Yogyakarta,PK-Sebanyak
100 Perwira Lanud Adisutjipto Yogyakarta, Senin pagi (22/1) mengikuti
Video Conference dengan Kepala Staf Angkatan Udara )Kasau), Marsekal TNI
Yuyu Sutisna, S.E, M.M, bertempat di Ruang Rapat Mako Danlanud
Adisutjipto. Video Conference yang diikuti seluruh Satuan di jajaran TNI
AU tersebut langsung dari Auditorium Mabesau Cilangkap, Jakarta, dan
kegiatan tersebut merupakan entry Briefing pertama kali semenjak dirinya
dilantik menjadi KSAU oleh Presiden RI Ir. Joko Widodo beberapa waktu
yang lalu.
Kasau
dalam Video conference tersebut menyampaikan beberapa terkait
kebijakan TNI AU ke depan untuk dijadikan sebagai pedoman dalam
pembangunan kekuatan dan pengembangan kemampuan TNI AU. "Pokok-pokok
kebijakan ini merupakan penjabaran dari kebijakan Panglima TNI yang
telah disesuaikan dengan tugas dan fungsi TNI AU, yaitu dalam rangka
mendukung kebijakan pemerintah untuk mencapai tujuan Nasional"papar
Kasau. Adapun kebijakan TNI AU tersebut , lanjutnya, menyangkut dalam
berbagai bidang yaitu : Bidang Perencanan dan anggaran, Bidang
Pengamanan, Bidang Operasi, Bidang Personel, Bidang logistik serta
Bidang Potdirga.
"Untuk dapat melaksanakan tugas
dan kebijakan tersebut tentunya harus membangun postur TNI AU yang
ideal, sebagaimana yang dijabarkan dalam Rencana Strategis (Renstra)
maupun dalam rangka mencapai pemenuhan program Minimum Essential Force
(MEF)" tutur Kasau.
Lebih jauh, Marsekal Yuyu
Sutisna mengajak seluruh prajurit untuk berpartisipasi aktif dalam
membangun TNI AU dan harus mampu mengimplementasikan slogan, jargon dan
semboyan menjadi kerja yang nyata. Kasau ingin menjadikan TNI AU yang
mampu melaksanakan tugas sesuai amanat Undang Undang yaitu melaksanakan
tugas TNI matra udara di bidang pertahanan, menegakkan hukum dan menjaga
keamanan di wilayah udara yurisdiksi nasional, melaksanakan tugas TNI
dalam pembangunan dan pengembangan kekuatan matra udara, serta
melaksanakan pemberdayaan wilayah pertahanan udara.
Lebih
jauh Kasau menyampaikan bahwa, saat ini TNI AU sudah memasuki tahapan
Renstra ke dua yaitu tahun 2015-2019 atau tinggal tersisa dua tahun
lagi. Kasau berharap kepada Dinas terkait agar proses pengadaan
pemenuhan alutsista Renstra ke dua segera direalisasikan dalam tiga
bulan ke depan. "Selain itu kebijakan dalam mendukung program
pemerintah mewujudkan Indonesia sebagai poros maritim dunia, adalah
dengan meningkatkan kemampuan TNI AU untuk melaksanakan maritime air
strike dan maritime air support. Oleh karena itu, postur TNI AU yang
kita rencanakan harus memuat dan memperkuat kemampuan tersebut" imbuh
Kasau.

Posting Komentar