Jakarta, 23 Januari 2018 ------- Panglima Komando Lintas Laut Militer (Kolinlamil) melalui Asisten Intelijen (Asintel) Kolonel Laut (E) Jalasena Satriyawirya mengajak para pelajar dan siswa siswi yang berkunjung ke Kolinlamil khususnya kapal-kapal perang untuk mencintai laut dan membudayakan kehidupan maritim sesuai dengan latar belakang kehidupan negara kita yang merupakan negara maritim. Hal tersebut disampaikannya saat menemui guru-guru pendamping dari 5 sekolah Raudhatul Athfal kecamatan Tanjung Priok ketika berkunjung ke KRI Banda Aceh 593 yang sandar di Dermaga Kolinlamil, Tanjung Priok, Jakarta Utara, Selasa (23/1).
“Cintai laut kita, yang banyak bermanfaat untuk kehidupan kita, kita makan ikan itu banyak manfaat proteinnya bagi tubuh. Apalagi adik-adik yang masih masa pertumbuhan. Sering-seringlah bertamasya kelaut” ujar alumni AAL 1988 ini mengajak.
Dalam kesempatan tersebut, Kolinlamil memberikan souvenir kepada siswa –siswi Raudhatul Athfal yang berhasil mendapatkan penilaian bagus dalam menggambar tentang dunia kemaritiman dengan berbagai kreatifitas mereka sebelum menaiki KRI Banda Aceh 593.
Kunjungan pelajar mulai dari Taman Kanak-kanak hingga Sekolah Menengah Atas ke Kolinlamil khususnya kapal perang merupakan kunjungan edukasi dalam rangka menumbuhkan inspirasi terhadap pengetahuan dan wawasan budaya kemaritiman.
Dalam kunjungan tersebut, Para siswa-siswi Raudhatul Athfal atau setingkat taman kanak-kanak itu terlihat begitu gembira dan semangat untuk naik ke kapal perang jenis Landing Platform Dock (LPD) yang merupakan karya bangsa Indonesia.
Mereka dengan cekatan dan lincah khas taman kanak-kanak berlarian masuk ke KRI Banda Aceh 593 dengan pengawalan beberapa personil Provost untuk keamanan dan kenyamanan mereka selama berkunjung ke kapal perang.
Para guru pendamping merasa bangga bisa membawa anak didiknya berkunjung ke kapal perang kebanggaan milik negara ini. Mereka mengaku belum pernah menaiki kapal perang.
Sementara itu, personel KRI Banda Aceh 593 memberi pengenalan terhadap kapal markas dengan alat utama sistem persenjataan (Alutsista) yanga ada. "Jadi anak-anak kita yang masih muda belia ini, kita perkenalkan dengan kapal perang yang menurut mereka sangat hebat, sehingga hal ini sebagai salah satu cara pembentukan karakter maritim sejak dini," jelas Komandan KRI Banda Aceh 593.
Tidak bisa dipungkiri bahwa geografi Indonesia yang terdiri dari 2/3 lautan menyimpan sumber kekayaan alam yang luar biasa. Negara-negara tetangga yang sukses membangun negaranya melalui sektor maritim seperti singapura dan vietnam patut menjadi contoh motivasi dalam membangun bangsa.
Semboyan Jalesveva Jayamahe bila dihayati akan timbul ide dan inovasi untuk berkarya. Justru di laut kita kaya merupakan makna dalam yg harus disikapi dengan cepat di era globalisasi saat ini. Pembentukan mindset dari darat ke laut harus cepat diaplikasikan, salah satunya melalui kegiatan menggambar bagi anak usia dini. (Dispen Kolinlamil).
Posting Komentar