![]() |
| Ket gambar : .Helmi Raihan Mu'afa saat dikenalkan dengan meraba dan memegang pesawat, pada event Jogja Air Show 2018, Minggu, 18/2 di pantai Depok Bantul Yogyakarta |
Yogyakarta,PK-
Atraksi kedirgantaraan Jogja Air show 2018 telah berjalan lancar,
aman, dan sukses dengan berbagai pertunjukksn udara disuguhkan dengan
meriah dan menarik. Ribuan pasang mata memadati acara puncak, Minggu
18/2, mereka turut memerihakan berbagai atraksi spektakuler yang dihelat
setiap tahun di kota Gudeg tersebut, tepatnya pantai Depok Bantul.
Ribuan
pengunjung tumpah ruah disaat menyaksikan kehadiran Gubernur DIY Sri
Sultan BH X didampingi Komandan Lanud Adisutjipto Marsma TNI Ir. Novyan
Samyoga M.M saat turun dari Pesawat Helly milik TNI AU di Pantai Depok,
disambut tarian khas Daerah Yogyakarta pertanda acara dimulai.
Namun
dibalik kemeriahan Jogja Air Show tersebut, ada satu pemandangan yang
sangat menyentuh hati, ada saudara kita tuna netra yang turut hadir
ingin menyaksikan event tahunan tersebut. Hal sepele kehadiran dia hanya
ingin mengetahui bentuk pesawat terbang yang selama ini hanya menjadi
angan-angan belaka, dalam hidupnya.
Akhirnya
terjawab sudah pada gebyar dirgantara Jogja Air Show 2018 tersebut anak
tuna netra yang sempat Viral di vidio Instagram media sosial, mendapat
respon dari komandan Lanud Adisutjipto Marsma TNI Ir. Novyan Samyoga,
M.M, untuk dicari dan selanjutnya difasilitasi. Sesuai hasil penelusuran
dari pihak Lanud Adisutjipto, bahwa anak tersebut bernama Helmi.
Nama
lengkap Helmi Raihan Mu'afa, Tempat tanggal lahir, Yogyakarta, 29 april
2003, dilahirkan dari orang tua, Ayah bernama Sumartono (almrhm), dan
ibu Sukeksi, Alamat, Demakan Lama, RT 29/ RW.08 TR. III no.642
Tegalrejo, Yogyakarta. Saat ini helmy mengenyam pendidikan hingga Kelas:
6 SD, Hobi: menulis, dan olahraga.
Helmy
yang Memiliki keterbatasan tidak menyurutkan semangat, dia telah
mendapatkan berbagai Prestasi, diantaranya Juara Harapan I Menulis
(SDLB) tingkat DIY tahun 2017, Juara I Tenis Meja tingkat Prov. DIY
(PEPARPEDA 2017), Juara I Tenis Meja tingkat Nasional (PEPARPENAS 2017).
Helmi
termasuk anak yang cerdas, seperti pada layaknya anak anak seusianya,
dia memiliki sifat ingin tahu yang besar. Namun karena takdir Allah
yang mengaruniakan penglihatan yang buta, maka keindahan dunia tidak
terlihat olehnya. Nafsu ingin melihat hal-hal yang baru, menelti hal
–hal yang baru, bakat berinovasi terpatahkan oleh keadaan
penglihatannya.
Penyandang
disabilitas seperti dirinya dirasakan harus menerima sebagai takdir.
Tidak seceria seperti teman-teman diusianya memang, berbagai macam
mainan anak-anak, Indahnya alam, bermacam-macam bentuk binatang,
perkembangan Iptek, berbagai macam kendaraan dan alat transportasi tidak
dapat dilihatnya. Helmy hanya bisa membayangkan saja.
Cacat
pada penglihatan ini dialami Helmi sebelum ujian kenaikan kelas 6 SD di
Pati, jawa tengah, saat itu dia jatuh, dan kepala bagian belakang
menatap dinding, sehingga secara berangsur penglihatan berkurang terus,
sehingga menjadikan dirinya buta total sampai saat ini.
Dalam
waktu dekat Komandan Lanud Adisutjipto akan mengundang anak tersebut untuk
hadir di Lanud Adisutjipto, akan difasilitasi untuk mengenal dan meraba
lebih jauh berbagai pesawat, dan selanjutnya akan ikut naik pesawat
terbang.

Posting Komentar