Pekalongan
- Tebing setinggi 25 meter di Desa Curugmuncar, Kecamatan
Petungkriyono, Kabupaten Pekalongan, mengalami longsor. Kejadian yang
berlangsung sekira pukul 13.00 siang (24/1), membuat material longsor
yang didominasi batu-batu besar dan tanah memenuhi badan jalan sepanjang
20 meter. Sehingga akses jalan antar desa tersebut tidak bisa dilalui
kendaraan, baik roda dua maupun roda empat.
Kondisi
ini membuat para Babinsa dari Koramil 18 Petungkriyono bergegas
melakukan kerja bakti bersama puluhan warga dan perangkat desa
setempat,untuk membersihkan material longsor di lokasi. Proses
pembersihan material longsor sempat berhenti, lantaran hujan deras
turun. Kerja bakti terpaksa dihentikan sementara waktu karena
dikhawatirkan terjadi longsor susulan.
Danramil
18 Petungkriyono, Kpt Cpl Esti Purwanto menjelaskan, tebing bekas
longsoran lama di Desa Curugmuncar kembali longsor, siang ini Rabu
(24/1/18). Pihaknya bergegas berkoordinasi dengan perangkat desa
setempat untuk melakukan kerja bakti bersama warga.
"Kita
atasi bersama warga. Mengingat jalan penghubung Desa
Curugmuncar-Yosorejo ini menjadi jalan utama bagi masyarakat Desa
Curugmuncar dan Desa Songgodadi menuju pusat kecamatan di Desa
Yosorejo," jelas Esti.
Ia
mengaku, cuaca menjadi kendala dalam proses pembersihan material
longsor. Hujan deras memaksa warga untuk berhenti sementara lantaran
dikhawatirkan terjadi longsor susulan.
"Karena
ini longsornya tumpukan-tumpukan batu. Sedangkan di atas tebing masih
ada batu-batu besar. Kita takut ada longsor susulan, maka hentikan
sementara, sembari cuaca kembali reda," ungkapnya.
Meski
demikian, lanjut dia, pembersihan pertama ini sudah cukup membuat jalur
tersebut bisa dilalui kendaraan roda dua. Namun, untuk kendaraan roda
empat masih belum bisa karena longsoran masih banyak memenuhi jalan
dengan ketebalan tertentu.
Menurutnya,
potensi longsor di Kecamatan Petungkriyono memang cukup tinggi.
Pihaknya terus mengimbau warga agar peduli dengan lingkungan, salah
satunya dengan menjaga keutuhan hutan.
"Di
Petungkriyono ini kan terdiri tanah-tanah Perhutani yang berhutan
pinus. Kami telah bekerjasama dengan Perhutani untuk melakukan
penyuluhan-penyuluhan agar tidak ada penebangan liar. Selain itu patroli
juga dilakukan, agar hutan tidak gundul," terang Esti. **red(rusg99)
Posting Komentar