PK,.JAKARTA,.Panglima
TNI Jenderal Gatot Nurmantyo usai memberikan pengarahan kepada
prajurit Kopassus di Gedung Balai Komando Kamis (7/12/2017), dihadapan
awak media, menepis isu rumor siaga 3 untuk Polri dan Siaga 1 bagi
Kopassus.
Dengan tenang,
Jenderal TNI Gatot Nurmantyo menjawab bahwa isu rumor itu sengaja
digulirkan sehingga TNI harus waspada karena TNI akan dibuat seperti
tahun 1965, diadu-adu atau hanya orang-orang yang menumbuhkan isu-isu,
meragukan integritas TNI, dan yakinlah bahwa TNI tidak pernah melakukan
kegiatan-kegiatan amoral, TNI telah mengenal sumpah prajurit, setia
kepada Negara Kesatuan Republik Indonesia, taat kepada atasan.
"Atasan
TNI siapa sih? Presiden kan. Terus ngapain. Apakah keputusan Presiden
salah? Tidak!!! Benar. Saya bangga diganti pak Hadi, kenapa? GR-nya kan
yang ganti anak buah saya. Kasad, Kasal, Kasau. Jangan ragukan
kesetiaan TNI, jangan ragukan kesetiaan TNI, justru yang melakukan itu
adalah orang-orang yang fobia terhadap TNI,"ujar Jenderal Gatot
Nurmantyo.
Saat
berpamitan di Gedung Balai Komando, Panglima TNI juga mengatakan bahwa
sebagai manusia biasa, dirinya melakukan kunjungan ke Kostrad dan
Kopassus untuk mohon pamit sebagai Panglima TNI.
“Izinkan
saya menyimpan semua kebanggaan dan kehormatan di setiap detak jantung
dan sanubari saya," tegas Panglima TNI Jenderal Gatot Nurmantyo.
Panglima
TNI tampak terharu saat berpamitan dengan ribuan prajurit Kopassus. Hal
tersebut nampak dari mata Gatot yang berkaca-kaca, bahkan di awal
membuka pengarahan bibirnya terasa bergetar.
"Sebagai manusia, saya minta maaf dan khilaf, semua itu yakinlah karena rasa cinta," kata Gatot.
Dia juga mengungkapkan rasa bangga karena telah diberi kesempatan untuk memimpin prajurit Kopassus.
"Saya
tidak pernah menemukan keraguan, kebimbangan dari prajurit komando.
Bahkan, ketika resikonya nyawa kalian tetap tegak berdiri sebagai
prajurit, menempatkan kepentingan rakyat di atas segalanya dan sebagai
penjuru tarikan nafasmu," ujarnya.
Panglima TNI juga selalu mengingatkan agar TNI tetap menjaga netralitasnya dalam menghadapi tahun politik 2018 dan 2019.
Posting Komentar