untuk menjaga kondusifitas sosial dan keamanan, Kodam IV/Diponegoro
siap melaksanakan operasi perbantuan kepada Polda Jateng sesuai dengan
prosedur dan mekanisme yang berlaku. Hal ini tentunya dapat dicapai
apabila kita dapat menjaga sinergitas dan soliditas TNI-Polri.
“Ingat,
Politik TNI adalah politik negara, sehingga sebagai prajurit kita harus
netral dan tidak terlibat dalam politik praktis”, tegas Pangdam.
Menurutnya,
Netralitas TNI tidak boleh hanya retorika, namun sudah final dan telah
menjadi jiwa, nafas dan sikap dalam kehidupan kita. Keberhasilan kita
dalam memegang teguh Netralitas pada beberapa gelaran pesta demokrasi
baik tingkat daerah maupun nasional di masa lalu harus terus kita
pertahankan dan tingkatkan kualitasnya. Yakinkan agar anggota jangan
mudah terprovokasi dan jangan terpancing oleh pihak-pihak yang tidak
bertanggung jawab.
Menyinggung
masalah perkembangan lingkungan strategis dalam negeri saat ini masih
diwarnai radikalisme, terorisme dan konflik sosial yang mengarah pada
disintegrasi bangsa. Dicontohkan adanya Kelompok Separatis Bersenjata
(KSB) Papua, yang terus berupaya memisahkan diri dari NKRI, baik melalui
front militer maupun front diplomasi yang didukung LSM dan media asing
serta negara-negara Melanesia di forum Internasional.
Dijelaskan,
permasalahan bangsa yang semakin kompleks disebabkan beberapa faktor
diantaranya ancaman kesenjangan ekonomi, senjata biologi serta perang
hibrida dan siber, harus diantisipasi dengan baik. Selain itu, krisis
pangan, energi, air bersih dan oksigen masih merupakan isu yang tidak
boleh diabaikan, karena dapat berpengaruh terhadap Indonesia yang
merupakan negara tropis dengan kekayaan alam berlimpah.
“Masalah
semakin bertambah ketika demografi dan teknologi yang kita miliki belum
mampu mengelola kekayaan alam tersebut, sehingga memberi peluang negara
lain berkompetisi dan berkonspirasi untuk mengeksploitasinya”, ungkap
Pangdam.
Mencermati perkembangan lingkungan
strategis di atas, maka tentunya tidak bisa dihadapi hanya dengan
business as usual, akan tetapi harus dengan cara berpikir dan bertindak
secara extraordinary dan out of the box, seperti yang ditekankan oleh
Kepala Staf Angkatan Darat.
Pangdam
berharap Kodam IV/Diponegoro terus mengoptimalkan peran Komando
Kewilayahan di seluruh wilayah Kodam IV/Diponegoro dalam rangka
mendukung tugas pokok TNI AD. [ S ]

Posting Komentar